Laman

Minggu, 13 Maret 2011

SERTIFIKASI

KIEK SILEK KECEK ( KISIK )

S E R T I F I K A S I
SERBA TINGKATKAN FIKIRAN & KARYA SISWA
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana *)

Dengan mengacungkan “ Jempol “ kepada Kemendiknas atau Pemerintah atas adanya Program Sertifikasi kepada Guru-guru dalam rangka untuk mencerdaskan bangsa. Sekarang sudah banyak guru-guru yang di sertifikasi, baik itu PNS atau PHK ( Pegawai Honor Komite ) dan mungkin saja TKS yang menerima gaji tambahan sebagai tunjangan sertifikasi hamper 100 % yang diterima per triwulan atau semesteran.
Dengan label SERTIFIKASI diharapkan guru-guru agar SERBA TINGKATKAN FIKIRAN & KARYA SISWA ( SERTIFIKASI ) untuk mencetak putra putri bangsa dalam rangka mempersiapkan generasi penerus nantinya yang berkwalitas pintar,cerdik dan cerdas bertaqwa dan beriman. Berbagai usaha telah dilakukan oleh guru-guru, walaupun sebenarnya tanpa sertifikasi itu adalah tanggung jawab seorang guru selaku yang digugu dan yang ditiru. Ada yang mengadakan les tambahan sore, try out berkali-kali dan lain sebagainya sebagai upaya mengasah sebilah pisau yang tumpul dan majal, ada yang mengasah dan mengikir dengan grendel dan lainnya, agar para siswa berhasil menghadapi Ujian Nasional 2010/2011 yang semakin dekat waktunya. Sementara disisi lain, mungkin ada pula dengan cara menambah atau merobah nilai siswa pada semesteran yang lalu bagi nilainya rendah yang mengakibatkan dirugikan siswa yang pintar. Sebagai contoh seorang siswa yang bodoh bernilai 6 (enam) dengan tambahan 3 (tiga) agar nilainya menjadi 9 (sembilan) dengan hasil bahwa jika dia hanya dapat nilai 4 (empat ) nantinya, mungkin jumlah yang 13 dibagi 2 tentulah bernilai 6,5 (lulus). Tapi bagi siswa yang sudah bernilai 8 atau 9, apakah nilainya juga di tambah ?. Tentu saja tidak bukan ..??. Mungkin itulah yang dikatakan pihak wakil rakyat dengan istilah “ pembodohan “ pada tahun-tahun lalu yang mungkin saja tahun ini UN tanpa tim Independent atau lainnya.
Dengan terjadinya atau andai terjadi hal tersebut diatas, sungguh banyak yang mesti di reka yasa lagi seperti buku raport, daftar nilai (legger) dan buku induk siswa. Kita memang mengakui bahwa untuk melaksanakan program BERHASIL DALAM LAPORAN itu sangat memerlukan pekerjaan yang teliti dan lihai untuk merekayasa. Dampak dari keberhasilan ini, nanti akan muncul GENERASI SATU HURUF OLAH , untuk memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. Apakah yang dimaksud dengan Generasi Satu Huruf Olah itu ? Pemimpin akan jadi Pemimpi, Pengurus akan jadi Pengurusi, Pengusaha jadi Penguasa, Penguasa jadi Pengusaha, Pemborong jadi Pemborong, Peme rintahan jadi Pemelintahan dan lain sebagainya.
Sebenarnya ,cara penambahan nilai itu bukanlah cara yang tepat untuk memberhasilkan siswa untuk lulus di kancah UN, tapi adalah suatu pembodohan. Dengan Sertifikasi, mari kita Asuh,Asih dan Asah peserta didik itu dengan menambah Fikir & Karya mereka dengan Ilmu Pengetahuan semaksi mal mungkin. Andai kata juga tidak berhasil, itu adalah mungkin dari dua penyebab yaitu guru yang tidak pandai mengajar, padahal sudah disertifikasi dan siswa yang tidak mampu mencerna ilmu pengetahuan yang diberikan gurunya yang seakan-akan otaknya sudah error.
Disisi lain, seorang guru harus bekerja keras mengasuh,membina dan mencetak siswa siswi agar menjadi pintar,cerdas,cerdik dan bermutu, apalagi sudah di sertifikasi, tentu tidak ada istilah libur kecuali libur umum dan libur khusus dalam kalender pendidikan. Disamping itu mungkin ada sisi lain yang mengendorkan kerja keras bagi guru yang mengakibatkan kurang serius menghadapi anak didiknya seperti memikirkan keluarga, kredit bank, bawa anak kesekolah dll, sedangkan pada siswa dihantui oleh handphone dalam kancah sms, video,facebook, internetan, sebab siswa banyak yang bawa handphone ke sekolah yang berarti mengangkangi Perda Madina itu.
Akhirnya, dengan SERTIFIKASI, mari kita bekerja keras SERBA TINGKATKAN FIKIR & KARYA SISWA.

*) Mantan guru SD Sinar Harapan Kampung Sawah 1975-1976.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar