Laman

Selasa, 29 Maret 2011

DIAN MENTARI TELEVISION


SIARAN TELEVISI ISLAMI
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana , NBM.726.193
Sekretaris Cabang PC Muhammadiyah Ranah Nata

Dalam rangka untuk pemurnian Aqidah , pembersihan Ibadah dan penjernihan Amaliah ,sudah saatnya keberadaan SIARAN TELEVISI ISLAMI dan usulan dikhususkan terutama kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, baik di Yogyakarta maupun Jakarta.
Melirik dari berbagai acara siaran televise dalam penayangan film legendaries atau kisah kerajaan dan lainnya, disini banyak muatan virus TBC yaitu Takhyul , Bid’ah dan Churafat, juga siaran sinetron yang berbungkus agama tapi menampilkan kekerasan dan kekejaman yang isinya ﻟﻳﺲﻤﻦﺍﻺﺴﻼﻢ
Sudah beberapa lama kita merindukan lagu-lagu irama Qasidah,Gambus,Irama Padang Pasir ,Rebbana dan Islami, sedangan kita adalah Ummat Mayoritas di Negara Kesatuan Republik Indonesia, Cuma dipagi hari saja kita mendengarkan Ceramah Agama dengan berbagai corak dan penampilan yang berwaktu sekitar 1 jam.

ﻤﺤﻤﺪﻳﻪ selaku selaku Gerakan Da’wah Islamiyah Amar ma’ruf Nahi munkar (DIAN) kiranya dapat mengudarakan “ DIAN MATAHARI TELEVISION “ yaitu siara televise Islami yang bercorak Muhammadiyah, dalam rangka untuk memurnikan Tauhid, membersihkan Fiqih dan menjernihkan Muamalah terutama virus TBC yang sekarang berjangkit di sinetron-sinetron yang merebakkan kuman-kumannya kepada Generasi Pelangsung dan Penyempurna Amal Usaha Muhammadiyah khususnya.
Sebagai penangkis dari ancaman siraman Takhyul,Bid’ah dan Churafat yang membuat tontonan yang tak berisi tuntunan dan berfokus dalam alur cerita yang aneh,ghaib,ajaib dan menghanyutkan itu.
Sudah beberapa lama kita merindukan lagu-lagu irama Qasidah,Gambus,Irama Padang Pasir ,Rebbana dan Islami, sedangan kita adalah Ummat Mayoritas di Negara Kesatuan Republik Indonesia, Cuma dipagi hari saja kita mendengarkan Ceramah Agama dengan berbagai corak dan penampilan yang berwaktu sekitar 1 jam.

ﻤﺤﻤﺪﻳﻪ selaku selaku Gerakan Da’wah Islamiyah Amar ma’ruf Nahi munkar (DIAN) kiranya dapat mengudarakan “ DIAN MATAHARI TELEVISION “ yaitu siara televise Islami yang bercorak Muhammadiyah, dalam rangka untuk memurnikan Tauhid, membersihkan Fiqih dan menjernihkan Muamalah terutama virus TBC yang sekarang berjangkit di sinetron-sinetron yang merebakkan kuman-kumannya kepada Generasi Pelangsung dan Penyempurna Amal Usaha Muhammadiyah khususnya.
Sebagai penangkis dari ancaman siraman Takhyul,Bid’ah dan Churafat yang membuat tontonan yang tak berisi tuntunan dan berfokus dalam alur cerita yang aneh,ghaib,ajaib dan menghanyutkan itu.
Demikian juga dalam masalah hiburan rakyat dimana bila kita melihat gaya,tingkah laku para artis yang hanya menyuguhkan “ Ajang Rupa Tampilan Irama & Suara “ alias “ ARTIS “, walau dengan pakaian yang serba kurang dan salah jahitan ditembah dengan gaya “ Cacing Kepanasan “ dengan “ Irama Pabrik “. Mayoritas kita Ummat Islam di NKRI ini merindukan alunan suara senandung irama yang lemah lembut atau gerakan yang sopan tantun dan berkepribadian Melayu dan Ketimuran, tapi sekarang adalah sangat langka dan boleh dikatakan tidak ada,kecuali di bulan Ramadhan. Apakah Islam itu hanya sebulan saja..???

Selasa, 22 Maret 2011

BINJEK I - X


B I N J E K
TULISAN TENTANG SEJARAH RANAH NATA
Kolektor : Shaff Ra Alisyahbana
I.
BUKU NAMA-NAMA GEOGRAFI/TOPONYM
Drs.Gele Haroen
NATAR = Hena Atar = ladang. Untuk kota kecil tempat di Lampung Selatan dan Tapanuli Selatan. Pendiri Drs.Gele Haroen.
(Buku Nama-nama Geografi/Toponym oleh Drs.P.Wayong – Editor Jakarta 1979 ).
II.
BUKU SEJARAH SUMATERA
Oleh Marsden
NATAL governed by Datus, chief of whom Datu Besar / Chief Magistrate.
Natal diperintahi oleh Datuk-datuk yang utama adalah Datuk Besar / Pembesar Utama = Tuanku Nata.
( Buku Sejarah Sumatera oleh Marsden tahun 1800-an ).
III.
BUKU PERIHAL BANGSA BATAK
Oleh : E.St Harahap Depdikbud 1960
Tahun 1492 – 1498, orang Portugis berlayar mengelilingi Afrika Selatan dan Timur.Pada tanggal 24 Desember ditemuinya suatu labuhan,lalu dinamainya NATAL,artinya kelahiran (24 Desember),sebe narnya nama negeri itu Durban. Orang Portugis kemudian sampai ke Tapanuli. Dilihatnya labuhan dan negeri kecil sama seperti Natal yang ada di Afrika Timur, lalu dinamainya NATAL. Nama itu kekal sampai sekarang ini.
( Bagian I Zaman Purba a.Apabilakah dating bangsa Batak ke Sumatera halaman 28.)
Kedatangan orang Batak ke Sumatera tidak terang diketahuan,kare na pada masa kedatangan orang Portugal ( ke India 1498,tahun 1511 sampai ke Malaka,tahun 1525 melinat NATAL ). Sudahlah ada negeri-negeri kecil di pantai lautan Hindia, Ingatlah NATAL …!
(Bag.B – Darima nakah dating orang Batak, halaman 34.).
Lalu mulai pada tahun 1610 mereka melantik P.Both menjadi Gubernur Jenderal atas jajahan ini. Kompeni Belanda berkuasa di tanah Batak pada waktu itu hanyalah di pesisir, misalnya di NATAL, Sibolga dan di Barus.
(Bag.II Pendja djahan Kompeni Belanda, halaman 42.)
Agama Islam dating ke Sumatera antara tahun 1350 – 1450. Sebelum itu sudah ada kerajaan kecil-kecil di Sumatera. Demikian di Tapanuli pada mulanya hanya di tepi pantai laut sa ja.duklu di bagian NATAL,Mandailing , Angkola dan Sipirok. Yang ketahuan seorang orang NATAL lah yang pertama suku Batak pergi naik haji ke Mekkah. Sepulangnya ia merambakkan Agama Islam, iapun digelar oranglah BALEO NATA ( beliau Nata yang dihormati,atau Ulama. Beliaulah sebagai Kepala Agama Islam di Tapanuli Selatan pada masa itu,kalau ada suatu pesannya dan kalau orang sebut pesan BALIOU NATA, seganlah orang melanggarnya.
(Bag.VIII. Agama Orang Batak, b.Agama Islam di tanah batak, halaman 60 ).
Agama Islam datang ke Sumatera antara tahun 1350 – 1450. Sebelum itu sudah ada kerajaan kecil-kecil di Sumatera. Demikian di Tapanuli pada mulanya hanya di tepi pantai laut sa ja.dulu di bagian NATAL,Mandailing , Angkola dan Sipirok. Yang ketahuan seorang orang NATAL lah yang pertama suku Batak pergi naik haji ke Mekkah. Sepulangnya ia merambakkan Agama Islam, iapun digelar oranglah BALEO NATA ( beliau Nata yang dihormati,atau Ulama) Beliaulah sebagai Kepala Agama Islam di Tapanuli Selatan pada masa itu,kalau ada suatu pesannya dan kalau orang sebut pesan BALIOU NATA, seganlah orang melanggarnya.
(Bag.VIII. Agama Orang Batak, b.Agama Islam di tanah batak, halaman 60 )
IV.
Buku A Descriptive Dictionary of the Indian Island & Adjacent Contries oleh John Crawfurd,Oxford University Press ,Kualalumpur 1971.Cetakan I tahun 1856 ).
NATAL , coorectly NATAR , meaning ground,surface or foundation, is the name of a place on the western coast of Sumatera.The inhabitants are Malays,of Minangkabo mixed with Achehnese, but those of the interior are of the Batak nation. The town is on the shore of an unsafe roadstead,not far from a small rivulet. It’s an emporioum fpr the gold, champor,& benzoin of the inland country,& for the iron,cotton fabrics,& opium given in exchange for them. North of NATAL, & distant about 30 miles from it,is the mount Siduwa - duwa (double mount ),7000 feet high, & east of it, at the distance of 75 miles,the volcanic mount of Seret Barapi (fiery flounce) estimated to be of the height of 5200. The settlement of NATAL founded by the English in 1762, is now a Dutch possession. Latitude north 32” 30” & longitutde east 99” 5”.
NATAL , seharusnya NATAR,berarti tanah,daytaran/permukaan atau dasar,adalah nama tempat di pantai barat Sumatera. Penduduknya adalah orang Melayu, Minangkabau campuran Aceh, tetapi dari daerah pedalaman adalah orang Batak. Kota itu terletak pada pantai yang pelabuhannya tidak aman,tidak jauh dari sebuah anak sungai. NATAL adalah pusat perniaga an untuk emas,kapur barus dan kemenyan dari daerah pedalaman dan untuk besi,kain-kain dan candu sebagai tukaran. Disebelah Utara NATAL pada kejauhan kk.30 mil adalah Gunung Siduwa-duwa (gunung kembar), 7000 kaki tingginya dan disebelah Timur pada kejauhan 75 mil adalah Gunung Seret Berapi (gerakan amarah),kk.5200 kaki tingginya. Pemukiman NATAL didirikan oleh Inggris pada tahun 1762 dan sekarang milik Belanda. Letak LU 32” 30” dan BT 99” 5”.
(terjemahan Buku A Descriptive Dictionary of the Indian Island & Adjacent Contries oleh John Crawfurd, Oxford University Press , Kualalumpur 1971. Cetakan I tahun 1856 ).
V.
BUKU ENCYCLOPEDIA VAN NAD INDIE
Oleh : Marsden
NATAL adalah sebagian dari Baros
( Buku Encyclopedia van Ned Indie – 8 jilid oleh Marsden )
VI.
BUKU TUANKU IMAM BONJOL
Oleh : Drs. Mardjani Martamin , Depdikbud 1085

Sewaktu Tuanku Imam Bonjol berkuasa sebagai pemimpin Kaum Paderi di Minangkabau, beliau melihat kegunaan daerah pesisir Barat itu, terutama untuk kebutuhan pemasukan barang-ba rang, kain dan senjata. Tetapi dalam Sejarahnya, Pantai Barat Pulau Sumatera selalu ber ada dibawah kekuasaan atau pengawasan bukan orang Minangkabau sendiri. Pada abad ke – XVII Pesisir Barat itu dikuasai oleh orang-orang Aceh.
(Bagian VI.Usaha Merebut Hegemoni Perdagangan di Pantai Barat, halaman 65.)
VII.
BUKU SEDJARAH INDOENESIA II
Oleh “ Sanusi Pane , Kementrian P & K 1956

Pada permulaan bulan Maret 1831 datang Letkol Elout,yang diangkat jadi Residen dan Panglima di Padang dengan pasukan-pasukan baru. Pekerjaan yang pertama ialah menyuruh pasukan-pasukan pembatu tangsi Belanda di Air bangis dan NATAL yang dikepung oleh Kaum Paderi dan orang Aceh. Air Bangis tidak usah di bantu lagi. NATAL dapat diselamatkan.
(Bag.IV. Perang Pidari dan Perang Minangkabau/Perang Tambuse di Tapanuli, halaman 93-94 ).
Perjuangan memperebutkan pantai ini dilanjutkan kembali. Tahun 1825, Belanda meningkat kan pengawasannya terhadap Air Bangis dan daerah pantai lainnya. Atas kelengahan Ingge ris, Belanda dapat menguasai NATAL dan pos-pos Inggeris di Tapanuli.
(Bag.VI. Usaha merebut Hegemoni Perdagangan di Pantai Barat, halaman 68).
Orang Aceh membantu kaum Pidari dan akhirnya menguasai Barus, Nias dan Pulau Mursala di teluk Tapian Nauli. Benteng Belanda di Pulau poncan, NATAL dan Air bangis kerap kali diancam orang Aceh.
(Bag.6. Andalas dan Semenanjung, halaman 116 – 117 ).
VIII.
BUKU MAX HAVELAAR
Oleh “ Multatuli ab.Prof.HB Jassin – Djambatan 1985

Bulan Juli 1842 Douwwes Dekker dtempatkan sebagai Kontler di NATAL, suatu jabatan yang bukan saja meminta segala tenaga kerjanya, tapi juga buat pertama kali membawanya berha dap-hadapan dengan penderitaan penduduk.
( Bag.pendahuluan hal.VIII – IX )
Bagi Dekker, NATAL menjadi pendahuluan duka cerita yang pertama dalam hidupnya sebagai antenar.
Mengenai pengalamannya di NATAL, lihatlah Bab 12 s.d.14.
Saya pernah mengenal seorang gadis di Sumatera, ia melanjutkan anak seorang “ Datuk “. Namanya si Upik Ketek.
Nah, kalau begitu anda tahu bahwa di daerah NATAL ada penanaman lada, kebun-kebun lada terletak di Taluk balai, disebelah Utara NATAL, di pantai.
Betapapun juga, kontler NATAL memihak mertuanya melawan yang dipertuan dan ini lebih- lebih karena kontler itu bersahabat rapat dengan seorang yang bernama Sutan Salim, seo rang kepala negeri NATAL yang juga benci sekali kepada kepala orang Batak itu.
Menurut keterangan saksi-saksi yang didengar oleh kontler NATAL, ia bersama-sama dengan saudaranya Sutan Adam.
Dan diperlihatkannya kepada saya Keputusan Rapat di NATALyang yang di ketuainya, berisi hukuman yang dijatuhkan atas orang yang bernama si Pamaga, yakni hukuman dera, diselar (waktu itu tahun 1842) dan saya kira, kerja paksa dua puluh tahun, karena percobaan mem bunuh TUANKU NATA.
( Binjek 14 s.d. 20 dari Buku Max havelaar oleh Multatuli, Djambatan 1985, bagian Penda huluan “ Ya,aku bakal di baca “ Max Havelaar, halaman VIII – IX, Bab XI hal.162 – 164, 205,206 dan 208 ).
IX
BUKU INDONESIANA
Oleh : Aswan Setiawan , Grafitipress 1985
Lembaga Pemasyarakatan (LP) NATAL, mungkin termasuk tertua di Indonesia, dibangun orang Portugis disekitar tahun 1864. Dilindungi beberapa pohon mahoni besar dan tua.
(bagian Samudera Tinja halaman 111 7 Tempo, 16 – 10 – 1982 ).
X
BUKU ANTARA KHAYAL DAN FAKTA TUANKU RAO
Oleh : Prof.DR HAMKA , Bulan Bintang 1974
Orang Aceh membantu kaum Pidari dan akhirnya menguasai Barus, Nias dan pulau Mursala di Teluk Tapiannauli. Benteng Belanda di Pulau Poncan, NATAL dan Airbangis kerap kali di ancam orang Aceh.
(bagian Benarkah ada penyerbuan di Air Bangis ? halaman 260).
Pagu Nasution diterima Syarif Ismail menjadi menantunya setelah ia lebih dahulu disuruh memeluk Agama islam,dikhitan dan di syahadatkan dan diberi nama Islam, Hassan Nasution. Dijelaskan oleh Parlindungan tanggalnya masuk Islam,yaitu 3 hari bulan Muharram 1186 H/ 1772 masehi.
(bagian XII.Nama-nama yang diragukan namanya, halaman 269).
Pada masa 200 atau 3oo tahun yang lalu huruf yang dipakai ialah huruf Arab, Bahkan sam pai tahun 30-an dari abad ini,terutama di Minangkabau,Aceh, Mandailing , NATAL, Barus dan Singkil masihlah dipakai huruf Arab dan bahasa Ilmu Pengetahuan Masyarakat tersebut adalah pula bahasa Arab.
(bagian XII.Khalijah,halaman 274).

Senin, 14 Maret 2011

PUTI BRAMBANG SARI

PUTI BRAMBANG SARI
Asal Usul Nama di Sirat Madina
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana

Alkisah ,disebuah perladangan hiduplah sepasang suamu isteri dengan mengerjakan sawah ladang untuk mengharungi hidup dan kehidupannya. Sang isteri bernama Puti Brambang Sari dan suami bernama Sutan Sinata. Puti Brambang sari berasal dari Ranah Minang yang dijujur oleh Sutan Sinata ketika mereka dipertemukan jodohnya oleh orangtua mereka.
Mereka hidup sangat sederhana diperladangan itu dengan hasil pertanian yang melimpah ruah dan oleh sebab itu orang-orang Arab seperti Ibnu Bathuthah dan orang Sipatokah (Portugis) mencari rempah- rempah ke Ranah Nata. Karena luasnya tanah datar yang dipergunakan untuk bersawah ladang, makanya daerah tersebut dinamakan Nata atau Natar yang berarti tanah datar yang luas sebagai perladangan.

Ketika mereka baru saja memetik hasil panen, Puti Brambang Sari mengajak suaminya berhari raya ke Ranah Minang guna untuk berkumpul dengan orangtua dan sanak keluarganya disana. Permintaan sang isteri di kabulkan oleh Sutan Sinata, apalagi mereka belum mempunyai keturunan dan tentu saja tiada halangan untuk mengadakan perjalanan melalui laut.

Pada suatu hari pergilah Sutan Sinata dengan Puti Brambang Sari menebang sebatang pohon ipuh yang besar untuk dijadikan biduk sebagai kenderaan mereka pergi ke Ranah Minang itu. Selang beberapa hari, biduk yang dibuat merekapun siap. Untuk layar mereka mempergunakan kulit kayu ipuh sebagai layar. Sedangkan pada kiri kanan biduk itu mereka buat sejenis kepak dengan berbuah kati agar jangan mudah karam nantinya.

Setelah Puti Brambang Sari mempersiapkan segala sesuatunya sebagai perbekalan mereka ke Ranah Minang seperti temburung kelapa (mundam) untuk menimba air jika ada yang masuk ke biduk, nasi sebungkus,kain yang berlipat, galah dan lain sebagainya. Akhirnya dalam suasana kondisi laut yang ramah karena ombak yang teduh, merekapun berangkatlan menuju arah Selatan yaitu ke Ranah Minang.

Ketika mereka sampai di bagian Batu Bakuduong yaitu pantai perbatasan dengan Sumatera Barat, mereka di hadang oleh Rajo Biluluok yang datang dari Pulou Telok untuk ke Ranah Nata. Setelah Rajo Biluluok merapat ke biduk Sutan Sinata, hati Rajo Biluluok tersirap dan berdebar-debar melihat kecantikan Puti Brambang Sari yang luas biasa itu, sehingga dia terpesona dan ingin dijadikannya sebagai isterinya yang keberapa. Tentu saja Sutan Sinata tidak membiarkan hasrat Rajo Biluluok itu, karena Puti adalah isterinya yang sah dan masih dalam suasana berbulan madu.
Maka terjadilah kejar-kejaran. Ketika Sutan Sinata berada dibagian Taluok Sinata, biduk mereka tersekat pada sebuah karang,lalu Puti berteriak.. Ujung Tuan..!!! Ujung Tuan…,katanya pada suaminya. Sementara Rajo Biluluok tetap mengejar dari belakang. Malang tak dapat ditolak dan mujur tak dapat diraih, datanglah badai menghantam dengan suguhan ombak yang besar sehingga mereka kalang kabut dan akhirnya tenggelam. Semua perbekalan mereka hanyut dibawa arus lautan Samudera Indonesia.

Tempat biduk mereka tersekat tersebut sampai sekarang dinamakan Ujung Tuan, sedangkan tempat karam mereka dinamakan Taluok Sinata dan makam mereka diperkirakan itulah batu nisan yang berobah-roban bentuk yang terdapat di Pulau Rubiah dekat Ujung Tuan.
Adapun galah mereka tertahan di Batahan dan itulah Bukit Sinanggala, sedangkan tempurung kelapa atau mudam menjadi batu dan itulah sekarang yang dinamakan Batu Mundam, perbatasan dengan Sibolga. Adapun nasi sebungkus,lipat kain juga menjadi karang dan itulah Pulau Nasi Sabungkui, Pulau Lipat Kain dan Pulau Bakah.
Benar atau tidaknya, inilah cerita rakyat Ranah Nata yang diceritakan secara turun temurun.

Minggu, 13 Maret 2011

SERTIFIKASI

KIEK SILEK KECEK ( KISIK )

S E R T I F I K A S I
SERBA TINGKATKAN FIKIRAN & KARYA SISWA
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana *)

Dengan mengacungkan “ Jempol “ kepada Kemendiknas atau Pemerintah atas adanya Program Sertifikasi kepada Guru-guru dalam rangka untuk mencerdaskan bangsa. Sekarang sudah banyak guru-guru yang di sertifikasi, baik itu PNS atau PHK ( Pegawai Honor Komite ) dan mungkin saja TKS yang menerima gaji tambahan sebagai tunjangan sertifikasi hamper 100 % yang diterima per triwulan atau semesteran.
Dengan label SERTIFIKASI diharapkan guru-guru agar SERBA TINGKATKAN FIKIRAN & KARYA SISWA ( SERTIFIKASI ) untuk mencetak putra putri bangsa dalam rangka mempersiapkan generasi penerus nantinya yang berkwalitas pintar,cerdik dan cerdas bertaqwa dan beriman. Berbagai usaha telah dilakukan oleh guru-guru, walaupun sebenarnya tanpa sertifikasi itu adalah tanggung jawab seorang guru selaku yang digugu dan yang ditiru. Ada yang mengadakan les tambahan sore, try out berkali-kali dan lain sebagainya sebagai upaya mengasah sebilah pisau yang tumpul dan majal, ada yang mengasah dan mengikir dengan grendel dan lainnya, agar para siswa berhasil menghadapi Ujian Nasional 2010/2011 yang semakin dekat waktunya. Sementara disisi lain, mungkin ada pula dengan cara menambah atau merobah nilai siswa pada semesteran yang lalu bagi nilainya rendah yang mengakibatkan dirugikan siswa yang pintar. Sebagai contoh seorang siswa yang bodoh bernilai 6 (enam) dengan tambahan 3 (tiga) agar nilainya menjadi 9 (sembilan) dengan hasil bahwa jika dia hanya dapat nilai 4 (empat ) nantinya, mungkin jumlah yang 13 dibagi 2 tentulah bernilai 6,5 (lulus). Tapi bagi siswa yang sudah bernilai 8 atau 9, apakah nilainya juga di tambah ?. Tentu saja tidak bukan ..??. Mungkin itulah yang dikatakan pihak wakil rakyat dengan istilah “ pembodohan “ pada tahun-tahun lalu yang mungkin saja tahun ini UN tanpa tim Independent atau lainnya.
Dengan terjadinya atau andai terjadi hal tersebut diatas, sungguh banyak yang mesti di reka yasa lagi seperti buku raport, daftar nilai (legger) dan buku induk siswa. Kita memang mengakui bahwa untuk melaksanakan program BERHASIL DALAM LAPORAN itu sangat memerlukan pekerjaan yang teliti dan lihai untuk merekayasa. Dampak dari keberhasilan ini, nanti akan muncul GENERASI SATU HURUF OLAH , untuk memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. Apakah yang dimaksud dengan Generasi Satu Huruf Olah itu ? Pemimpin akan jadi Pemimpi, Pengurus akan jadi Pengurusi, Pengusaha jadi Penguasa, Penguasa jadi Pengusaha, Pemborong jadi Pemborong, Peme rintahan jadi Pemelintahan dan lain sebagainya.
Sebenarnya ,cara penambahan nilai itu bukanlah cara yang tepat untuk memberhasilkan siswa untuk lulus di kancah UN, tapi adalah suatu pembodohan. Dengan Sertifikasi, mari kita Asuh,Asih dan Asah peserta didik itu dengan menambah Fikir & Karya mereka dengan Ilmu Pengetahuan semaksi mal mungkin. Andai kata juga tidak berhasil, itu adalah mungkin dari dua penyebab yaitu guru yang tidak pandai mengajar, padahal sudah disertifikasi dan siswa yang tidak mampu mencerna ilmu pengetahuan yang diberikan gurunya yang seakan-akan otaknya sudah error.
Disisi lain, seorang guru harus bekerja keras mengasuh,membina dan mencetak siswa siswi agar menjadi pintar,cerdas,cerdik dan bermutu, apalagi sudah di sertifikasi, tentu tidak ada istilah libur kecuali libur umum dan libur khusus dalam kalender pendidikan. Disamping itu mungkin ada sisi lain yang mengendorkan kerja keras bagi guru yang mengakibatkan kurang serius menghadapi anak didiknya seperti memikirkan keluarga, kredit bank, bawa anak kesekolah dll, sedangkan pada siswa dihantui oleh handphone dalam kancah sms, video,facebook, internetan, sebab siswa banyak yang bawa handphone ke sekolah yang berarti mengangkangi Perda Madina itu.
Akhirnya, dengan SERTIFIKASI, mari kita bekerja keras SERBA TINGKATKAN FIKIR & KARYA SISWA.

*) Mantan guru SD Sinar Harapan Kampung Sawah 1975-1976.

Sabtu, 12 Maret 2011

MUTASI

M U T A S I
MUlai TAnpa KorupSI
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana

Mutasi adalah kalimat lain dari perpindahan dan merupakan tunangan dari para pengurus, pemimpin dan pejabat serta petugas pada suatu unit kerja, baik Negeri maupun Swasta yaitu perpindahan dari tempat tugas yang lama ke tempat tugas yang baru.
Sebagai contoh pada SMP Negeri 1 Natal telah terjadi 12 kali mutasi perpindahan tugas mulai dari Bapak Khadrin Imran sampai dengan Bapak Drs Oloan Nasution dan sekarang adalah pejabat yang ke-13 yaitu Irwan, SPd. yang satu-satunya adalah putra daerah Ranah Nata ( Natal ). Demikian juga Camat Natal, adalah merupakan Camat yang ke-33, Bapak Sarwedi,SH. mulai dari Bapak H.Sjariful Alamsyah sampai ke Bapak Helmi, SE. Tetapi dari kepemimpinan adalah merupakan Pemimpin yang ke- 88, sejak Datuk Imam Basya yang memimpin Kerajaan Ranah Nata di Malako, Mudiek Ayie – Palak Taleh yang kini terkenal dengan sebutan nama Kampung Sawah.
Sekarang sedang maraknya mutasi para Pejabat, baik eselon II,III dan menyusul eselon IV yang akan datang. Kita berharap dengan adanya mustasi ini, kiranya para Pejabat baru dapat memulai langkah kepemimpinannya dengan MUTASI yaitu MUlai TAnpa korupSI. Memang pada masa sebelumnya belum ada titik-titik korupsi dan saya yakin tidak akan terjadi karena kita berada pada Ranah Madina Yang Madani yaitu daerah yang dipimpim oleh putra-putra daerah sendiri. Putra daerah tidak akan tega berbuat korupsi di kampong halamannya sendiri,sebab disamping tempat segannya menurut adat yaitu ipar, menantu dan mertua, juga sanak, dosanak dan badosanak serta kaum familinya yang bera da disekelilingnya. Tetapi, bila dipandang dari sisi lain merupakan lahan terbaik untuk mengadakan tindak korupsi, sebab bila terjadi permasaalahan, maka sanak,dosanak dan badosanak yang disekelilingnya akan menjadi tempat segan masyarakat dan juga akan menjadi pembelanya untuk “ menegakkan benang basah “ itu. Kenapakah dimasa terjadi “serba salah” yang dalam istilah Warkop DKI “ maju kena mundur kena” ???, sulit untuk memulai tanpa korupsi ???
Kita berharap untuk masa mendatang, marilah kita merobah nasib, karena Allah berfirman bahwa “ Innallaha la yughayyiru maa bi qaumin hatta yaghayyiru maa bi anfusihim “ ( Allah tidak akan merobah nasib suatu bangsa, kecuali dia sendiri yang akan merobahnya ) > QS Ar-Ra’d ayat 11
Akhirnya ,kita mengucapkan Selamat & Sukses kepada para Pejabat Baru, mulai dari Pj.Bupati Madina, Ka Dinas/Jawatan,Camat hingga Kades,semoga Selamat dengan pelaksanaan tugas “ mulai tanpa korupsi “ dan sukses menjalankan tugas, sebab kepemimpinan kita akan dipertanggung jawabkan kelak ( Kulluku ra’in, wa kullukum ‘an rakyatihi ) .

Selasa, 08 Maret 2011

DURIAN SERGAP TIMUN

SOSOK NARASI & CIPTA ( SONATA)
Karya Puisi Shaff Ra Alisyahbana



DURIAN SERGAP TIMUN

Oleh : Shaff Ra Alisyahbana

Aku bagaikan serumpun timun
Hidup di semak rumput jeramun
Bertemankan lambaian daun – daun
Menjalar dan berakar tahun ke tahun
Dan akhirnya aku tertimbun
Rumpun ku kini berkecalun
Hanya mengharapkan setitik embun
Tanah ku,setumpuk demi setumpuk akan dibangun

Salimbubu datang menerjang di iringi hujan
Lalu berjatuhan buah – buah durian
Akar ku luka beserta batang dan tunas dahan
Badan ku ditimpa durian
Sang petani tiada menghiraukan
Walaupun aku , dia yang menanamkan
Ditanam dalam tanah ulayat persukuan
Aku memberi hidup untuk nafkah kehidupan

Durian …….. oh durian
Karena ku tumbuh dibawah lindungan
Dahan rindang mu, aku dalam pangkuan
Khasiat buahmu , rasa panas yang menyerikan
Hilang di lamun lezat dan ketagihan
Walau timun hancur di timpa durian
Panas mu ku dinginkan
Agar efek sampingmu tiada ketularan
Kulit buah mu buang jangan sembarangan
Sebab dia membuat luka di sekujur badan
Dan tak lazim di makan
Bila kulit sama dibuang dari badan
Baru kita se dulang di dalam hidangan

Timun ……… oh nasib mu mentimun
Di cincang,di kukur dan di timbun
Maukkan ke karung lalu di kurung
Di jagal, di serak di pasar umum
Bila aku di minum, darah tunggu pun menurun
Durian dan Timun, tak pantas bergandeng di dalam abun

( SRY – 220510 )


SEJARAH RANAH NATA

Olahan : Shaff Ra Alisyahbana

Setelah nama diberi Ibnu Bathuthah
Kemudian abad ketujuh belas tiba
Pangeran Indra Sutan datang dari Indrapura
Bersama Datuk Imam Rajo Putih berdarah Persia
Dari Ujung Gading dan Air Bangis tiba

Armada Ajung masuk kuala
Singgah sebentar di Tanjung Bunga
Melepas lelah bersama Puti Rani dan Puti Ratiah
Datuk Imam Rajo Putih berpantun kata :

Daun pauoh daun barambang
Bungo tanjuong di padeta ,
Dari jauoh kito datang
Sampai ka kampuong Ranah Nata

Laweh lauik di Ranah Nata
Alang lauik manyembah ikan ,
Lapeh ensuik duduok basanda
Kanyang paruik sasudah makan

Ajungpun berlayar kehulu sungai
Di sebuah pelabuhan mereka sampai
Labuhan Ajung tmpat menggapai
Menuju Ranah Malako, Kerajaan dimulai

Datuk Imam Raja Pertama
Itulah Kerajaan Ranah Nata
Datuk Basya nan Tuo , Raja kedua
Malako berpindah ke Kampung Bukik Nata
Mereka bermakam di Jirat Malako Kampungsawah
Tama Musi , Datuk Basya nan Mudo keempatnya
Sutan Sailan dan Puti Junjung keenamnya
Sutan Iskandar , Si Hintan. Hidayat dan Muhammad Nata
Sutan Marah Ahmad dan Muhammad Salehnya
Sutan Sari Dewa penyudahnya

Kerajaan dipecah menjadi dua
Kerajaan Lingga Bayu di Simpang Bajambah
Pangeran Indra Sutan Raja pertama
Tuanku Bandaharo , Rajo Gunuong yang ketiga
Tuanku nan Mudo dan Bagindo Raja Bujangnya
Marah Himpun , Muhammad Amin dan Muhammad Yakubnya
Sutan Muhammad Zahab terakhirnya


SEJARAH RANAH NATA

Olahan : Shaff Ra Alisyahbana

Setelah nama diberi Ibnu Bathuthah
Kemudian abad ketujuh belas tiba
Pangeran Indra Sutan datang dari Indrapura
Bersama Datuk Imam Rajo Putih berdarah Persia
Dari Ujung Gading dan Air Bangis tiba

Armada Ajung masuk kuala
Singgah sebentar di Tanjung Bunga
Melepas lelah bersama Puti Rani dan Puti Ratiah
Datuk Imam Rajo Putih berpantun kata :

Daun pauoh daun barambang
Bungo tanjuong di padeta ,
Dari jauoh kito datang
Sampai ka kampuong Ranah Nata

Laweh lauik di Ranah Nata
Alang lauik manyembah ikan ,
Lapeh ensuik duduok basanda
Kanyang paruik sasudah makan

Ajungpun berlayar kehulu sungai
Di sebuah pelabuhan mereka sampai
Labuhan Ajung tmpat menggapai
Menuju Ranah Malako, Kerajaan dimulai

Datuk Imam Raja Pertama
Itulah Kerajaan Ranah Nata
Datuk Basya nan Tuo , Raja kedua
Malako berpindah ke Kampung Bukik Nata
Mereka bermakam di Jirat Malako Kampungsawah
Tama Musi , Datuk Basya nan Mudo keempatnya
Sutan Sailan dan Puti Junjung keenamnya
Sutan Iskandar , Si Hintan. Hidayat dan Muhammad Nata
Sutan Marah Ahmad dan Muhammad Salehnya
Sutan Sari Dewa penyudahnya

Kerajaan dipecah menjadi dua
Kerajaan Lingga Bayu di Simpang Bajambah
Pangeran Indra Sutan Raja pertama
Tuanku Bandaharo , Rajo Gunuong yang ketiga
Tuanku nan Mudo dan Bagindo Raja Bujangnya
Marah Himpun , Muhammad Amin dan Muhammad Yakubnya
Sutan Muhammad Zahab terakhirnya

Dari Bengkulu Sutan Tiansyah tiba
Dirikan Kerajaan Knondom di Simpang Sao sana
Rajo Makhutur, Nazir , Tuo dan Mudo Maramiknya
Pindah ke Bintuas , Kerajaan Kinondom pun punah

Raja Merangkat dirikan Kerajaan Singkuang disana
Jasa Murung , Lukman dan Janda Mora
Tohar penyudah di Rumah Gadang bertiang gading gajah
Tulang punggung ikan paus jadi pomdasi penyanggah

Raja di Angkola si Hitam Lidah
Mendirikan Kerajaan Labu di Batu Gajah
Baduraman , Baduralam dan si Poncan ke empatnya
Diakhiri Nali Marah Sutan penyudahnya
Bermakan di Patiluban dan di Langsat sana

Sutan Rangkayo Majo Dirajo dari Indrapura
Dirikan Kerajaan Batahan di Kampung Godang , Sapabolonya
Disusul Rajo Natarap sebagai Raja
Ibrahim Sutan Mangatimbung Dilauiktan terakhirnya
Dari Aceh Selatan, di ujung Pulau Perca

Ranah Nata ….
Dari Lembah Sorik Marapi hingga ketepi Samudera Hindia
Di antara Batu nan Ampek dalam istilah
Batu Bakudung , Batu Sondat, Batu Mundam dan Batu Gajah
Batang Natolu…,Batang Gadis , Batahan dan Batang Nata
Kini hanya tinggal Sejarah Ranah Nata
Mari …., Mari menyatu yang serumpun dan yang sedarah
Jadi Kabupaten Ranah Nata…
Pemekaran dari Kabupaten Mandailing Nata

( SRY - 250510 )


TANAH ULAYAT

Oleh : Shaff Ra Alisyahbana

Disana sini rakyat menggugat
Hak masyarakat akan tanah ulayat
Karena mereka masyarakat adat
Beradat dan beragama ta “at
Nenek moyang tinggalkan amanat
Pemberian Tuhan harus bermanfaat kepada rakyat
Sumber hidup dan kehidupan para zuriat – zuriat

Ranah Malako di Kampung Sawah
Simpang Koje di Ranah Nata
Batu Sondat , Batahan dan di Singkuang sana
Menggugat hak ulayat atas tanah
Setidaknya menjadi peserta petani plasma

Kenapa beku hati para Pengusaha
Tanah yang dipakai waktu berjangka
Memberi masukan untuk Penguasa
Tak bersedia memberi jasa tanah
Karena adapt , disitu ada bunga
Bunga rimba . hutan atau lading sawah
Ulayat Nagari dan Kaum yang tinggi dan rendah
Tanah jadi lambing martabat suatu bangsa
Tempat lahir bertanah di atasnya rumah
Tempat hidup untuk berladang atau bersawah
Tempat mati , di dalam pandam atau pusara

Hatiku semburat berkata – kata
Adakah Pemimpin yang Amanah
Penguasa atau Pengusaha
Yang bias hanya berkata – kata
Tapi janji ke janji tanpa terlaksana

Kabura maktan ‘indallah…
Antaqulu ma laa taf’alun kata Allah
Sungguh besar sekali dosanya…

Rakyat tak kan menyerah
Sebelum Penguasa dan Pengusaha
Memberi Jasa dan bertimbang rasa
Jadilah Ranah Nata , Baldatun Thayyibah
Wa Rabbul Ghafur , itulah sebuah himmah

( SRY – 250510 )

PADAM LAMO baru NYALO

Asuhan : Pak Shaff Bar Moel.

PADAM LAMO baru NYALO

Di Barando BM tampak Pak Kodak sedang mengisi botol Tonikum dan minu man dengan minyak tanah yaitu Palito Togok dan Lampu Sisik sambil menyeka cimprong lampu yang sudah hitam kena asap. Disudut lain tampak Etek Bandaro sedang meme gang Kampie Pandan dengan berisikan nasi didalamnya. Tiba-tiba datang Ogek Bijak menanya sesuatu …

OB : Askum Pak !! Ado manjua bola lampu ?
PK : Kumlam, (jawab Pak Kodak) Andei waang ko, mano ado bola lampu. Cimporong ?
EB : Cimporong makasuinyo to, ayah Si Upiek ( sela Etek Bandaro ).
OB : Indak. Nan ba putta-putta tu. Bapilin inyo. Untuk listerik.
PK : Ooo.. bola lampu listrik ! Ado, barapo diang ?
OB : Barappo sa incek ? Di ambo sa incek.
PK : Satangah ratuis nyo sa buah, nan gadang tu.
EB : Limo puluoh tu, makasuiknyo. Ado-ado ajo di Apak waang ko.
PK : Samo tu nyo.
OB : Sabananyo baru kapattang ko di bali sa incek, tapi ala pajam.
EB : Kamano pai nyo ? Diambiek urang dak ?
PK : Makasuiknyo alah putui, .. puduo kato urang dulu.
EB : Dak elok mungkin, ado ba uji wakatu mambalinyo tu ?
OB : Ado tek ! Tapi…, lampu kito ko PAJAM LANCA jo NYALO. Iyo kan ?
PK : Kok di ambo indak. PADAM, LAMO mangko NYALO.
EB : Elok-elok saketek mangecek tu, ayah si Upiek, beko kanei baok ajo na !!
PK : Manga kanei baok, kan iyo nyo. Kok iduik bana, dak bias di pagunokan.
OB : Cubo tes pak ! Bekko antah pajam pulo.
EB : Iduik lampu ajak nyo ?
OB : Dirumah cako iduik. Antah kini pulo, lampu kito kan lampu disko. Accok mati.
PK : Tapi bancano alam. Kito daerah rawan bancano. Lonsor,kayu tumbang,gamak kalalawa dan lainnyo.
EB : Angin indak, galombang indak bisa padam ajo ???
PK : Eeeii.., Umak si Upiek, mano tauh kito tu. Ala litak urang tu siang malam ma melok ‘ inyo na ! Tanga malam badangieng, ujan labek mangatutui,pai juo na.
EB : Pai mamajek karambie na.
PK : Anta lah pulo. Tasarah lah !!!
( tiba-tiba datang si Ucok Operator bergegas masuk Barando Multatuli )

EB : Dari mano waang cako, Cok ? Mangalalawa sajo karajo waang.
UO : Sian Kape Taluok mak. Tai adong disi Valentine Days !
PK : Dari kapie ..????, Palangkin dei ??
UO : Valentine Days tu, hari kasieh sayang, mak !
EB : Ooo…, pai Bagandak mola waang deh ! Anak sia nan waang enjong tu ?
UO : Marhonda hami, mak . Boncieng duo.
PK : Indak tau waang itu bukan dari ugamo kito tu. Kok itu iyo kapie lah namonyo. Ala bapalangkin la tu. Antalah Cok.. ?? Nan ka datangko jaan waang pai juo. Tadanga diang tu !!!
UO : Olo mak ey . Ogek.. ??? Aha dope guna na bola listriki ? Tai baru dope di tabusi ?
OB : Tapi alah putui, Cok.
UO : Ola mada ! Komputer ku madung error , harana urang arus listrik na.
OB : Jangan ba computer juo waang.
UO : Tai alai mangido facebook dohot blogger. Baa tu ?
OB : Iyo pulo tu deh. Itu keppeng masuk tu.
UO : Tau molah Ogek !
EB : Ambo alah lamo indak pakei balender jo magikkom. Manggilieng di papan lado.
PK : Patuiknyo lah alah lamak makan awak. Taraso padeh lado tu. Kato awak iko baru pandei umak waang mamasak.
UO : Ado - ado ajo di Ayah ko, Mak.
Ogek.. ?? Kabanyo kantor PLN nan di Sasaran tu nan ka dibangun deh !
PK : Manga indak jaluo NATAS tu ajo di tambah urang tu deh ? Mungkin labieh irit.
OB : Jaluo NATAS baa ko, Pak ? Aek Natas ..???
PK : Indak. NATAS tu .., Nata Tabuyuong Singkuang sampei ka Batangtoru, Tapsel.
EB : Rancak nyo. Kayu nan ka tumbang dak ado do. Bukik nan ka lonsor bak itu juo. Tantangannyo mungkin anginnyo !!!
EB : Angin punco baliuong nan kapatang ko deh. 7 rumah tande di baenyo. Parabola pata-pata. Mungkin manonton pilem kurang kain ajo urang tu dak ?

( lalu Ucok Operator membuka HP file musiknyo dan tadanga lagu NASIB RANAH suaro Fadhlan Syukri Batubara jo Irwansyah Putra ) .
OB : Alaa mak ey, itu padek bana tu na. Keceknyo urang Nata indak batanah.
PK : Memang iyo tu. Curito angku ambo, wakatu si Multatuli jadi konteler disiko, Nata ko masuok Ayie Bangih. Dek karano baso, adat jo seni budayo samo, jadi kahiduikpan tu sarasi.
EB : Kok ambo manggarati juo saketek-saketek. Bisa juo baa dong-adong ba adope.
PK : Kok bulie pintak ka urang Nata nan di rantou, agak badagieng nyo di rantou tu, tolonglah bakayuoh, mak lakeh balayie pincalang “ RANAH NATA “ tu.
OB : Pincalang baa ko, Pak ?
PK : Pincalang Kabupaten RANAH NATA tu atou Pantei Barat Mandaelieng (Pabarling) tu.
OB : Iyo bana, Pak. Tapi ambo yo mintak izin dolu pulang. Mak si Ucok nandak ka batang ayie pai manyuci. Alah banyak kain nan kumuoh ( lalu pergi) . Assalamu ‘alaikum …….. .

Senin, 07 Maret 2011

SIPADAN DATUOK

SOSOK NARASI & CIPTA ( SONATA)
Karya Puisi Shaff Ra Alisyahbana



DATUK SIPADAN
Daerah Tugas Keulayatan & Sisi Pancang Kedaulatan

Oleh : Shaff Ra Alisyahbana

Datuk ….Daerah Tugas Keulayatan
Sipadan … Sisi Pancang Kedaulatan
Tanda batas ulayat Nagari di pebatasan
Ditetapkan adat dalam kesepakatan
Memegang amanah, tanah Nagari pemberian Tuhan

Hukum Adat berkata …
Dasar Hukum Adat terhadap tanah
Tada milik perseorangan,penguasa atau pengusaha
Semua adalah tanah kaum dan keluarga
Berdasarkan milik perseorang ,,,. Itu urusan Pemeintah
Siapa menukarnya , janji mengungkai buat dan kerja

Ulayat Nagari..,hutan cagar alam disebut hutan tinggi
Ulayat kaum, hutan rendah belum di olah sanak famili
Ka rimbo ba bungo kayu , ka hutan ba bungo aleh
Ka sawah ba bungo ampieng, ka tambang ba bungo tanah ayie
Diterima oleh Dauk dan Kepala Persukuan yang sholeh

Datuk Sipadan di tandai dengan ciptaan Ilahi Rabbi
Puncak bukit , tebing suram , sungai, hutan tak tertembusi
Rimbo dibari balinjuang,taratak dibari balingkuong auo duri
Bukik bakarakatau,sawah bapamatang dan ladang ba bintalak
Tidak boleh di alih atau di anjak
Kecuali Allah dengan iradat dan kudratnya bertindak

Presiden SBY dalam pidatonya berkata..
Dalam acara Peringatan Hari Internasional..,
Masyarakat Hukum Adat Sedunia, tahun 2006 di Jakarta
Rumusan fasal 18 B ayat dua , Undang-undang Dasar 1945
Negara mengakui dan menghormatinya
Kesatuan Masyarakat Adat beserta hak tradisionalnya
Sepanjang masih hidup, sesuai dengan perkembangan masyarakatnya.

Pengadilan Negeri tidak bisa merobah..
Atau membatalkan Keputusan Desa
Tentang tanah sawah atau tanah pekulennya
Tak berhak ditinjau benar tidaknya
Hukum Adat semata – mata hasil dari Rapat Desa
Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 149 K/Sip/1958 tanggal 21 Juni dan …,
Nomor 301 K/Sip/1958 tanggal 18 Oktober keluarnya
Itulah ketetapan dan keputusan yang nyata
Kenapa sekarang sudah direkayasa dan mintak surat kepada Allah..???

( SRY – 260510 )


NAD SERGAP
Nata Aksi Demo , Serentak Tigapuluh April

Oleh : Shaff Ra Alisyahbana

Bertahun sudah pinta di sampaikan
Jadi petani plasma dari Perusahaan
Dari janji – janji dan harapan
Namun di abaikan dan tak kesampaian
Rakyat d gulir sulitnya mata pencaharian
Tanah Ulayat habis menjadi lahan perkebunan
Tercabik – cabik , Hukum Adat pun di lecehkan

Nata Aksi Demo …
Rakyat mulai ceroboh
Pemukiman ,peralatan dan oto
Hancur di panggang dan di rogoh
Karena rakyat menjadi bodoh
Terima berbagai pendapat serta cemooh

Ingin melapor tiada orang
Lalu pun rudin dan kantor di pungkang
Kaca – kaca jendela terbang
Peralatan pun ikut di terjang
Di paksa marah lampias berang
Karena didini hari , rakyat diboyong tiga orang

Sergap…, Serentak Tigapuluh April meradang
Perintah berkurung pun datang
Siapa yang dapat di tendang
Tiga ratus delapan belas orang menerjang
Dibawa .. lalu di terjang
Disana – sini terdengar bunyi senapang
Rakyat takut dan sembunyi mengerang
Bagaikan dalam Susana perang

Seorang petugas Masjid termangu
Melihat serdadu masuk bersepatu
Di tegorpun ia tetap berlalu
Naik ke menara Masjid yang di tuju
Seorang Muadzin ikut terharu
Di Sergap oleh serdadu
Dibantai ber talu – talu
Ooohhhh ….. perbuat itu sangat terlalu

NAD SERGAP di Ranah Nata
Membuat suasana merana
Ekonomi di bekot dan di tunda
Rakyat meradang dan pecah – pecah
Saling berkelahi rakyat se sama
Hening mencekam menimbulkan trauma

( SRY – 250510 )



Ranah Nata
Jeritan di atas Bukit

Oleh : Shaff Ra Alisyahbana

Tahun tiga belas dua lima
Saudagar Arab Ibnu Bathuthah
Mengunjak kaki di sebuah Ranah
Datar bagai gelanggang di tepi samudera
Bendera putih berkibar disana
Itulah ranahku , Ranah Nata

Empat belas enam belas,Haji Sham Poboo tiba dari China
Empat belas sembilan dua, Portugis datang cari rempah
Enam belas tiga dua, kemudian disusul oleh Belanda
Tujuh belas enam dua,colonial Inggeris pun tiba
Ranah Nata ditukar dengan Singapura

Seorang terhukum hukuman dera
Di atas sebuat bukit sebelah Utara
Menjerit di terpa dera
Lalu terdengar oleh Ibnu Bathuthah
Bahasanya , itulah dikata Ranah Nata
Sampai kini, lidah Melayu Pesisir berkata
Bukan tambah El atau Er segala
Ranah ku , itulah Ranah Nata

Kini masuk dalam Era Reformasi
Ranah ku tetap jadi Multatuli
Banyak menderita di sana sini
Tanah Ulayat nan luas dibagi – bagi
Jadi milik pengusaha berdasi
Rakyatnya tinggal gigit jari
Jadi penonton di dalam Nagari

Kapan ……., Kapan bangkit kita bersama
Rakyat Benah Nasib dan Tahta
Agar tak selalu dibawah
Atas kekuasaan yang semena-mena
Tanah yang d anugerahkan Allah
Buat kehidupan penghuninya
Kini tinggal mengais remah

Ya Allah….., Ya Malikul Quwwah
Bukakanlah pintu Al – Fattah
Bagai saat Sutan Syahrir jadi seorang Perdana
Muhammad Natsir dan Sutan Takdir Alisyahbana
Syekh Abdul Fattah dan Syekh Abdul Malik Baleo Nata
Mereka …… orang-orang Pendekar Ranah Nata
Kini berguling air pun ke bukit tiada
Kelurah sungai sudah punah
Ranah Nata menuju Baldatun Thayyibah

Ranahku ……
Gaungkanlah jeritmu di atas bukit itu
Jerit Mulatuli dari waktu kewaktu
Tampat , Jirat Malako dan Sumur Batu
Menyatu ikut berseru
Ranah ku , mari kembali mampu
Menggapai zaman emas mu dulu

( SRY – 200510 )



JERITAN
MULTATULI
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana

Pagi hari …….
Ku koyak embun menetang matahari
Langkahi batang dan duri – duri
Menapak jejak Ayah dan Ibu kami
Meretas tetumbuhan untuk ditanami
Tanah Persukuan,
Di pakai bukan untuk di miliki
Warisan nenek moyangku
Allah memberi

Jerit Multatuli kini melolong
Tanah Persukuan ku habis di boyong
Tak ada lagi gotong royong]
Para Dosanak tolong menolong
Sebab ,….
Pengusaha sudah merongrong
Tanah Persukuan tlah di borong

Tanah setumpuk kini sebidang
Disana sini tambah dan kurang
Arir berguling kini tergenang
Dan anak sungai pun terhalang
Warisan habis cempang perenang
Tinggal tunggul bercorak arang
Jeritan Multatuli…
Kini tinggang mengerang
Haripun sore , matahari ditentang
Lalu ….., kami pulang

( SRY – 200510 )
bersambung ... 2

Minggu, 06 Maret 2011

BARANDO MULTATULI

Asuhan : Pak Kodak

Di Barando Multatuli duduk bercerita Pak Kodak/PK (Ranah Nata),Ogek Bijak/OB (Sibolga) , Ucok Operator/UO (Mandailing),Uni Sekred/US (Batahan) dan Etek Bandaro/EB(Patiluban).Mereka berbincang –bincang tentang sesuatu.

PK : Ba’a ko , lampu lamo mati pado iduik ! Takarangko kakok tukang tu de !
OB : Indak tau ambo lai, Pak. Tai kito juo nan mamintaknyo
UO : Mangido aha maksud na Ogek ? Au urang paham.
PK : Iyo….., ambo alah manggarati tunyo. Mintak “ Lanjutkan “, kan ?
OB : Pande takkok Apak deh. Tapek bana tu anyo !
PK : Iyo.., ba’a lei. Nasi alah jadi bubuo. Palik ajo kuliliengnyo, lamo-lamo
kan dingin tunyo.
UO : Batre HP ku mangabis buse, Bang Kordi (BK) mangido pulsa.
(tiba-tiba datang Bang Yodel untuk membeli pulsa )
BY : Operator !! Pulsa 10 Mentari. Barapo kane ?
UO : Dua bolas . Anggo lima jadi pitu. Dua ribu sajo pe, madung dei. Sotik-sotik.
BY : Takana di ambo bulie mamelok Hijrat si Upiek ?
US : Olah bapelok namonyo. Kok olun bapelok lai,baatu mameloknyo ?
BY : Juma’at muko nan ka Tughun Ka Ayie, Mintak Do’a Sorang Malin,alah tu.
Etek alah di imbou umak pajanyo,kan ? Yo……, tek ?
EB : Olah basuo kami di poken, katonyo hari Sinayen ko,suruoh dicariken loken da-
kek apak ang. Cubodak, botiek jo kecang. Lauoknyo saroken jo lalen.
PK : Tantang Hijrat tu bisa, agiekan ajolah datanyo.Kok nandak dipelok gambarnyo
di Hjrat tu, baok kasiko mak di Kodak. Koq ndak di HP wangtu ajo Kodak !

(kemudian HP berdering dengan lagu “ Shaff Ria “ yag didendangkan oleh Imwar R
Nasution. Ucok Operator mengangkatnya… )

BY : Operator ! Lasap lagu tu deh. MP3 tu kan ? Masuokkan ka HP ambo ko ba a?
UO : Bisa,tai dua ribu sada lagu. Dison bahat lagu-lagu Daerah dohot Qasidah.
Lagu Batubara, Deli,Minang,Bengkulu,Jambi,Bangkinang,Jawa, Sunda,Sulawesi,
Palembang,Nias,Siboga ,Aceh dll.
BY : Lagu Mandailing ado ?
UO : Adong, umpamona lagu Kijom-kijom, Sikambang Madina,Marudan Marlasnia
ri,Ontang-ontang,Ungut-ungut dan lain-lain.
PK : Putakan dolu Sikambang Botan ato Sampayo Pasaman tu.
UO : Olo, Pak ‘e. Pa inte jolo. Dipamasukkon jolo lagu na dipangido Angkang on.
OB : Baoklah kasikko HP munak tu, mak ambo isikan. ( BY menyerahkan HPnya )
Kok ado lagu kasukoan munak di kaset tip,bisa kito olah di Cake Walk dan
kito pelok ka CD jadi MP3, lalu masukkan ka HP.
UO : Aha maksudna naron na hita pangidoi…, Ogek ?
OB : Kan kitto juo nan mamintak “ Lanjutkan “. Kini kitto kan tatap lanjuik !
US : Susah Bana Yo ! ( sela Uni Sekred ). Batombah bonom hiduik tu.
EB : Kok tataen , taenken. Kok indo ,ontahlah…. ??
BY : Bulie batanyo Pak Kodak ?
PK : Apo salahnyo. Kan indak mambayie bagei do. Apo tu ?
BY : Barando tu kan palanta,teras atou balerong. Tapi,mangapo pakei Multatuli
bagei
PK : Iyo tu. Tapi nan dimakasuik disiko Barando tu adolah Mimbar Ranah Nata &
Dokumentasi. Multatuli tu artinyo Multi Data Tulisan jo Lisan.
BY : Lisan tu mano bisa dituliskan , Pak ?
PK : Lisan tu ado nan tatulis, itulah Kodak. Poto kato urang kini.
BY : Kodak tu baso nenek moyang awak dolutu.
PK : Disiko ado juo istilah BijaKodak yaitu Biro Jasa Komputer dan Koleksi
Dokumentasi Aktivitas.
BY : Jadi….. , Multatuli tu nan ado curitonyo di Rimbo Sikaduduok tu ,dak ?
PK : Iyo…. Bararti usaho ko untuok kalua jo kadalam. Sabab di jaman
Multatulilah nan maso amehnyo Ranah Nata ko, sabab kito masuok ka Ayie
Bangih.Jadi.., Ranah Nata tu adolah “ Kapuok Darek Burandang Lauik “
EB : Samo pangecek’an,adat istiadat,seni jo budayo kito. Kiniko batulak balakang.
UO : Bisa juo Bang Mukhlis ( Operator sambil senyum dan ketawa ).
PK : Kalou kapanjangan dari BM, kan ? Sabananyo “ Barando Multatuli “.
US : Disiko ado tigo corak. BijaKodak,Perpustakaan jo PECISRY.
BY : Apo pulo makasuik PECISRY tu ? Banyak bana istilah disiko.
US : PECISRY itu artinyo Pulsa Elektric, Computer,Internet,Shooting,Recording/edi
ting jo Yodeling.
BY : Jadi bisa disiko ba Internet,Shooting jo ing..ing..tu ?
OB : Maksudnyo mamelok Internet di HP,mambukak Situs Internet di Computer.
Shooting acara Baralek dll.,baru di Recording jo edit.Kok lagu-lagunyo
dipelok Yodeling. Yolingtu artinyo kan hiburan atou lagu-lagu.
PK : Jadi….., disiko ado Video jadi CD/DVD/MP4,MPG,3GP,AVI,WMV dan FLU.
Audio jadi MP3/WMA,AAC,MMF,AMR jo M4A. Sadangkan gambar bisa dipelok JPG,
PNG,ICO,BMP,GIF dan TIF. Bisa juo Mobile Device/PSP/Phone di Compatible MP4,
iPhone MP4,iPod MP4,PSP MP4,Black Berry MP4.
BY : Banyak juo layanan BM ko yo, Pak.
PK : Utang usao. Rajaki Tuhan nan ma agie.
BY : Parmisilah ambo dolu, Pak. Koa alah datang pulo SMS ‘a !
PK : SMS Pekat pulo dak ???
BY : Apo makasuiknyo tu, Pak ?
PK : Pekat tu Penyakit Masyarakat. SMS tu Susah Mancaliek urang Sanang, Sanang
Maliek urang Susah.
EB : Urang nan bakureta, inyo ajo basosak ongok. Urang nan mandaki,inyo ajo nan
litak. Itiek nan baronang, ayam ajo nan mati lomeh. Yoo…. ndak ???
US : Antah……., Lanjutkan !!!
UO : Anggo giot pulsa, HP sajo tu 085658512000 dohot 081370369222. Beres mei.
BY : Jadi. Bia bo katokan juo ka kawan-kawan.
UO : Oban gambar, anso hita pamasuk tu Barando Sobat Pulsa.
BY : Olo…., jadi. Assalamu’alaikum.
8888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888
Diterbitkan oleh BijaKodak “ SRY RECORD “ Ranah Nata
Jln.Drs.HA Parwis Nst.SH No.79 ,Simp.Ampek – Natal , Madina
Pimpred : Sry Fahmy Batubara
Sekred : Yuri S.Chandra
Bendahara/Keuangan : Ria Sitty Chaniago
Tukang Bijak (Editor ) : Eky Hidayat Nst.
Operator : Mukhlis Alatas Tjg.
Tukang Kodak (Cameraman) : Shaff Ra Alisyahbana
Koordinator Malako : Ali Usman Nasution
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

QAMUS SHAFF RA


QUIS SAIR
QAMUS UNCANG ISTILAH SEJARAH & ADAT ISTIADAT RANAH NATA


Oleh :
Shaff Ra Alisyahbana

SAGATOK PINANG SAPALIK SADAH

ALHAMDULILLAH

BUKU QAMUS UNCANG ISTILAH SEJARAH & ADAT IDTIADAT RANAH NATA ( QUIS SAIR )SELESAI DI ABJADKAN YANG BERSUMBER DARI SEMUA BUKU-BUKU YANG ADA DI PERPUSTAKAAN
“ BUKIK BANDERA “ RANAH NATA BEKERJASAMA DENGAN BIJAKODAK “ SRY RECORD “ RANAH NATA MUDAH-MUDAHAN ADA MANFAAT DAN MEMBERI MANFAAT DALAM RANGKA PENYUSUNAN BUKU “ SEJARAH & ADAT ISTIADAT RANAH NATA “ YANG DI SPONSORI OLEH TIM PENYUSUN PEMBUKUAN ( TP2 )“ SEJARAH & ADAT ISTIADAT RANAH NATA “ SIRAT MADINA , SUMATERA UTARA


Adat istiadat dalam suatu daerah tentu saja mempunyai arti pelambang baik dalam tatarias , nama , istilah , petitih dan peragat Adat Istiadat . Sekelumit penu lis sampaikan hal tersebut diatas yang berada di Ranah Nata sbb.:
RANAH

Dalam bahasa Indonesia berarti daerah , wilayah atau ulayat disuatu daerah. Dalam bahasa Arab berarti “ jeritan “.(baca Qamus Marbawy halaman 251).

NATA
Dalam bahasa Indonesia adalah Baginda / Tuanku Besar, sedangkan dalam bahasa Arab berarti“ bukit kecil “ ( baca Qamus Marbawy halaman 298 ).

RANAH NATA

Berarti “ Daerah Tuanku “ dan tentu saja berbentuk Kerajaan. Dalam bahasa Arab berarti “ jeritan diatas bukit kecil “. Inilah nama yang diberikan pada suatu tempat, dimana pada saat datangnya Ibnu Bathutah (1325 - 1345) , menyaksikan hukuman dera diatas sebuah bukit kecil dan itulah sekarang yang dinamakan Bukik Bandera .
RANAH NATA versi ARAB & INDONESIA saling mendukung yaitu DAERAH TUANKU (13 RAJO ) dan kenangan kisah “ JERITAN DIATAS BUKIT KECIL “.
Catatan : Disusun berdasarkan abjad.

ABU ATEH TUNGGUO
Status orang Sumando di Ranah Nata, dimana dia sebagai “ Kurang ka mambilei “. Selama masih tinggal di rumah mertua,statusnya tetap sebagai Abu diateh Tungguo. Statusnya berobah apabila telah mendirikan rumah sendiri sebagai Cancang Tarah dan Susuok Lantaknya. Abu Ateh Tungguo dalam artian tidak boleh mencampuri urusan keluarga isterinya dan dia hanya berstatus pembantu bila diperlukan.

ACEH
Salah satu Suku di Ranah Nata yaitu orang Sumando yang berasal dari Tanah Rencong.

ADAT
Adat adalah bahasa Sanskerta yang berarti a = tidak dat = datum yaitu raja, tanggal,terpedaya . Jadi, adat adalah (1) Tidak bertanggal, (2) Tidak teperdaya dengan (a) harta, (b) Benda ,(c) takhta, (d) wanita, (3) Tidak tertulis, (4) Tidak merajakan benda/orang Imaterialis / cultua individu).
Adat merupakan kebiasaan yang berulang-ulang,peradaban,lembaga atau peraturan. Adat Istiadat di Ranah Nata terbagi atas ;

• ADAT NAN SABANA ADAT ( hukum alam/ sacral )
• ADAT ISTIADAT, adat yang berbeda dengan adat lain seperti system matrilini.
• ADAT YANG DI ADATKAN yaitu hasil kesapakatan adat (musyawarah/ mufakat) tiap Ranah/ Nagari.
• ADAT NAN TERADAT, kebiasaan sewaktu-waktu (insidentil) karena meniru-niru.
• ADAT KEBIASAAN yaitu adat yang telah terbiasa dipakai seperti tepung tawar.
• ADAT ISTI’MAL yaitu adat yang cendrung/identik dengan hukum Islam seperti arak-arakan.
• ADAT ISLAMIYAH yaitu hukum Islam (Syara’) yang telah di adatkan seperti khatam Qur”an.

Sedangkan menurut umum, adat itu itu ada tiga model yaitu ;

• Adat Matri Lokal yaitu tinggal bersama dipihak isteri
• Adat Patri Lokal yaitu tinggal bersama dipihak suami
• Adat Neo Lokal yaitu tinggal bukan bersama pihak isteri dan suami.

Adapun dasar adat adalah Al-Qur”an surah al-“Araf ayat 199 yang artinya “ Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf “. Adat = “urf, menurut ushul fiqh. ‘urf shahih berdasarkan al-Qur”an dan al-Hadist seperti tando. ‘urf amm yaitu suatu kebiasaan yang sudah di sepakati oleh orang-orang dari berbagai negeri ( perbuatan dan perkataan). “urf shahih dapat dijadikan alasan untuk menetapkan hukum sejauh menyangkut soal-soal muamalah. Al-Adah Muhakkamah = adat kebiasaan itu dapat dijadikan landasan hukum. “ La yukar taqayyur al-hukm bi taqayyur al-amkan wa al-azman “ artinya tidak di ingkari perbedaan hukum disebabkan perbedaan tempat dan masa.

ADIEK GAHYO
Nama bulan kesebelas Hijrah (Dzul Qaidah) di Tahun Hijrat Ranah Nata

ADIEK MAULUIK
Nama bulan keempat Hijrah (Rabiul Akhir) di Tahun Hijrat Ranah Nata

ANGGAREI
Sebutan untuk bangsa Inggeris ( 1672 ) di Ranah Nata

AYIE CAPIOU
Air untuk melancarkan sebutan Ijab Qabul bagi Marapulei jika terjadi sesuatu hambatan.

AYIE SAMBILAN
Air Sembilan ialah air di dalam ceret digunakan untuk air wudhu si mayat. Dikatakan air Sembilan dikarenkan untuk Sembilan bagian badan yaitu (1) 4 potong tangan (2) 4 potong kaki dan (3) 1 potong badan.

ARAK
Acara mengarak pengaten atau tando dari rumah calom Marapuley kerumah Anakdaro atau sebaliknya. Acara arak-arakan ada beberapa macam yaitu ;
• ARAK TANDO yaitu mengarak Suntieng Tando beserta Jinamu untuk dihantarkan kerumah calon Anak daro,tanda resminya bertunangan yang diarak oleh Kongsi Dendang.
• ARAK HAJI yaitu mengarak Marapuley setelah acara kesenian Badikie di sekeliling pasar. Marapuley berpakaian seperti Haji yang diarak oleh Kongsi Dikir.
• ARAK PASUMANDAN yaitu mengarak Marapuley dengan iringan Pasumandan yang diarak oleh Kongsi Dendang dengan pakaian Cabang atau Ikek seperti Kontler Belanda.
• ARAK INEY yaitu mengarak Marapulei dipagi hari setelah selesai acara Basandieng Duo yang diarak oleh Kongsi Dendang.
• ARAK KUE yaitu mengarak kue untuk dihantar kerumah Marapuley dari rumah calon Anakdaro dimasa bertunangan.
-------------------------------------------------------------------------------------
BADENDANG
Acara Kesenian Daerah, berupa Tarian dan Lagu

BAGIMBA
Persta kesenian daerah dalam rangka menyambut keluarnya kaum suluk dari persulukannya

BAJODEN
Lagu mengayun anak yang di dendangkan oleh kaum ibu untuk menidurkan anaknya,

BABIBI-BIBI
Tacara turun ke air (aqiqah) dengan cara kaum ibu berbalas pantun nasehat yang di iringi oleh gong dan talempong.

BADAMPIENG
Lagu pengantar Marapuley untuk naik kerumah pihak perempuan (Anakdaro) dan sewaktu untuk pelaksanaan Nikah Adat ( Basandieng Duo).

BADIKIE
Acara kesenian Syiak yaitu alat rebbana dengan syair Arab Asrafal Anam.

BAGALOMBANG
Seni Beladiri secara berkelompok yang menghantar Marapuley disambut dengan silat berkelompok dari pihak Anakdaro sebagai sambutan yang melambangkan pertahanan kedua belah pihak.

BAGOTE
Tacara sang suami untuk mendapatkan ketenangan dalam percekcokan keluarga dengan kurun dari rumah isterinya untuk mendinginkan suasana.

BAJU TURKI
Yaitu baju bertabur untuk penganten pria yang terbuat dari kain beludru berwarna merah/kuning/biru yang pinggirnya diberi sulaman benang emas.

BAJU SONGKET PALEMBANG
Yaitu baju pendek untuk penganten wanita yang terbuat dari kain songket Palembang.

BAKURUONG
Adalah acara bergabung tidur Anakdaro dengan Marapuley didalam Tampek, sedangkan pada sekeliling tampek Anakdaro bergelimpangan Kaoum Kerabat kedua belah pihak yang merupakan Test Phisikologi Penganten.

BANDAR X.
Salah satu Suku di Ranah Nata yaitu orang Sumando yang berasal dari Pulau-pulau bagian Selatan Ranah Nata.

BANJA
Banja adalah banjar atau perkampungan kecil. Di Ranah Nata beberapa Banja seperti Banjar Aceh,Agam,Paku dan Banjar Awuo.

BANTA
Adalah bantal yang digunakan untuk menghiasi keberadaan Adat Istiadat di Ranah. Banta terdiri berbagai jenis yaitu :
• BANTA SUSUN yaitu kain hiasan berbentuk 4 persegi yang terletak pada bagian belakang Tampek.
• BANTA GADANG yaitu bantal bersulam benang emas
• BANTA KAPITIENG yaitu bantal yang dipakai sehari-hari
• BANTA KOPEK yaitu bantal bersulam benang emas,manic-manik dan benang perak dengan berbentuk balok sebagai bantal guling.

BALAPE-LAPE
Suatu acara didalam acara Mandi Tigo dimana diadakan lomba melepaskan ikatan antara Marapuley dan Anakdaro.

BARALEK
Yang berarti memakai alat/peralatan,karena cara pesta perka winan di Ranah memakai per4alatan adat istiadat disamping peralatan umum.yang berarti alat yaitu mengadakan suatu pekerjaan yaitu pesta perkawinan yang disebut Baralek.

BARAT
Salah satu Suku di Ranah Nata yaitu orang Sumando yang berasal dari Pulau-pulau bagian Utara Ranah Nata.

BATU
Adalah suatu kampung kecil yang biasanya disitu ada terdapat batu dan merupaka nama pada sebuah tempat seperti Batu Tuanku, Batu Mundam,Batu Gajah, Batu Madinding, Batu Sondat Batu Kurisi dan Batu Sondat.

BATUNANGAN
Masa pertunangan antara calon Marapuley dengan calon Anakdaro. Pada masa bertunangan terjadi beberapa acara yaitu :
• Ma Anta Limou Baukie pada 28 kandughi Gadang memasuki bulan puasa dari rumah calon Anakdaro.
• Ma Anta Dagieng pada 29 Kandughi gadang untuk memasuki puasa dari rumah calon Marapuley sebagai balasan dari Ma Anta Limou Baukie.
• Ma Anta Kain Baju kerumah calon Anakdaro untuk memasuki Hari Raya dari rumah calon Marapuley.
• Ma Anta Kue kerumah calon Marapuley untuk memasuki Hari Raya sebagai balasan dari Ma Anta Kain Baju.

BATANG
Batang di Ranah Nata adalah sungai. Di Ranah Nata terdapat 15 batang yaitu ;
• BATANG BATAHAN di Batahan
• BATANG SINUNUKAN di Sinunukan
• BATANG NATA di Nata
• BATANG KARAN di Panggautan
• BATANG PANGGAUTAN di Panggautan
• BATANG BUBURAN di Buburan
• BATANG BINTUE dI Bintuas
• BATANG KUNKUN di Kunkun
• BATANG SIRAPIK di Taluk Balai
• BATANG SUNDUIKTAN TIGO di Sunduiktan Tigo
• BATANG TABUYUONG di Tabuyung
• BATANG GADIH di Singkuang
• BATANG SIRIAM di Mubadis
• BATANG MARAIK di Mubadis
• BATANG MEDOM di Mubadis

BUA GOMBAK
Satuan hiasan laying-layang pada ikek

BUKIK
Adalah daerah perbukitan yang dihuni oleh manusia, tapi ada juga yang tidak seperti Bukik Bandera,Bukik Lansano, Bukik Simungkuk, Bukik Talena, Bukik Sinanggalah, Bukik Japang dan Bukik malintang serta lainnya.

BULAN CAREY
Nama-nama bulan pada tahun Masehi

BUNGO DURIAN
Hisasan sanggul yang berbentuk seperti bunga durian

BURAK
Topeng yang dibuat sebagai kenderaan keturunan Raja ketika di arak kerumah Anakdaro.

CABANG
Yaitu mahkota kebesaran yang pertama sekali direncanakan oleh Nai Mangatas Puti Junjung yang bentuknya mirip topi Portugis. Cabang terdiri atas tiga bagian yang melambangkan “ Tungku Tigo Sajarangan “ atau “ Tali Bapilin Tigo “ yaitu Niniek Mamak, Cadiek Pandei dan Alim Ulama.

CAMIN BAKILEK
Julukan bagi janda kembang yang pegawai dalam acara Baralek

CARANO
Tempat sirih terbuat dari kuningan

CANDEI
Kain kuno berbentuk selendang panjang untuk hiasan pada Tabuik dll.

CAWAN BASAOK
Bejana tempat nasi dan gulai untuk Marapuley. yang terdiri dari 5 buah yang melambangkan bahwa Marapuley harus menyatu dalam Suku, terutama Suku tempat dia bersumando.

CINDOBO
Masakan gonseng tepung sagu yang direbus dengan air atau santan kelapa

CUNGKIL
Permainan anak-anak dengan mempergunakan dua potong kayu kecil,satu di masukkan kelobang dengan posisi terjungkit dan memukulnya untuk disambut oleh kawan sepermainan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
DALAMAK
Tempat makanan Datuk-datuk.

DALANSIE
Kain berukuran empat persegi panjang bersulam benang emas berumbai-rumbai yang dipasang pada bagian atas pintu tengah dan kelambu.

DANAU
Suak besar yang kadang berpotensi di Ranah Nata seperti Danau Tujuoh, Danau Giter dll.

DATUK
Yaitu terdapat dua sebutan yaitu Datuk Suku Nagari dan Datuk Nagari yang memangku jabatan Daerah Tugas Keulayatan. Dibeberapa Daerah Tugas Keulayatan terdapat beberapa Datuk antara lain :

Datuk Panjang Gala di Balimbing Datuk Pangulu Kawa di Palak Taleh Datuk Bandaro Sati di Padanglawe Datuk Mudo di Jambu Datuk Rangkayo di Patiluban .

Adapun Datuk Suku adalah
(a) Datuk Sutan Pangulu di Suku Rao (b) Datuk Ketek di Suku Aceh (c) Datuk Sinaro Panjang di Suku Minang (d) Datuk Mudo di Suku Bandar dan (e) Datuk Putieh di Suku Barat.

DENDANG
Dendang adalah Seni Lagu Daerah Pesisir Nata ( SELADA PESTA ) yang biasa dilagukan dalam acara Baralek yaitu :
• SAGU JAO yaitu lagu minta diri untuk dihidangkan minuman
• PERAK – PERAK yaitu istirahat dalam penyuguhan tarian.
• SARUNEY ACEH yaitu istirahat dalam penyuguhan tarian.
• SI KAMBANG yaitu lagu pertanda agar disediakan makanan makan malam.
• SI MAMBANG yaitu lagu Nikah Adat ( Basandieng Duo).
• BURUONG PUTIEH yaitu istirahat dalam penyuguhan tarian.
• BADAMPIENG yaitu lagu pengantar Marapuley naik kerumah Anakdaro dan naik ke Tampek Anakdaro untuk melaksanakan Nikah Adat.
• BAJODEN / LAEK LAU yaitu lagu menidurkan anak dalam buaian.
• BABIBI – BIBI yaitu lagu Pantun Nasehat kepada kedua orangtua si anak.

DEMANG
Demang adalah seorang pemimpin yang diangkat oleh Kolonial untuk memimpin sebuah wilayah. Demang di Ranah Nata adalah Indang Sabalaon, Sutan Naparas, Parlindungan, Ali Hanafiah dan Muda Siregar.

DEWAN
Dewan juga sebuah jabatan yang memimpin suatu wilayah. Ranah Nata dibagi atas 3 Kedewana yaitu Natal, Batahan dan Singkuang pada tahun 1947. Kedewanan Nata dipimpin oleh Arif Fa Dillah dan H.Sutan Chaidir. Kedewanan Batahan dipimpin oleh Zainal Bahri dan Jabaruddin, sedangkan di Singkuang adalah Abdul Aziz dan Ahmad Mandor.

DUDUOK URANGTUO
Acara sebelum Baralek untuk menentukan Tua Alek, Acara Adat dan sebagai nya sebagai resminya Alek di Kacak.

DULANG
Talam bertangkai yang terbuat dari Loyang

GABOYO
Kain empat persegi sebagai pelengkap hiasan Tampek diatas Banta Susun

GAJAH
Suatu bentuk menam-menan atau topeng di Ranah Nata, yaitu
• GAJAH MENONG ,hiasan Tampek yang berbentuk gajah laut yang melambangkan bahwa Ranah Nata memiliki hasil sumber dari laut.
• GAJAH PUTIEH ,yaitu topeng yang akan dikendarai oleh keturunan Datuk/ Sutan ketika diadakan acara Arak Pasumandan.

GALAH
Kain Sampe yang dipasang/digantung pada langit-langit Tampek.

GALOBOK
Sejenis penutup kepala yang terbuat dari kulit pelepah rumbia

GAMBUONG-GAMBUONG
Karisiek (daun pisang) yang dibungkus pada kain kuning dengan bertonggak buluh bergelembung sebanyak 7 buah (Raja) dan 5 buah (Datuk/Sutan).

GARAK GAMPO
Sejenis Suntieng ( cucuk sanggul) dibagian ujungnya terdapat hiasan yang bergerak-gerak karena gerakan pemakainya.

GOSONG
Adalah terunggu karang di dalam laut yang di Ranah Nata terdapat antara lain :
• KARANG SANUR di Batahan
• KARANG CENGKONG
• KARANG BABARAN
• KARANG BAYANG
• KARANG MALINTANG
• KARANG IYU
• KARANG SIKUNDAM
• KARANG TOMPEK
• GOSONG PULO UNGGEH di Nata
• GOSONG KARANG LAWE
• GOSONG PULO KAPECONG
• GOSONG PIDADO
• GOSONG GADANG
• GOSONG KARANG BAYANG
• GOSONG PULO TANGAH di Mubadis
• GOSONG PANJANG

GOYANG-GOYANG
Hiasan yang terpasang pada kiri kanan Sangguo Gadang.

GHAYO
Nama bulan kesepuluh Hijrah (Syawwal) di Tahun Hijrat Ranah Nata

GHAYO HAJI
Nama bulan keduabelas Hijrah (Dzul Hijjah) di Tahun Hijrat Ranah Nata

GUDIE
Masakah cendol yang terbuat dari tepung sagu,santan dan gula aren

GULETA
Jenis piala yang terbuat dari kaca sebagai tempat air.

GUGUONG
Yaitu bukit kecil yang di Ranah Nata ternama Guguong Bangey,Punei,Ransam dan Guguong Buluoh
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
IKEK
Yaitu perhiasan mahkota Marapulei yang berbentuk lingkaran yang mengikat dengan memakai Tajuk yang diselipkan di dekat daun telinga. Ikek ini melambang bahwa calon Suami telah di ikat dalam satu ikatan perkawinan yang harus bertanggung jawab dalam keluarga karena telah merobah status hubungan dari Sudaro Manjadi Dosanak ( Suman do ).

JAMBA
Porsi hidangan khusus yang dihidangkan kepada tetamu atau orang tertentu. Jamba terdiri dari beberapa jenis yaitu :
• JAMBA ANYUIK, masakan yang dihidangkan kepada para pekerja Alek ketika awal acara Baralek dan dirumah Marapuley diadakan acara Badikie.
• JAMBA NASI KUNIK PANGGANG AYAM dengan Suntieng yang dipe runtukkan untuk acara Upah-upah (Tepung Tawar), Minta Nama dan Tamat Kaji.
• JAMBA MANJALANG yang diperuntukkan/dihantar kepada orang yang akan dikunjungi seperti Datuk, Mamak,Ayah dan Mande.
• JAMBA TONGGA ,paket makanan khusus diatas dulang yang diperuntuk kan bagi Raja yang piring mangkuknya berlilit kain kuning.
• JAMBA RAPIK yaitu, paket makanan Sutan-sutan.

JANANG
Pelayan penyajian makanan pada Makan Baradat dan pada acara Badendang disebut Jenang.

JANGGUIK JIHIN
Hiasan Tampek yang dipasang paling ujung dan terjurai, terbuat dari benang bola yang beraneka warna

JARUOK
Gulai yang dimasak dengan bumbu gonsengan kelapa dicampur dengan alba.

JINAMU
Uang hantaran atau Tando, pemberian dari pihak laki-laki

JIRAT
Tempat pemakaman umum di Ranah Nata. Jirat di Ranah Nata ada 2 tempat yaitu :
• Jirat Malako , tempat pemakaman Raja Pertama dan kedua Kerajaan Ranah Nata yaitu Datuk Imam Basya dan Datuk Basya nan Tuo serta Raja pertama Kerajaan Lingga Bayu, Pangeran Indra Sutan
• Jirat Panggautan , tempat pemakaman umum di pinggir Sungai Panggautan.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
KABEK PINGGANG PATAH SAMBILAN
Yaitu ikat pinggang yang terbuat dari perak sebanyak 9 lipatan. Ikat pinggang ini melambangkan bahwa calon Bundo Kanduong harus menguasai 9 Sifat yaitu
(1) Putui Rundieng di Sakato
(2) Dilahie alah samo nyato
(3) Didalam Cupak jo Gantang
(4) Rancak Rundieng di Pakati
(5) Dalam kanduongan Adat jo Pusako
(6) Di lingkuong Barih jo Balabeh
(7) Talatak suatu di tampeknyo
(8) Dibatin samo dihati dan
(9) Nan dimakan mungkin jo patuik.
12

KABUOK
Bejana tempat minum Datuk-datuk

KACILI
Buahan yang direbus dengan air gula pasir dicampur bumbu jahe,lengkuas, cengkeh, kulit manis ditambah dengan laksa/mie putih.

KAIN
Kain berbagai bentuk ,ukuran dan kegunaannya di Ranah Nata antara lain ;
• KAIN PANURI , kain kafan yang diperuntukkan untuk menutup mayat sesudah dimandikan dan kain ini akan diberikan kepada pengurus mayat.
• KAIN SAPRA , kain panjang putih yang dibentangkan ditengah-tengah jamuan makan beradat sebagai alas hidangan.
• KAIN SAMPE ,
• KAIN ANAKDARO , kain tenunan Silungkang atau Kalimantan yang disebut Kain Samarenda dan kain palekat berwarna merah.
• KAIN MARAPULEY, kain palekat tenunan Sulawesi yang disebut Kain Bugih dan Kain Samarenda atau Silungkang.

KAMBA
Terdapat beberapa jenis Kamba dan kegunaannya di Ranah Nata yaitu ;
• KAMBA SIRIEH ddalah tempat/tepak sirih, keturunan Sutan.
• KAMBA BODI yang berbentuk kotak-kotak yang digantung pada Bungo Suntieng di muka Tampek.
• KAMBA BASILANG yaitu tempat sirih untuk Raja.
• KAMBA JAPUI yaitu tempat sirih menjemput Marapuley.

KAMPIE
Tas /kantongan kecil yang terbuat dari anyaman daun pandan/mensiang dengan berbagai bentuk/ukuran yaitu ;
• KAMPIE GARAM ,khusus untuk tempat garam.
• KAMPIE SIRIEH , khusus untuk tempat sirih
• KAMPIE NASI , khusus untuk tempat nasi.

KAMPUONG
Adalah satu perkampungan yang di Ranah Nata banyak sekali antara lain Kampuong Awuo, Kampuong Baru, Kampuong Solok, Kampuong Bukik, Kampung Tangah, kampuomng Tenggi dan Kampuong Sawah, Kampuong Darek.

KARAK-KARAK
Tepung sagu dicampur dengan parutan kelapa muda dan ditambah dengan gula aren.

KARAMALEI
Hiasan Tampek seperti untaian tali yang menghubungkan Onde-onde dari tiga kelompok untaian Onde-onde yang dipasang di Bungo Suntieng yang terbuat dari inti kayu Subang.

KARETA-KARETA
Sebentuk Kelambu yang terdapat di samping Tampek Lua (Laki-laki), tempat penyimpanan peti/bag Marapuley.

KAKEK
Makanan buah-buahan yang di campur dengan air santan kelapa dicampur dengan gula aren.

KALIO
Masakan gulai yang dicampur dengan bumbu kelapa yang digonseng.

KADANGAN
Kotak silinder yang terbuat dari kulit kayu

KANDUGHI BUNGO
Nama bulan kelima Hijrah (Jumadil Awwal) di Tahun Hijrat Ranah Nata

KANDUGHI BUAH
Nama bulan kelenam Hijrah (Jumadil Akhir) di Tahun Hijrat Ranah Nata

KANDUGHI KETEK
Nama bulan ketujuh Hijrah (Rajab) di Tahun Hijrat Ranah Nata

KANDUGHI GADANG
Nama bulan kedelapan Hijrah (Sya’ban) di Tahun Hijrat Ranah Nata

KAIN
Kain di Ranah berbagai macam bentuk dan namanya antara lain ;
• KAIN KUADEY yaitu kain yang dipasang di Papan Talauopk, 24 helai yakni kiri kanan 7 lembar dan muka belakang 5 lembar.
• KAIN BUGIH yaitu kain yang berasal dari Sulawesi.
• KAIN SAMARENDA yaitu kain yang berasal dari Kalimantan.
• KAIN PANURI yaitu kain pengering si mayat dan diberikan kepada pegawai Syarak yang memandikan mayat.
• KAIN SAMPEY yaitu kain yang dipasang pada galah di Tampek.

KAPUOK
Bak yang terbuat dari kulit kayu

KARANJANG
Hisanan tampek yang melambangkan bahwa Ranah Nata banyak hasil hutannya.

KASUO
Adalah tilam yang terdiri dari berbagai jenis yaitu ;
• KASUO PANDAK untuk tempak duduk dan bersandar Marapuley.
• KASUO PEREY untuk tempat tidur Anakdaro bila waktu datang bulan atau tempat Bagaluik dan hubungan suami isteri bila Parate dikha watirkan menimbul bunyi-bunyian yang akan terdengar oleh orang lain.

KATAN
Nasi yang terbuat dari beras pulut

KATIDIENG
Tempat yang terbuat dari anyaman bambu seperti bakul

KONDEI
Memotong rambut di bagian muka dengan sejajar (sama rata ).

KATO
Kato di dalam Adat Istiadat di Ranah Nata terdapat 4 tingkat yaitu :
• KATO MANDAKI yaitu komunikasi kepada orang tua
• KATO MANURUN yaitu komukasi kepada yang muda
• KATO MALERIENG yaitu komuikani kepada sumando ( ipar bisan ).
• KATO MANDATA yaitu komukasi kepada sesama.sebaya ( sesame besar ).

KOLAK
Makan yang direbus dengan air bercampur dengan air gula aren,jahe,kulit manis dan cengkeh.

LAMBOU
Tempat bergantungnya Siku Kaluang.

LANGIK-LANGIK
Yaitu kain empat persegi untuk penutup bagian loteng yang benbentuk seperti tabie, tetapi lidahnya dipasang sekeliling pinggirnya.

LANGGUEY
Tempat sirih untuk datuk-datuk sebangsa Carano sebagai tempat Sirieh seleng kapnya,dimana pada bagian-bagian Sirih terdapat tempat masing-masing bagian yang terbuat dari perak seperti tempat Sada (kapur sirih), Daun Gambie, Pinang, Timbako (tembakau). Langgue ada beberapa macam yaitu untuk Datuk dan Lembaga Adat.

LIDAH-LIDAH
Hiasan pada Tabie (pinggir bagian atas) dan Langik-langik ( sekeliling pinggir).

MAMBANG
Perempuan-perempuan muda yang baru kawin dan anak-anak gadis sebagai penonton dalam acara Badendang.

MANJALANG
Acara Silaturrahmi dengan memperkenalkan urang Sumando kepada kaum family kedua belah pihak dengan mengadakan kunjungan Anakdaro memakai Cabang,sedangkan Marapuley memakai Jas Hitam dan menyandang Rantei.

MANDI TIGO
Acara memandikan Pengaten yang dimandikan oleh inang pengasuh.

MARUYAN
Dampak dari suatu penyakit yang bertanbah parah

MAULUIK
Nama bulan ketiga Hijrah (Rabiul Awwal) di Tahun Hijrat Ranah Nata

MARISIEK
Tatacara untuk menyiasati keadaan calon Anakdaro yang dilakukan oleh seorang Talangkey (utusan). Marisiek diadakan pada tapian mandi, pondok sawah atau di palanta.

MANENDEY
Kelanjutan dari tatacara Marisiek yaitu melamar calon Anakdaro dan pada acara ini ditentukan Jinamu (uang hantaran). Manendey di ikuti oleh Ninik Mamak calon Marapuley yang disambut oleh Ninik Mamak calon Anakdaro.

MENAN-MENAN
Yaitu perlatan perhiasan yang dipasang di sekitar Tampek, baik Tampek Anak Daro (dida lam) maupun Tampek Marapulei (diluar) yang beranekan ragam bentuknya.

MINANG
Salah satu Suku di Ranah Nata yaitu orang Sumando yang berasal dari Ranah Minang.

MUAGHAM
Nama bulan pertama Hijrah (Muharram) di Tahun Hijrat Ranah Nata
--------------------------------------------------------------------------------------------------
NAIEK PAMBALI
Acara pemberitahuan kepada masyarakat bahwa orang Sumando sudah mulai member nafkah dirumah tangganya dengan acara syukuran makan bersama Alim ulama,Cerdik Pandai,Ninik Mamak dan kaum Keluarga.

NATAL
Sebutan nama Ranah Nata oleh bangsa colonial dikarenakan pelabuhan Ranah Nata sama indahnya dengan Natal yang ter5dapat di Prov.Durban Afrika Selatan dan yang ada di Amerika Selatan. Portugis singgah pada tahun 1525, Inggeris tahun 1672 dan Belanda pada tahun 1762.

NATOLU
Sebutan nama Ranah Nata bagi bangsa Batak dikarenakan Ranah Nata di aliri oleh tiga sungai yaitu Batangnata, Batang Batahan dan batanggadis.

NATAR
Sebutan nama Ranah Nata oleh bangsa Mandailing dikarenakan mereka melihat pemandangan yang “ terindah “ dari puncak Tor Pangolat, ketika rom bongan Mangaraja Uhum ( orangtua Nai Mangatas Puti Junjung ) singgah sejenak disana dan terus pindah ke Ranah Nata pada tahun 1720.

OPOK-OPOK
Hiasan pada kelambu Penganten.

PACAK
Masakan yang didiang diatas api dengan diberi bumbu serta dipercak dengan air santan kelapa.


PAKAOUMAN
Pakaouman adalah hubungan Sanak,Dosanak dan Badosanak. Sanak adalah perkauman dalam satu tarombo, Dosanak adalah perkauman antar tarombo, sedangkan Badosanak adalah perkauman antar sumando manyumamndo.
Dalam hubungan perkauman terdapat 7 hubungan yaitu :
• Batali Darah yaitu satu kaum bersanak seibu, sebapak,bersaudara ibu, bersaudara bapak atau sa nenek.
• Batali adat yaitu beberapa kaum dalam satu suku (sasuku).
• Sumando Manyumando ( abu diateh tungguo ).
• Andan Pasumandan (saudara yang sumando).
• Bako Mambako yaitu sudara mamak dan mande.
• Ipa Bisan yaitu isteri atau syaminya kakak beradik.
• Banapak baranak yaitu saudara bapak dan sebapak.

Yang dimaksud dengan ANDAN yaitu dosanak karena perkawinan, PASU MANDAN yaitu perempuan yang menjadi isteri dari laki-laki se kaum kerabat/sesuku. IPA adalah saudara suami atau isteri. BISAN yaitu suami atau isteri dari ipa, sedangkan BAKO adalah keluarga dari pihak Bapak.

PALANGKO
Tempat uduk penganten laki-laki (Marapuley) dai kalangan Raja-raja.

PALEI
Masakan yang berbumbu dan dibungkus dengan daun, lalu dibakar diatas bara api.

PANGEK
Masakan yang dikeringkan dengan panasnya bara api

PARAGAT
Yang berarti peralatan adat istiadat yang beberapa acara atau persembahan acara adat. Di Ranah Nata ada 3 macam peragat yaitu :

(1)Paragat Tujuoh yaitu yang biasa dipakai oleh pihak Kerajaan yang terdiri 7 bentuk peragat yaitu ;
1. Memakai Puah Mamak , Bendera Suku, Jerek Bundo Kanduong, Kabou
Sibinuang, Aguong/Canang.
2.Memakai Bendera terdiri dari bendera lima suku ( Aceh, Minang, Rao,
Barat dan Bandar X ditambah dengan bendera Merah Putih, Baruaci,
Candei, Salendang Batik , Salendang Bacuei (tanah liek), Salendang
Andalas dan Salendang Pucuok Aru.
3. Memakai Payuong Kunieng dan Payung Ubur-ubur.
4.Memakai Aguong dan Canang pemanggil
5. Memakai meriam/ bedil peletus
6.Memakai Pedang Bacabuik
7. Memakai Labah Mangirok di serambi rumah. Peragat ini terdapat di
halaman/luar rumah.

PASUMANDAN
Inang-inang pengiring Marapuley ketika di arak kerumah Anakdaro.

PAYUNG
Paying di Ranah Nata terbagi atas beberapa bentuk yaitu ;
• PAYUONG BAROMBAK yaitu payung berwarna kuning ukuran besar untuk memayungi Marapuley.
• PAYUONG BARAPIK yang payung berlapis dua untuk paying Marapulei.
• PAYUONG SITIN untuk payung Anakdaro dan Pasumandan.
• Payuong hitam untuk memayungi keranda mayat.

PERAK-PERAK
Salah satu irama lagu kesenian daerah Ranah Nata

PINTU GADUONG
Yaitu sebuah alat berbentuk pintu gedung dan dibawah nya berbentuk tiga segi. Bahan terbuat dari belahan bambu yang dijalin dengan kain tiga warna. Kain tiga warna melambangkan bahwa orang Sumando harus tunduk dengan ketentuan hokum yaitu Hukum Adat, Hukum Agama dan Hukum Negara, sedangkan yang berbentuk tiga segi melambangkan bahwa orang Sumando harus patuh kepada Tiga Raja yaitu Raja Adat, Raja Agama dan Raja Negara.

PISANG SATANDAN
Yaitu setandan pisang yang digantung pada tiang tengan rumah yang didirikan sebagai pelambang agar yang menghuni rumah mendapatkan anak yang banyak.

POCI
Permainan anak-anak dengan memainkan batu pecah kecil

PUA BAMAMAK
Batang puah yang dimamak/ditokok dan dipancangkan pada Paragat Tujuoh yang diujungnya dipasang Jarek Bundo Kanduong (jerak dari rotan).

PUASO
Nama bulan kesembilan Hijrah (Ramadhan) di Tahun Hijrat Ranah Nata

PULOU
Pulou di Ranah Nata ada 15 belas buah dan satu jenis lagu di Ranah Nata yaitu ;
• PULOU PINANG, yaitu salah satu irama lagu kesenian daerah Ranah Nata
• PULOU TAMANG di Kec.Batahan
• PULOU RUBIAH di Kec.Batahan
• PULOU KARANGGO di Kec.Batahan
• PULOU UNGGEH di Kec.Nata
• PULOU KAPECONG di Nata
• PULOU PALINTANGAN di Kec. Nata
• PULOU TALUO di Kec.Nata
• PULOU BUAYO di Kec.Nata
• PULOU KETEK di Kec.Nata
• PULOU GADANG di Kec.Nata
• PULOU KADENUI di Kec.Nata
• PULOU RINGAWAH di Kec.Nata
• PULOU ILIEK di Kec. Mubadis
• PULOU SADAKAH di Kec. Mubadis
• PULOU TANGAH di Kec. Mubadis

PUSAKO
Pusako adalah harta warisan yang ditinggalkan oleh orang terdahulu atau nenek moyang. Pusako di Ranah nata terdiri atas ;
• PUSAKO TENGGI (cancan latieh, tambang taruko ) yaitu hutan, tanah, sawah, ladang,keris,tombak,pedang,golok,cerana,dulang,cabang,ikek,sangguo gadang,saluok,subang dll.
• PUSAKO RANDAH , baru saja turun atau belum turun temurun dan apabila telah turun temurun di dalam kaum, dia menjadi Pusako Tenggi. Kemudian dipindahkan ke kaum lain seperti dihibahkan kepada anak, dia kembali menjadi Pusako Randah.
• PUSAKO GUNTUONG, yaitu harta pusaka dari orang yang telah “ punah “ dan tidak ada bertali darah lagi

PUTI BAGEREY
Hiasan tampek yang terbuat dari ikatan benang, pelambang Bundo Kanduong di Ranah Nata
-------------------------------------------------------------------------------------------------
RANDUO
Makanan yang dimasak dengan cara memasukkannya kedalam nasi yang sedang mendidih,

RANGKOK
Kain bersulan benang emas sebagai alas Dulang.

RAO
Salah satu Suku di Ranah Nata yaitu orang Sumando yang berasal dari Mandailing atau campuran perkawinan Mandailing dan minangkabau.

ROGAK
Tas/bag yang terbuat dari jalinan kayu-kayu (ranting) atau bambu

RORO
Makanan/ikan yang dikeringkan dalam kuali/belangan dikeringkan dengan panasnya wajan tersebut.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
SAKO
Sako adalah gelar bangsawan atau kepanggakatan yang diberikan

SAPA ( SAGHANG BAGHE )
Nama bulan pertama Hijrah (Shafar) di Tahun Hijrat Ranah Nata

SALAPA
Tempat menyimpan pucuk dan tembakau perokok

SAMBAM
Makanan yang dibakar dengan panasnya api tanpa menyentuh jilatan api.

SALE
Masakan atau bahan yang dikeringkan dengan asap api.

SANDANGAN
Tas bertali yang terbuat dari daun pandan
SARUNEI ACEH
Salah satu irama lagu kesenian daerah Ranah Nata

SAGU JAO
Salah satu irama lagu kesenian daerah Ranah Nata

SANOK
Makan yang direbus dengan air santan dan gula aren dicampur dengan jahe, kulit manis,cengkeh dan lainnya.

SANGGUO GADANG
Adalah mahkota perhiasan Anakdaro yang dipakai dalam acara Baralek sebagai pelambang Bundo Kanduong di Ranah Nata. Sangguo Gadang terdiri atas 7 tingkatan yang melambangkan bahwa calon Bundo Kanduong (Anak daro) harus mempunyai 7 Sifat/Sikap yaitu :
(1) Bundo Kanduong adalah Limpapeh di Rumah Gadang
(2) Bundo Kanduong adalah Hiasan Kampuong
(3) Bundo Kanduong adalah Semarak Nagari
(4) Bundo Kanduong Pandei Maatak Maetongkan
(5) Bundo Kanduong Urun Puro Pamacik Kunci
(6) Bundo Kanduong adalah Pusek jalo Himpunan Tali, dan
(7) Bundo Kanduong adalah Nan Gadang Basah Batuah.

SALENDANG
Kain selendang yang melambang kasih sayang. Salendang bermacam ragam jenisnya. Salendang Manduara bersulam benang perak sebagai penutup tubuh Anakdaro. Salendang Baruaci,Tanah Liek, Batik,Pucuok Aru, dan Salendang Andalas adalah bendera Suku. Ada pula Salendang Banang Ameh.

SALIMUIK BAGOBA
Kain selimut penganten yang seperti Tabie, tetapi tidak berlihah pinggirnya.

SALENDANG
Kain selendang yang melambang kasih sayang. Salendang bermacam ragam jenisnya. Salendang Manduara bersulam benang perak sebagai penutup tubuh Anakdaro. Salendang Baruaci,Tanah Liek, Batik,Pucuok Aru, dan Salendang Andalas adalah bendera Suku. Ada pula Salendang Banang Ameh.

SALUOK
Penutup kepala Marapuley dan Datuk, terbuat dari kain biasa atau kain Batik.

SARI BULAN
Gelang Anakdaro yang berbentuk Bula.

SAOK KABUOK
Hiasan Inai berbentuk empat persegi

SAOK LIMO
Alas Cawan Basaok

SAREWA GUNTIENG ACEH
Yaitu celana untuk penganten pria yang berwarna hitam/biru yang berbentuk kecil kebawah dan pinggirnya bersulam benang emas.

SARI DUDUOK SARI BAINEY
Acara Baralek yang dilaksanakan hanya sehari semalam saja.

SIKAMBANG
Salah satu irama lagu kesenian daerah Ranah Nata

SIMAMBANG
Salah satu irama lagu kesenian daerah Ranah Nata

SIPATOKAH
Sebutan untuk bangsa Portugis di Ranah Nata

SINGGANG
Gulai yang dimasak dengan kebanyak bumbu kunyit dan cabe yang dibelah.

SITINJOU
Permainan remaja dengan melangkah memakali alat tongkat sebagai galah yang dibuat memakai tunas buatan.

SENGGEK
Permainan anak-anak dengan mempergunakan batu – batu kecil

SINDUANG
Salah satu permainan Remaja di Ranah Nata yang melambang Persatuan Etnis dan Profil/Jabatan di Ranah Nata.

SURAI
Sebangsa ceret yang terbuat dari bahan keramik

SIPADAN
Sisi Pancang Kedaulatan yaitu tapal batas yang ditentukan oleh adat antara nagari ber tetangga berupa anak sungai,lereng bukik,hutan lebat yang tak tertembus oleh perjalanan manusia. Didalam adat dipetitihkan “ Ka ateh indak bapucuok, kabawah indak ba aka “ atau “ Ka bukik bagulieng ayie, ka lurah ba anak sungei “.

SIMPANG
Simpang adalah merupakan suatu tempat yang diramaikan. Di Ranah Nata ada beberapa Simpang yang bersejarah yaitu ;
• SIMPANG BAJAMBAH , yaitu ibu kota Kerajaan Linggo Bayu di Kecamatan Linggabayu.
• SIMPANG SAO yaitu ibukota Kerajaan Kinondom di Desa Bintuas.
• SIMPANG TALAM yaitu ibu kota Kerajaan Lubu di Desa Batu Gajah.

Disamping itu masih banyak nama Simpang seperti Simpang Sordang,Durian,Duku,Sirah, Gambir dan lain sebagainya.

SIPADE
Hiasan tampek yang melambangkan bahwa rakyatnya mempunyai sifat keberanian (panas).

SIKU KALUANG
Hiasan dari Kain Caney yang berbentuk Kaluang yang dipasang pada Banta Susun.

SI RANCAK ADAT
Tata aturan dalam berseni budaya dengan ketentuan menurut adat istiadat yaitu :
• Elok Didanga yaitu syair,irama dan lagunya pantas didengar masyarakat.
• Rancak Diliek yaitu gaya,lenggang lenggok dan rentaknya pantas dilihat masyarakat.
• Patuik Didanga jo Diliek, seni budayanya pantas di dengar dan dilihat dan tidak menyalahi adat istiadat Ranah Nata.

SIPASAN
Hiasan tampek seperti seekor lipan yang melambangkan bahwa hutan Ranah Nata adalah subur.

SUMANDO
Adalah dalam bahasa Batak berarti “ serupa itu “, tetapi dalam pelaksa naannya bearti Sudaro Manjadi Dosanak (Sumando). Semula hubungan hanya sebatas Sudaro (saudara) yaitu hubungan kemanusiaan beralih menjadi Dosanak (suami) karena ikatan perkawinan. Orang yang datang berkahwin atau nikah dengan seorang perempuan Ranah Nata di sebut Sumando. Setiap orang sumando diberi bersuku sesuai dengan daeral asalnya. Adat Sumando disahkan pada tahun 1851 oleh..

SINGKADU
Alat music sebangsa suling

SUAK
Adalah danau kecil tetqpi dapat memerindah kawasan itu. Di Ranah Nata ada beberapa Suak yang ternama seperti Suak Malako,Sangka Ju’u,Awuo Duri,Paku Lauik,Galinggang, Balibi, Kadondong, Nipah ,Balanti dll.

SUKU
Yaitu nama etnis seseorang yang diberikan menurut jalus ibu yang terdapat di Ranah Nata. Suku yang ada di Ranah Nata terdapat 5 suku yaitu :
• Suku Aceh yang berasal dari Tanah Rencong dengan Kepala Sukunya Datuk Ketek
• Suku Minang yang berasal dari Ranah Minang dengan Kepala Sukunya Datuk Sinaro Panjang

• Suku Rao yang berasal dari Rura Mandailing atau campuran
perkawinan Mandailing – Minang dengan Kepala Suku Datuk Sutan Pangulu .
• Suku Bandar berasal dari Pulau-pulau bagian Selatan dengan Kepala
Sukunya Datuk Mudo.
• suku Barat dari Pulau-pulau bagian utara dengan Kepala Sukunya Datuk Putieh.

SUNTIENG
Sejenis bunga untuk hiasan. Suntieng Tando sebagai tempat Jinamo yang terdiri dari bunga-bunga hidup seperti bunga kembang setahun,bunga karnyam, bunga mawar,bunga cempaka,kenanga dan lainnya yang di rakit di atas baki dengan hiasan bunga Jaruju, Cincin Mastura dan Buayo Manggulampey.

SURAI
Sebangsa ceret yang terbuat dari bahan keramik, tempat minuman keturunan Datuk/Sutan.

TABAK
Baskom yang terbuat dari akar kayu

TABIE
Yaitu kain lebar penutup dinding satu warna dan dibagian tengahnya ditambal dengan kain berbunga dalam posisi persegi panjang sebagai hati. Biasanya kain tersebut berwarna kuning atau warna yang menunjukkan kebesaran Adat Istiadat Ranah Nata. Pada bagian pinggir atas dibuat lidah- lidah yang berbentuk dasi yang dijahit berdempetan dari kain perca.

TABU-TABU
Permainan anak-anak dengan cara mencari kawan yang bersembunyi

TANJUONG
Tebing yang terdapat pada pembelokan sungai. Di Ranah Nata terdapat beberapa Tanjung seperti Tanjung Balaey dll.

TALAM LOYANG BADAUN PISANG
Tempat duduk Marapuley sebelum duduk di Tampek. Marapuley diselimuti oleh Kain Sampei atau Kain Batik untu acara Tapuong Tawa.

TALANGKEI
Perwakilan atau utusan untuk menyelesaikan suatu urusan kepada pihak tertentu.

TALAPUOK
Yanitu sejenis jemuran kain yang dipasang sekeliling Tampek dan seluruhnya di pajangkan berbagai kain songket berbagai etnis di Ranah Nata seperti Kain Sulawesi (Bugih), Kaliman tan (Samarenda), Minang (Silungkang), Melayu (Batubara0 dan lain-lainnya.

TAPAK-TAPAK
Sandal terbuat dari kayu

TAMPEK
Suatu tempat diperagakannya Marapuley sebagai tempat dia bernaung yang tempatnya rendah, sedangkan tempat pelaminan Anakdaro ditambah dengan parate/rosbang sebagai tempat bersanding dan memakai kelambu Tingkok Marpati.

TABU SABATANG
Yaitu sebatang tebu yang ditegakkan pada tiang utama sebuah rumah yang didirikan sebagai pelambang agar yang menghuni berkehidupan yang manis.

TAPUONG TAWA
Suatu peragat untuk acara tepung tawar dengan peragat sitawa sidingin, linjuang sugi-sugi, bareh kunik dan ayie di tembokkan. Peragat diletakkan diadats dulang bertangkai dan Suntieng.

TAMAT KAJI
Acara membaca/menamatkan pengajian Al-Qur”an dirumah pihak Anakdaro yang dibaca oleh Anakadro dimuka Marapuley dan Guru Mengajinya.

TAMPANG KARAMBIE SABUAH
Yaitu sebuah kelapa yang digantungkan pada tiang utama rumah yang didirikan sebagai symbol agar penghuni rumah berumur panjang.

TAMPAT
Tempat pemakaman ulama terkemuka Sumatera Utara yaitu Syekh H.Abdul Fattah Sinantiku, Syekh H.Abdul Rauf dan Syekh Alwi di Bukik Kampung Keramat, Pincuran Dewa, pinggi sungai Karan.

TAMPUOK PANITIK
Jenis sulaman yang terbuat dari benang emas yang bermotif seperti peniti.

TANDO
Yaitu sebentuk kemasan yang didalamnya berisi uang hantaran untuk calon penganten wanita. Tando terdiri atas tiga macam yaitu
( 1 ) Tando Bakapik yang tando biasa yang bertempat pada sebuah kampie.
( 2 ) Tando Suruok yaitu tando yang tanpa diarak dan jambangan tando
( 3 ) Tando Arak yaitu sebentuk jambangan bunga hidup yang menghan tarnya dengan acara di arak
kerumah calon penganten wanita, sebagai tanda pertunangan.

TINGKOK MERPATI
Kelambu pada Tampek Anakdaro yang berbentuk seperti gerbang Masjid atau sangkar merpati.

TOTOPAN
Kain kuning yang diikatkan pada teko,mangkuk,piring tempat makanan Raja

TUANKU
Tuanku adalah merupakan Raja dari sebuah Kerajaan. Di Ranah Nata terdapat beberapa Kerajaan dengan Raja-rajanya sebagai berikut :

• Kerajaan Ranah Nata di Malako yang di dirikan oleh Datuk Imam Basya dari ujung Gading bersama saudaranya Puti Ratiah, Puti Rani, Gumala dan Hindun. Pangeran Indra Sutan dari Indrapura bersa ma saudaranya Tuanku Bandaharo, Tuanku Radjo Gunung, Puti Baruaci dan Tuanku nan Mudo. Urutan mana-nama Rajanya adalah :
• Datuk Imam Basya` ,bermakam di Jirat Malako, Mudiek Ayi
• Datuk Basya nan Mudo ,anak Sitty Ratiah , bermakam di Jirat Malako,
• Tuanku Tamamusi nan Kusuik ,anak Gumila , ibu kotanya pindah ke Kampung
Bukik.
• Datuk Basya nan Tuo , anak Sitty Ratiah
• Tuanku Sutan Sailan ,anak Puti Tuo
• Tuanku Sutan Iskandar Gembok , anak Puti nan Kalam
• Tuanku Si Hintan , anak Puti nan Kalam
• Puti Junjung Nai Mangatas , anak Mangaraja Uhum
• Tuanku Sutan Muhammad Nata , anak Puti Junjung
• Tuanku Rajo hidayat, anak Puti Junjung
• Tuanku Sutan Marah Ahmad Pansiun , anak Puti Gandam Dewi
• Tuanku Muhammad Shaleh , anak Puti Sari Padang
• Tuanku Sutan Sri Dewa bin Sutan Oesman.

• Kerajaan Lingga Bayu di Simpang Bajambah yang merupakan pemekaran dari Kerajaan Ranah Nata dengan Raja-rajanya ;
01. Rajo nan Sutan ( Indra Sutan )
02. Tanku Bandaharo
03. Tuanku Radjo Gunung
04. Tuanku nan Mudo
05. Tuanku Bagindo
06. Radjo Budjang
07. Tuanku Marah Himpun
08. H.Sutan Muhammad Amin
09. Tuanku H.Sutan Muhammad Zahab


• Kerajaan Kinondom di Simpang Sao di dirikan oleh Rajo Sutan Tiansyah dari Bengkulu dengan Raja-rajanya sbb.;

• Rajo Sutan Tiansyah
• Rajo Makhutur
• Rajo Nazir , ibu kotanya pindah ke Bintuas
• Rajo Tuo
• Rajo Mudo Maramik

• Kerajaan Singkuang di Singkuang di dirikan oleh Raja Merangkat dengan Raja-rajanya :

• Raja Merangkat
• Raja H.Rasa Murung
• Raja Lukman Daulay
• Raja janda Mora
• Raja Tohar Daulay

• Kerajaan Batu Gajah / Lubu di Simpang Talam di dirikan oleh Si Hitam Lidah dari Muara Sipongi,dengan Raja-rajanya :

• Rajo di Angkola gelar Si Hitam Lidah, bermakam di Patiluban
• Rajo Baduraman, bermukim di Batu Gajah
• Rajo Baduralam, bermakam di Batu Gajah
• Rajo Si Poncan , bermakam di Lancat
• Rajo Nali Marah Sutan, bermakam di Batu Gajah

• Kerajaan Batahan di Kampuong Godang di dirikan oleh Sutan Rangkayo Majo Dirajo dari Indrapura, dengan Raja-rajanya :

• Sutan Rangkayo Majo Dirajo di Sopo Bolo.
• Sutan Mangatimbuong Dilauiktan ( Aceh Selatan ) di Koto Labu.

TATAK KONDEY
Kain yang di ikatkan pada kening Anakdaro yang berhiaskan Goyang-goyang sebagai alas Sangguo Gadang.

TAJUK
Tusuk rambut yang pada bagian ujungnya terdapat rantai-rantai kecil, hiasan disamping kepala Anakdaro.

TALUO BARASO
Bo;a kaca yang beraneka warna dan ukuran untuk hiasan Tampek.

TARI
Tari-tarian di Ranah Nata yang telah dimasukkan kedalam Seni Budaya Daerah Ranah Nata yaitu ;
• TARI BUNGKUY yang melambangkan pertemuan sepasang remaja saling mengenal kan antar jenis, seiring dan bertentangan yang dilambangkan dalam gerakan tari.
• TARI BARAMPEK , yang melambangkan kesepakatan antara kedua ninik mamak pemuda dan pemudi.
• TARI SALAPAN , yang melambangkan persatuan dan kesatuan delapan etnis suku penggagas Seni Tari Dendang Asli ( SENTRA DELI ) yaitu (1) Aceh (2) Minang (3) Rao (4) Indrapura (5) Bengkulu (6) Sulawesi (7) Palembang dan (8) Kalimantan.
• TARI PAYUONG yang melambangkan kasih sayang suami isteri, pemegang paying se bagai suamiyang melindungi dan yang memakai selendang si isteri yang menyayangi suami dan anak-anaknya.
• TARI SALENDANG yang melambangkan kasih sayang antara keduanya.
• TARI INEY yang melambangkan pembauran Datuk-datuk dimana Marapuley dikelilingi oleh empat orang yang mewakili Datuk Suku yang lainnya. Tari ini merupakan tari wajib atas Marapuley, sebab orang Sumando harus mengetahui Sentra Deli, tempat dia bersumando.
• TARI DUO BALEH yang melambangkan etnis penghuni Ranah Nata dari 8 suku yang tersebut diatas ditambah dengan 4 etnis lainnya yaitu (9) Nias (10) China (11) India dan (12) Jawa.

TAROMBO
Silsilah keturunan dari satu kaum mulai dari Andung,Neneik,Nenek,Angku, Ayah/Ibu, Anak/Kemenakan/Menantu ,Cucu,Cicit dan Piuik.

TINGKOK MERPATI
Kelambu pada Tampek Anakdaro yang berbentuk seperti gerbang Masjid atau sangkar merpati.

TUGHUN KA AYIE
Acara aqiqah untuk pemberian nama kepada anak yang di aqiqahkan dengan berbagai acara antara lain :
• Badikir dang mengarak anak disekeliling Ranah sampai ketempat nazar.
• Turun Mandi dengan berp[ayung Sitin dan Colok Limou.
• Marhaban untuk member nama dengan jamba Mintak namo.

TUA ALEK
Pejabat yang mengatur tatacara pada acara Baralek

--------------------------------------------------------------------------------------------------



ULAYAT
Tanah Ulayat ialah tanah yang belum diusahakan yaitu milik Ranah atau Nagari. Jadi setiap Ranah atau Nagari mempunyai tanah-tanah ulayat dengan mempunyai batas-batas sesuai dengan situasi alam sekitarnya. Kata adat “ Ka bukik bagulieng ayir, ka lurah bagulieng sungei”. Kata ulayat berasal dari bahasa Arab yaitu wilayah. Luas wilayah seuatu Ranah atau nagari tidak sama dan batas-batasnya ditentukan sebagai :
• Dibatasi oleh nagara-nagari yang menjadi tetangga.
• Jika tidak ada nagari lain yang membatasi, maka luasnya ditentukan oleh batas kemampuan perjalanan seseorang dan mungkin sampai ke ;
• Puncak bukit
• Tebing yang curam
• Sungai
• Hutan lebat yang tidak tertembusi.

Ulayat terbadi dua yaitu ;
• Ulayat Nagari berupa hutan yang jadi cagar alam dan tanah cadangan nagari, disebut Hutan Tenggi.
• Ulayat Kaoum berupa hutan yang dapat dimanfaatkan tetapi belum di olah, disebut Hutan Randah

UJUONG GAJAH MAHARAM
Sebutan untuk Rumag Gadang Kerajaan Ranah Nata di Padang Malako dekat Suak Malako, Mudiek Ayie perlak Talas kampong Sawah

ULANDO
Sebutan untuk bangsa Belanda di Ranah Nata

UTAN BAKOU
Adalah mangrove di Ranah Nata yaitu ;
• LANGGUNEY di Batahan
• TALUOK ILALANG
• KIKIRAN
• PASIE TAMING
• SINUNUKAN di Nata
• UJUONG KARAMBIE TENGGI
• BINTUE
• KUNKUN
• SIRAPIT
• UJUONG RAKAT
• KUALO TUNAK di Mubadis
• AYIE BATU
• NIPAH KETEK
• NIPAH GADANG

UJUONG
Tanah yang mencuat kelaut yang di Ranah Nata tempat itu seperti Ujuong Karambie Tenggi, Ujuong Rakat.

UWOK
Sayuran yang dicelupkan kedalam air masakan yang sedang mendidih.
----------------------------------------------------------------------------------

RANAH NATA, 01 MUAGHAM 1432 h.
07 DESEMBER 2011 m.
SAGATOK PINANG SAPALIK SADAH

ALHAMDULILLAH

BUKU QAMUS UNCANG ISTILAH SEJARAH & ADAT IDTIADAT RANAH NATA ( QUIS SAIR )SELESAI DI ABJADKAN YANG BERSUMBER DARI SEMUA BUKU-BUKU YANG ADA DI PERPUSTAKAAN
“ BUKIK BANDERA “ RANAH NATA BEKERJASAMA DENGAN BIJAKODAK “ SRY RECORD “ RANAH NATA MUDAH-MUDAHAN ADA MANFAAT DAN MEMBERI MANFAAT DALAM RANGKA PENYUSUNAN BUKU “ SEJARAH & ADAT ISTIADAT RANAH NATA “ YANG DI SPONSORI OLEH TIM PENYUSUN PEMBUKUAN ( TP2 )“ SEJARAH & ADAT ISTIADAT RANAH NATA “ SIRAT MADINA , SUMATERA UTARA