Laman

Sabtu, 03 September 2011

PEMIMPIN



IKUTAN MAKMUN ‘AMALIYAH MUSLIM
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana
Sudah sama kita ketahui bahwa setiap adanya jama’ah haruslah
mempunyai Imam sebagai Ikutan Makmum dalam melaksanakan
 Amaliah Muslim terutama menegakkan Shalat dll.

Dari sekian masjid yang kita datangi untuk mendirikan Shalat
sebagai ibadah utama bagi setiap Muslim yang merupakan
 suatu tanda pangkat kemusliman seseorang yang hidup di
alam fana ini, banyak kita dapati corak dan ragamnya
yang menjadikan tamsilan kepada tingkah laku seorang
yang disebut dengan kata lain yaitu Pemimpin.
Pemimpin di Ranah kita saat ini mayoritas adalah Pencari
 Mimpi Indah, walau dia telah kita anggap sebagai
Ikutan Makmum Amaliah Muslim ( IMAM ).

Tatacara yang dilakukan oleh Imam ketika memimpin sebuah Shalat berjama’ah menjadikan Alam Takambang Jadi Guru ( Al- Tajru )
bagi kita semuanya antara lain sbb.;

1.Imam Dendang yang membaca ayat-ayat dengan irama kesenian daerah menunjukkan kepada kita bahwa adanya pemimpin itu hanya
mendendangkan rakyat yang dia pimpin agar terlena dibawah
dendangan tingkah dan gaya kepemimpinannya. Semuanya akan
 terlena atas hikmah kebijaksanaannya tanpa sanggahan
dari rakyatnya,sebab sudah terlena.

2.Imam Potong yaitu seorang Imam yang membaca ayat-ayat dengan bagaikan memeotong suatu bacaan,walaupun adalah lengkap. Karena keterbiasaan ayat itu terdengar dipotong karena tidak jelas
kedengaran seperti membaca Allahu ak..., Sami’allahu liman ham....
Imam yang demikian memberikan Al-Tajru bagi kita bahwa
 adanya pemimpin yang suka memotong hak rakyatnya,
walaupun itu benar menurut pendapatnya.

3.Imam Reformasi yaitu seorang Imam yang merobah bacaan ayat
 ayat dengan kemauannya sendiri sehingga terjadi berobahan arti
dan makna dari ayat tersebut seperti membaca Bismillahir
 rahmanir wahim, Iyya kanakbudu wa iyya kanas tain, Rabbil alamin.
Hal ini mungkin disebabkan kurang tahunya ilmu Tajwid
atau memang demikian pembawaan bacaannya, tetapi Makmum telah berburuk sangka sebab yang dibaca Imam sudah berobah maknanya.
Ini adalah gambaran dimana zaman sekarang ini banak pemimpin
 yang merobah peraturan dengan kebijakannya sendiri seperti
Kolusi,Korupsi dan Nepotisme ( KKN ) dan peraturan lainnya
 sehingga merampas hak adat diulayat yang dipimpinnya.

4.Imam Sariosa yaitu seorang Imam yang membaca ayat ayat
terlalu panjang atau membaca surah yang panjang.
sementara Makmumnya ada yang sangat tua
sehingga dia tidak membaca situasi keberadaan makmumnya.
Ini merupakan gambaran kepada kita bahwa adanya pemimpin
yang berusaha memangku jabatanna berkepanjangan atau
 dipanjangkan, walaupun rakyatnya sudah bosan dengan
tingkah laku kepemimpinannya yang tidak berbuah kemajuan
 dan kesejahteraan perekonomian rakyatnya.

5.Imam Tajwid yaitu seorang Imam membaca ayat-ayat sesuai
dengan ketentuan ilmu Tajwid dengan Nahu Saraf dan Makhraj
 hurufnya pas. Tatacara yang dilakukan Imam ini menunjukkan
 masih adanya pemimpin yang memerintah sesuai dengan
undang-undang dan peraturan yang berlaku, berlaku adil dalam
 kemakmuran dan selalu melangkah sesuai dengan ketetapan
 yang diatur oleh peraturan.
Kategori Imam yang kelima ini sudah jarang kita dapati
karena mayoritas empat corak lainnya gentayangan
memimpin jama’ah lainnya.

Itulah 5 corak Imam di Ranah kita ini, semoga ada
manfaatnya bagi kita semuanya.
Amien Yaa Rabbal ‘alamien.