Laman

Sabtu, 30 Juli 2011

PUSTAKA MUHAMMADIYAH

PUSTAKA SHAFF RA
MUHAMMADIYAH
CABANG RANAH NATA
  
OLEH : SHAFF RA ALISYAHBANA
SEKCAB PC MUHAMMADIYAH RANAH 
NATA

 DALAM RANGKA MENYONSONG 74 TAHUN MUHAMMADIYAH RANAH NATA YANG JATUH PADA TANGGAL 05 RAMADHAN 1432 HIJRIAH DAN MEMASUKI MASA PERGANTIAN KEPEMIMPINAN MUHAMMADIYAH CABANG RANAH NATA PADA MUSYAWARAH CABANG ( MUSCAB ) KE-VI YANG AKAN DIGELAR PADA BULAN SEPTEMBER 2011 MENDATANG, SAYA PRIBADI MENYAMOAIKAN SARAN, USUL,RESPONS,ASPIRASI & TANGGAPAN ( SURAT ) DENGAN MENGUSULKAN AGAR MUHAMMADIYAN CABANG RANAH NATA MENDIRIKAN SEBUAH PERPUSTAKAAN.

PERPUSTAKAAN MUHAMMADIYAH TERSEBUT DILOKASIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) MUHAMMADIYAH 20 NATA ATAU DI MASJID TAQWA MUHAMMADIYAH RANAH NATA SEBAGAI PUSAT BERKUMPULNYA WARGA MUHAMMADIYYIN DI RANAH NATA.

ANDAI SURAT INI MENDAPAT PERSETUJUAN DARI PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH, SAYA SEKELUARGA BERSEDIA MEWAQAFKAN SEMUA BUKU-BUKU DAN MAJALAH SERTA BACAAN LAINNYA, DIMANA BUKU-BUKU PERPUSTA KAAN TERSEBUT DULUNYA ADALAH MILIK PERPISTAKAAN “ BUKIK BANDERA “ RANAH NATA YANG DIKELOLA OLEH KELUARGA SRY ( SHAFF RA ALISYAHBANA, RIA SITTY CHANIAGO & YURI SUASNTHY CHANDRA, SPd.)
ADAPUN BUKU-BUKU TERSEBUT BERASAL DARI BANTUAN BAPAK H.SUTAN HUSINSYAH (ALM), Hi ST KOTOBAROE AHMAD (ALM). DDII PUSAT, ST TAKDIR ALISYAHBANA (ALM), IBU SITTY WAHYUNA SJAHRIR DLL. ADAPUN MAJALAH TERDIRI DARI MAJALAH KUNTUM, SUARA MUHAMMADIYAH, SUARA ‘AISYIAH, AL-MUSLIMUN,ADIL, HARMONIS DAN LAIN SEBAGAINYA.

DEMIKIANLAH SURAT DARI KAMI, SEMOGA DAPAT DITERIMA DAN DI PERTIMBANGKAN SEBAIKNYA.




WASSALAM DARI KELUARGA  SRY

SHAFF RA ASLIYAHBANA , NBM.0202.51 92.726.193
RIA SITTY CHANIAGO , NBM.0202.56 92.726.194
YURI SUSANTHY CHANDRA , SPd .NBM.0202.79 96.791240.
 

Senin, 18 Juli 2011

KIANG KIAH

KIANG  KIAH
35th “ SHAFF RIA “
oleh : SHAFF Ra Alisyahbana & RIA Sitty Chaniago

Alhamduli4JJI, tepat pada hari Selasa tgl.19 Juli 2011, Shaff Ria berusia 35 tahun. Pada tgl.19 Juli 1976 adalah hari bergabungnya Shaff Ra (Syahriyal Fahmy Batubara) Alisyahbana Dt Malako yang waktu kecil dipanggil Kiang dengan Ria (Ruqaiyah Ohyong ) Sitty Chaniago) dengan nama kecil Kiah.
KIANG berasal dari Anginbaratlama Kecamatan Tambangan yang dulu bermukim di Desa Pasar IV Natal (sekarang Setia Karya) dan Batu Tuanku, Palak Taleh Kampung Sawah, sedangkan KIAH adalah berasal dari Kelurahan Air Manis Kecamatan Padang Selatan, Sumatera Barat.
KIANG lahir di Nata tgl.19 April 1951,sedangkan KIAH lahir di Tamang tgl.08 Oktober 1956.
Hari bergabungnya SHAFF RIA  alias  KIANG KIAH  dilaksanakan di dua tempat yaitu di Tamang tgl. 19 Juli 1976 dan persemiannya di Tambak tgl.02 Agustus 1976. Kalaulah di Tamang dimeriahkan dengan Muda Ria Band Tamang, di Tambak dimeriahkan dengan ISBM Cabang Linggabayu dengan penampilan drama Ibu Tiri karya Syamyunas.
Perjuangan bergabungnya Shaff & Ria mempunyai kisah tersendiri yang penuh dengan lika liku perjodohan dan berbagai kisah yang di akhiri dengan sebilah pisau belati dan pengadaan oknum pengganti, jika perjodohan tidak berlangsung. Sebagai oknum pengganti Shaff Ra Alisyahbana (KIANG) adalah Zamri yang berasal dari Maligi ( Sumatera Barat), sedangkan oknum pengganti Ria Sitty Chaniago adalah Tiurlan Lubis yang berasal dari Ampung Padang Kec.Batang Nata. Suatu hal yang menjadi nostalgia, boru Lubis ikut sebagai pendamping Anakdaro – Marapuley dalam acara Arak Haji dan Arak Pasumandan serta Resepsi Perkawinan ( lihat gambar ).
Untuk mengabadikan hal tersebut sengaja diabadikan dalam lagu Sinandong Dendang Melayu Pesisir ( SINDEN MESIR ) sebanyak 3 (tiga) buah lagu yaitu “ PIDAYO JODOH “ yang didendangkan oleh Liya Vidya, lagu “ DUO RANAH “ yang didendangkan oleh Fadhlan Syukri Batubara & Jeje Kaslina (album Shaff Ria) dan Budi Rahman Nasution  & Ummi Habibah Mondolik (album Duo Ranah) serta lagu “Shaff Ria” yang didendangkan oleh Imwar R.Amanda Nasution.
35 tahun sudah Shaff Ria merenda kasih dan merajut cinta dengan Sakinah Rahmah & Yawaddah (SRY), membina Keluarga SRY yaitu Shaff Ra Alisyahbana, Ria Sitty Chaniago & Yuri Susanthy Chandra.
Sejak Milad “ Shariyal ke 60th “ (lihat artikel “ Shariyal Rajo Kepieng”), disamping yang sudah ada, kini mengelolah berbagai   blogspot dari induk
 shaffraalisyahbana@yahoo.co.id  (085370368444) ,
 rianata@gmail.com (085760599902)
mengasuh 13 ( tiga belas ) blogspot yaitu :

01. badorana nata.com (khusus keluarga)>iksbadorana.blogspot.com
02. batu tuanku nata.com (khusus ranah nenek moyang)>palaktaleh.blogspot.com
03. bukik bandera nata.com (khusus perpustakaan)>cabangsabungka.blogspot.com
04. desir nata.com (khusus seni budaya ranah)>schandranata.blogspot.com
05. malako nata.com ( khusus bahasa melayu pesisir)>bukikbandera.blogspot.com
06. muhammadiyah nata.com (khusus muhammadiyah)> djamijatoelchaeriah.blogspot.com
07. multatuli nata.com (khusus balerong ranah nata & dokumentasi).> barandomultatuliranahnatasiratmadina.blogspot.com
08. pesona pariwisata nata.com (khusus pariwisata)> pesonawisatanata.blogspot.com
09. ranah nata.com (khusus aksara arab melayu ranah nata)> gajahmaharam.blogspot.com
10. sair nata.com (khusus sejarah,adat istiadat ranah)> saghangbagheh.blogspot.com
11. shaff ra nata.com (khusus cerita rakyat ranah nata )> ayomaindisanggar.blogspot.com
12. shaff ria nata.com (khusus karya cipta)>qalamshaffria.blogspot.com
13. surat nata.com (khusus berita dan surat nata)>warnasurat.blogspot.com

Kisah perjalanan Shaff Ria sejak menikah 19 Juli 1976 bermukim di Pulau Tamang, kemudian tgl.19 Juli 1977 pindah ke Simpang Ampek Kelurahan Pasar I Natal dan tgl.19 Agustus 1999 pindah ke Komplek SMP Negeri 1 Natal sampai sekarang. Pada tgl.19 Januari 2000 mendirikan Sanggar Music & Seni (SMS) SRY MUSIQ Ranah Nata. 19 September 2002 mendirikan Studio Rekaman SRY RECORD Ranah Nata dan 19 Pebruari 2010 mulai bergumul di ranah internetan.
Dalam masalah kekeluargaan dari tahun 1976 telah mengunjungi sanak famili dan keluarga di Medan,Tanjung Garbus,Air Manis Malin Kundang,Purus,Patenggangan, Air Tawar,Teluk Bayur,Berok,Tunggul Hitam,Terandam,Padang Panjang,Pariaman, Utan Kayu Jaktim,Bandung Ujung Kulon dan Babakan Sukabumi.

Dari Milad Shah Riyal Rajo Kepieng ke-60 tgl.19 April 2011 ybl.sampai sekarang telah membuat beberapa istilah didalam blog antara lain sbb.;
01. MADINA > Main dimana-mana dan maju,dinamis dan terbina.
02. MADANI > Maju,Dinamis dan Harmoni.
03. DUO SHAFF RA > Syekh H.Abdul Fattah Sinantiku Radhiyallahu ‘anh dan Syekh H.Aqbdul Fattah Mardia Radhiallahu ‘anh.
04. PERMATA > Permai,Maju dan Bertahta.

Suatu hal yang jarang dan mungkin tak pernah dialami olerh sepasang suami isteri dimana pada masa berbulan madu di tahun 1976, kami berbulan madu ke Taluk Sinata untuk membuka lahan perladangan, tetapi disebabkan adanya himbauan untuk menjadi seorang CPNS tahun 1983, hal itu terkendala dan tidak bisa di lanjutkan usahanya.
Juga suatu yang langka dimana sejak bulan Mei 2007 memasuki masa pensiun, tetapi masik dibutuhkan mernjadi pegawai honor komite (PHK) ditempat yang sama.

Dari sisikarya cipta yang berkaitan dengan Shaff Ria, ada 4 buah lagu daerah Sinandong Dendang Melayu Pesisir ( Sinden Mesir ) antara lain sbb.;
01. DUO SITTY > karya cipta tgl.25 Januari 2004 yang diarranger oleh Adi Cs dan didendangkan oleh Era Mendra, mengisahkan Kisah Cinta Shaff yang ditinggalkan sang kekasihnya Sitty Anjung Daulay (almarhumah) dengan mendapatkan penggantinya Sitty Ruqaiyah Chaniago ( Ria Sitty Chaniago) yang kini mernjadi pendamping hidupnya yang telah berselang 35 tahun. Berikut disampaikan naskah syair lagu tersebut adalah sbb.;

DUO SITTY
Cipt.Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako
Arr. Adi Cs         Vocal :  Era Mendra
Album : Ranah Nata (Kaset Tape Recorder).

Babilang bulan taruko cinto
Marajuik tali kasieh jo sayang
Boru Mandily cinto partamo
Sadang arek inyo bapulang

Sitty ..... oh Sitty
Jadi ma anggi si bidadari
Kira na Tuhan Ilahi Rabbi
Na pasuohon hita di accogot ni ari      2X

Reff...
Sitty ...... oh Sitty
Hilang Sitty baganti Sitty
Walou bapulang boru Mandily
Gadih Minang jadi pangganti     2X

Kini Sitty tabarieng surang
Aja mamutui kasieh sayang
Gadih Minang di Ayia Manih
Pangganti Sitty ramuan kasieh   2X

Sitty .....oh Sitty
Kau pandampieng hiduik kini
Sakik sanang pamenan diri
Kironyo Tuhan kaka kan kami

( SRY – 250104 )
          02. PIDAYO JODOH
Sinden Pidayo Jodoh adalah merupakan kisah perjodohan antara Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako dengan Ria Sitty Chaniago yang mempunyai kisah tersendiri dan tak bisa terlupakan, sebab diakhiri dengan tragedi sebilah pisau belati. Sangkin hebohnya, masing-masing telah mencari sebagai pengganti pada hari Baralek yaitu Zamri Maligi sebagai pengganti Shaff Ra dan Tiurlan Lubis sebagai pengganti Ria Sitty Chaniago. Untuk jelasnya, simak naskah syair lagunya sebagai berikut :

PIDAYO JODOH
Cipt.Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako
Arr. Adi CS     Vocal : Liya Vidya
Album : Sinden Mesir Atjeh Sitoli

Satahun sudah  nan dijodohkan
Diri nan sadang batunangan
Pihak katigo ma usaokan     )
Pidayo Jodoh di orongkan   ) 2x

Barangkek kapa dipatang hari
Azan manukiek sampei ka pulou
Nanggaek ba ketek hati        )
Badan diri ko bahati risou    ) 2x

Reff..
Ulah pidayo pihak ka tigo
Janji nan arek ka di ungkei
Kaminantu buek di inyo                    )
Macam pidayo santuong palalei  ) 2x

Kutiko badan basandieng duo
Ayah bundo indak mancaliek
Nasib tagantuong calon mintuo  )
Untuong mande ado maliek            ) 2x

Saribu kisah cinto di pulou
Nasib diri jodoh di rantou
Tibo di kampuong bahati risou   )
Ayah jo Bundo kanei langhkisou)  2x

( SRY – 19072002 )

           03. DUO RANAH
DUO  RANAH
Cipt.Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako dan Ria Sitty Chaniago
Arr. Adi CS                        Vocal : Jeje Kaslina & Fadhlan Syukri Batubata
Album : Sinden Mesir Shaff  Ria
Arr. Adi CS                        Vocal : Ummi Habibah & Budi Rahman Nasution
Album : B@i Pro  Duo Ranah

Ria :
Ambo nan dari Ranah Minang
Ayia Manih si Malin Kundang
Jikok uda datang maminang
Urang vtuo den bahati sanang

Shaff
Ambo nan darei Ranah Nata
Surambi Makkah Mesir Madina
Dipinang adiek untuok banikah
Untuok manampouoh hiduik sakinah

Shaff Ria
Duo Ranah kini batamu
Mamadu kasieh barumah tanggo
Ka Ayia Manih babulan madu
Ka Pulou Pisang cinto direndo

Ria
Sajuok  rasonyo sumando sapadan
Adat limbago yo samo baso    2x

Shaff
Suku Rao jo Suku Chan
Baralek Gadang lapeh salero   2x

( SRY – 19072005)

04. SHAFF RIA
Sinden ini sebagai rasa terima kasih dimana anak kami Yuri Susanthy Chandra telah menjadi sekuntum bunga yang tumbuh ditaman Shaff Ria, walaupun kembang yang tumbuh dalam pot dan tak langsung tertanam ditaman Shaff Ria. Lagu ini dikarang pada tgl.03 Januari 2006 sebagai karya berdua Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako dengan Ria Sitty Chaniago.

SHAFF RIA
Cipt.Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako dan Ria Sitty Chaniago
Arr. Adi CS    Vocal : Imwar R.Amanda
Album : Sinden Mesir Shaff Ria dan Duo Ranah

Shaff Ria ......., bagaikan kembang warna hijau
Sukar dicari di taman bunga ....

Shaff Ria oh...diek Shaff Ria
Gadih Nata mirip India
Kulik nan sawuoh matang
Rambuik nan ikal mayang

Shaff Ria ......oh diek Shaff Ria

Rupo elok hiduong mancuong
Daguok bak labah tagantuong
Bibie rakah bak limou manih
Batih bak si paruik padi

Shaff Ria ....oh diekl Shaff Ria

Reff...
Pipi bagei pauoh dilayang
Suko marendo manarawang
Indak suko pai batandang
Salalu ingek akan sumbayang

Shaff Ria gadih Ranah Nata
Alis bagei samuik bairieng
Bintang timuo sadang manyala
Suko sanyum galak manyengieng

( SRY -030106).

Ranah Nata, 17 Kandughigadang 1432 H.

Hormat kami :
(S) > Sry Fahmy Batubara as Shaff Ra Alisyahbana Dt.Malako
(R) > Ruqaiyah Ohyong as Ria Sitty Chaniago
(Y) >  Yuri Susanthy Chandra, SPd  as  Shanty Chandra

Sabtu, 16 Juli 2011

PABARLING


PANTAI BARAT MANDAILING
oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako

PANCARIAN DI BANTAI (PANTAI)
BANYAK MULARAT (BARAT)
MANJADI LANDAI & TERGILING (MANDAILING)


Kalau kita perhatikan situasi dan kondisi Ulayat Ranah Nata saat sekarang ini, sangat wajar sekali disebut “ PANTAI BARAT MANDAILING “, sebab sesuai dengan fakta yang aktual.

Kenapa tidak ...!!!

Begitu luasnya Ulayat Ranah Nata “ dari lambah Sorik Marapi inggo ka tapi ombak nan badabuoh “ atau “ Dilingkuong Batu nan Ampek “, seenaknya saja dibagi-bagikan dimeja biro dan di atas amplop guna untuk disawitkan oleh para pengusaha yang terkenal dengan julukan      “ investor “, tanpa adanya “ bungo “ kepada masyarakat ulayat itu sendiri seperti menjadikan mereka menjadi “ PETANI PESERTA PLASMA “.

“ PANTAI BARAT MANDAILING “ yang merupakan PANcarian di banTAI,Banyak mulaRAT dan MANjadi lanDAI dan tergiLING. Selain masyarakat pesisir yang mendiami ulayat pesisir pantai di sepanjang tepi laut Samudera Indonesia dengan mata pencaharian melaut (nelayan), dibagian pedalaman adalah mayoritas petani dengan lahan pertanian adalah tanah ulayat/adat Ranah Nata.

Sekarang usaha pertanian adalah tanah pembelian orangtuanya sendiri yang berada ditepi jalan atau dekat dengan jalan umum, sedangkan yang jauh dari pusat desa sudah digantirugikan pada orang-orang yang beruntung atau “ Sirah Rangga “. Jika dulunya tanah adat/ulayat adalah untuk lahan mata pencaharian rakyat petani seperti ma arik (mengambil papan), barotan, malukah,  mencari kapur barus dan lainnya, sekarang tiada lagi dan hanya pelepah kelapa sawit bertebaran disana sini. Tanah Ulayat telah menjadi milik Pengusaha dan masyarakat adat tidak bisa lagi mengolahnya kecuali tanah pembelian orangtuanya atau dia sendiri yang memakai surat/sertifikat.

Hal ini adalah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat dan roda perekonomian rakyat dengan status ekonomi semakin meningkat, itu adalah isapan jempol belaka karena fakta membuktikan hanyalah mengurangi angka pengangguran menjadi kuli di perusahaannya, baik sebagai pendodos,perambah,pemupuk, dan setidaknya jadi mandor. Mungkinkah mereka selamanya menjadi kuli di perusahaan...??? Setidaknya, masukkanlah mereka menjadi Peserta Petani Plasma di ulayatnya masing-masing agar taraf hidup dan perekonomian mereka meningkat.

Saya sangat prihatin melihat rakyat Pulau Tamang yang berduyun-duyun meninggalkan kampung halamannya untuk jadi kuli di Taluk Ilalang dengan pekerjaan tersebut diatas sehingga ada seorang perambah yang telah berumur 70 tahun. Inikah yang disebut mensejahterakan rakyat... ???

Apakah ini bukan “ PANTAI BARAT MANDAILING “ ..???
Pancarian dibantai,banyak melarat dan menjadi landai dan tergiling.Pancarian (mata pencaharain penghasilan hidup) seperti barotan, mangguris, balukah, ma arik dan lainnya sudah dibantai dengan habis dan disawitkan oleh pengusaha berdasi, hutan bakau ditebangi, sehingga banyak yang melarat (golongan ekonomi lemah) alias dhu’afa dan menjadi landai (mendekati datar alias musnah) karena tergiling (dikuasai oleh Penguasa dan Pengusaha).

Kita harapkan kepada Bapak Bupati/Wakil Bupati Madina yang baru saja dilantik pada tgl.28 Juni 2011 yang baru lalu, penuhilah janji-janji masa kampanye, sebab Allah SwT mengatakan :

ﻳﺎﺍﻳﻬﻟﺫﻳﻦﺍﻣﻨﻭﻋﻭﻓﻭﺒﻟﻌﻗﻭﺪ

Yaa Ayyuhaladzina amanu ‘aufu bil’uqud “. Hai orang-orang yang beriman, sempurnakanlah janjimu..!!!.


Demikian juga masalah lainnya seperti masalah listrik yang semakin lama semakin parah karena “ lebih banya mati daripada hidup “ dan jikapun hidup tidak dapat mengoperasikan komputer dan lainnya sebelum jam 24.00 WIB.

Apakah ini merupakan dendam atas insiden “ Sasaran Sirah “ beberapa tahun yang lalu.

Wallahu’alam bishshawab.

Kamis, 07 Juli 2011

RANAH NATA

RAKYAT BENAH NASIB & TAHTA
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako
Sembari ucapan salam saya junjung tinggikan kepada para pembaca
http://www.barandomultatuliranahnata.bloger.com/,baik Sanak, Dosanak,Badosanak koum famili dimana saja berada., baik yang berasal dari Nata, Batahan, Sinunukan, Muara Batanggadis, Rantobaek, Linggabayu dan Batangnata dilingkung “Batu nan Ampek “, dari Batu Gajah,Batu Sondat,Batu Mundam dan Batu Bakuduong.
Dalam rangka menyonsong akan lahirnya si bayi mungil Kabupaten Ranah Nata dengan gelar Kabupaten Pantai Barat Mandailing (Pabarling),saya mengajak kita semua untuk sebagai Rakyat Benah Nasib & Tahta (RANAH NATA) guna untuk membangun Kabupaten Pabarling yang sudah dikandung Kabupaten Madina atas perkawinan Mandailing dan Nata.
Sesuai dengan firman Allah dalam surat Ar-Ra’du ayat 26 yang berbunyi ﷲﻻﻳﻐﻳﺮﷲﺑﻗﻭﻢﺣﺗﻰﻳﻐﻳﺮﺑﺄﻧﻓﺳﻬﻢ“ Allahu laa yughayyirullah biqaumin hatta yughayyiru bi anfisihim “ yang artinya Allah tidak akan merobah nasib suatu kaum (RANAH), kecuali dia sendiri (NATA)yang akan merobahnya.
Sekarang telah dimulai dengan pembangunan semua parit jalan raya disekitar Iburanah, pembangunan lapangan Merdeka Natal,Tugu Proklmasai 17 Agustus 1945 dan panggung acara di kawasan lapangan Merdeka Natal.Walaupun demikian dan mungkin dikarenakan belum selesainya pembangunan parit,ada kita dapati menjadi lahan berkembang biaknya nyamuk dikarenakan air tergenang disebabkan dasar parit yang melengkung.
Sekarangpun sedang dimulainya penyawitan lahan pertanian rakyat dan tempat mata pencaharian para petani dan pencari hasil hutan,tapi disini tergantung harapan akan dijadikan lahan pertanian plasma untuk anggota koperasi yang menangani pengeloloaan ini yang bersumber dari PTPN IV dan lainnya.
Apakah PT.GLP sudah melaksanakan pembukaan pertanian plasma untuk masyarakat Kampung Sawah khususnya karena sudah adanya suatu perjanjian “saling menguntungkan “, dimana saat sekarang yang sudah beruntung adalah pihak perusahaan dan oknum tertentu yang telah mendapatkan jatah lk.20 hektare dari perusahaan yang seolah-olah oknum tersebutlah yang punya tanah ulayat Kampung Sawah tersebut. Kita menyayangkan masyarakat Kampung Sawah yang sudah “dipatri bertindak“ oleh oknum tersebut, dimana mereka telah dibodoh-bodohi,sebab segala urusan terhadap PT.GLP harus melalui dia,sedangkan masyarakat tidak pernah menyerahkan urusan ini kepada oknum tersebut yang dianya bukan penduduk Desa Kampung Sawah,tetapi ber KTP Medan.
Andai hal ini belum terlaksana,mari kita dukung perjuangan rakyat untuk mendapatkan menjadi peserta petani plasma dari perusahaan yang belum melaksanakannya di seluruh ulayat Ranah Nata yang tentunya mengharapkan dukungan penuh dari semua pihak,baik dari Pemkab Madina yang baru saja dilantik tgl.28 Juni 2011 ybl. Serta anggota DPR selaku Wakil Rakyat sebagai Manusia Pelayan Masyarakat (Malaykat).
Khusus untuk sobatku yang duduk dikursi DPR yang diistimewakan mengumbar janji dalam masa kampanyekan diri untuk dipilih yang berjanji “memperjuangkan untuk mendapatkan menjadi peserta petani plasma “,kiranya wujudkan janjimu kepada masyarakat,sebab karena mereka sobat-sobat bisa duduk dikursi empuk,sementara sanak saudaramu duduk diatas lumpur penderitaan,agar mereka tidak jera memilihmu kembali untuk dekade yang akan datang.Salah seorang anggota DPR yang memperoleh suara 90% dari Desa Kampung Sawah,berjanji khusus dalam masalah plasma,tetapi sampai sekarang diam membungkam seribu bahasa.
Selanjutnya diharapkan kepada kita semua rakyat yang berasal dari lingkung “Batu nan Ampek “,terutama dari jalur birokrat dan pengusaha/wiraswasta untuk rela pulang kampung untuk “Benah Nasib & Tahta yang terkandung dalam “ Ranah Nata “ sebagai orang Madani atau Putra Daerah. Wakafkan dirimu sebagai Rakyat Benah Nasib & Tahta (RANAH NATA), agar kesuksesan pemekaran itu nantinya sesuai dengan tujuan semula pemekaran Mandailing Natal. Bila tiada pengorbanan dari para birokrat dan pengusaha, Kabupaten baru itu nantinya tidak akan jaya dan cemerlang menjadi PERMATA “ yaitu Permai,Maju dan Bertahta, walaupun potensi alam mengayakan ranah ini, tapi tidak dikelola oleh ahlinya. Bila sesuatu itu tidak diserahkan kepada ahlinya,tunggulah tiba saatnya “kehancuran“.
Saya yakin dengan kebersamaan kita bisa dengan membela yang benar.Kita percaya bahwa banyak saudara-saudara yang sukses dan bisa di perantauan dengan mempunyai tahta yang tinggi,tapi ingatlah kampung halamanmu dimana “ tonggak alah dipanjek aka bulu “ dan “ tapian tampek mandi nan ka diasak urang lalu “.Mari kita bangun ranah nenek moyang kita baik zuriat asli maupun sumando manyumando di Ranah Nata,sebab “hujan ameh di nagari urang,hujan batu di nagari awak,elok lei di nagari awak “.
Begitu banyaknya perantau dari Nata, Batahan,Sinunukan,Rantobaek,Linggabayu,Batangnata dan Muaro Batanggadih yang merantau di seantero Nusantara,tidakkah ada terbetik dihatimu untuk membantu kampung ilaman ???.Kita ingat disuatu ketika tahun 1946, Perdana Menteri Sutan Sjahrir pernah pulang kampung melihat tanah kelahirannya, Sutan Takdir Alisjahbana juga berniat menjenguk tanah kelahirannya, tetapi disebabkan keadaan jalan lebih parah dan sangat parah dari keadaan sekarang, hanya sampai di Padang Sidimpuan saja dan baru beberapa bulan anak bungsunya Mario Alisjahbana dan Sry Artha Ria Alisjahbana datang berkunjung pada awal Juni 2010 ybl.
Dari sisi pelancongan, mari kita wujudkan Peran & Sosok Ranah ( PESONA ) untuk Pamer Nagari, Wilayah & Sejarah / Fakta      (PARIWISATA) dalam rangka RANAH NATA dengan pener bitan buku Seni Budaya atau Sejarah & Adat Istiadat Ranah       ( SAIR ) NATA seperti Sejarah Kerajaan Lubu di Simpang Talam Batu Gajah, Kerajaan Nata di Malako Palak Taleh , Kerajaan Kinondom di Simpang Sao Bintuas,  Kerajaan Batahan di Sopobalo Batahan, Kerajaan Bukik Norpi di Singkuang dll.dalam paket “ PESONA PARIWISATA “ RANAH NATA. Sebagai langkah awal , shaffriachandranata@gmail.com dengan situs http://barandomultatuliranahnata.blospot.com/ telah membuat blogspot http://pesonawisatanata.blogspot.com dengan nama PESONA PARI WISATA RANAH NATA yang memamerkan Senibudaya, Historis, Adatistiadat, Fakta,  Fatamorgana, Ranah dan Alam ( SHAFF RA ). Selamat membaca !!!