Laman

Rabu, 29 Juni 2011

SEGENGGAM HARAPAN


SEGENGGAM HARAPAN

Oleh : Sry Fahmy Batubara as Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako.

Kami masyarakat Ranah Nata yang disebut orang Pantai Barat Mandailing
( Pabarling ) mengacungkan “ Genggaman Tangan “ seraya mengucapkan
Selamat atas Pelantikan Pasangan Bapak Hidayat Batubara – Dahlan Hasan Nasution menjadi Bupati Mandailing Natal yang dilantik Plt Gubernur Sumatera Utara,Gatoto Pujo Nugroho pada tgl.28 Juni 2011 di Gedung Serba Guna Panyabungan berdasarkan SK Mendagri No.131.12.468 dan No.132.12.469 Tahun 2011. Selamat menjadi Bupati Madina semoga Madina memperoleh perbaikan, perobahan dan pembaharuan disegala bidang sehingga 
Madina benar-benar Madani yaitu Maju, Damai dan Harmoni.
Sesuai dengan pesan Plt Gubsu dimana langkah pertama tugas Bapak-bapak adalah masalah listrik dan kenyataan dihari pertama Bapak-bapak bertugas,

kami di Ranah Nata atau Pantai Barat Mandailing tidak menikmati 
aliran listrik alias padam hingga tulisan ini naik ke internet/bloger. 
Dalam hal ini bukan saja 61 desa yang belum menikmati aliran listrik, kamipun boleh dikatakan demkian juga, sebab listrik lebih banyak mati dari pada hidup 
dan jika hiduppun sering kurang arus (voltage).
Untuk itu “ Genggam Tangan “ yang kami acungkan berisi lima jari pengharapan yaitu Ibu Jari, Jari Telunjuk, Jari Tengah, Jari Manis dan Jari Kelingking yang terkandung dalam “ Genggaman Harapan “ sebagai berikut :

1.Harapan Ibu Jari ( Empu Tangan ) ;
Sebagaimana dari sebelumnya kami mengharapkan agar KABUPATEN RANAH NATA atau KABUPATEN PANTAI BARAT MANDAILING ( PABARLING ) segera terwujud sebagai Ibu Genggaman untuk RAKYAT BENAH NASIB & TAHTA ( RANAH NATA ) beribukotakan NATA selaku Kota Tertua dan Kota Bersejarah di Kabupaten Mandailing Natal. Inilah Ibu Pengharapan kami yang Utama sekali.

2.Harapan Jari Telunjuk ;
Sebelumnya kami Masyarakat Ranah Nata mengacungkan telunjuk untuk mengingatkan kepada Janji-janji Kampanye Bapak-bapak dengan keseharian ingat tasyahud, kiranya menjadikan Pemerintahan yang bersih dan berwibawa dan tidak adanya unsur KKN, sesuai dengan pesan Bapak Plt.Gubernur Sumatera Utara dan Bapanda Bapak pada waktu pelantikan.

3.Harapan Jari Tengah ;
Kiranya dalam kepemimpinan Bapak terwujud sebagai penengah atas pemerkosaan Tanah Ulayat Ranah Nata oleh beberapa Pengusaha atau Perusahaan yang telah menyawitkan lahan mata pencaharian sebagai penopang hidup dalam kehidupan beragama,berbangsa dan bernegara mereka, dimana hak rakyat untuk mendapatkan PESERTA PETANI PLASMA dapat terwujud sebagai “ Bunga “ atas pemakaian tanah adat/ulayat Ranah Nata khususnya sesuai dengan ketentuan Adat Istiadat Ranah Nata.

4.Harapan Jari Manis ;
Pada dekade sebelumnya, para tenaga pendidik dan tenaga pendidikan khususnya, baik dia sebagai Guru Honor Komite atau Tenaga Sukarela selalu menelan pil pahit dengan nasib terlunta-lunta untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ) di Kabupaten Madina. Bayangkan saja untuk Tahun Anggaran 2011, honor yang sedikit baru diterima untuk bulan Januari – Maret 2011, sedangkan masa sudah menjelang bulan Juli 2011.
Dalam pelaksanaan penerimaan Calon Pegawai Negeri pada Kementrian Pendidikan Nasional, agar mereka diutamakan dijadikan sebagai CPNS, sebab mereka sudah mendarmabhaktikan tugas kependidikan beberapa tahun lamanya dan sebagian hanya mendapatkan NUPTK saja dan juga ada yang belum mendapatkan NUPTK mulai dari guru pada sekolah TK, SMP dan lainnya. Tahap demi tahap, berilah mereka air manis jadi CPNS sesuai dengan masa bakti mereka hingga terangkat keseluruhan.
Hindari penerimaan CPNS yang berdasarkan uang,sebab setelah jadi PNS mereka akan berancang-ancang dan melakukan bagaimana cara mendapatkan pengembalian uang lamaran mereka yang mengakibatkan tumbuh suburnya dan hidup berkembangnya KKN. Demikian juga halnya dalam menempatkan Kepala Unit Kerja tidak berdasarkan uang, sebab bila sudah menduduki jabatan pasti akan merekayasa laporan SPJ yang “ Berhasil dalam Laporan”.

5.Harapan Jari Kelingking ;
Jari kelingking yang biasanya menerima perhiasan jari seperti cincin, kiranya CINCIN PEMBANGUNAN dengan mendapat pembagian meneruskan pembangunan yang sedang berjalan saat sekarang ini. Juga di harapkan agar memperbaiki dan melaksanakan pembangunan disemua sektor terutama sarana perhubungan baik jalur Nata-Mandailing (NALIBANA > Nata-Linggabayu-Batangnata), Natal-Batahan (NASIB > Nata-Sinunukan-Batahan) dengan pembuatan jembatan diantara tiga tempat seperti ;
a.Jembatan ACEH – RAO yang menghubungkan Desa Setia Karya ( JAMBUOH RAO ) dengan Desa Pasar V Natal ( JAMBUOH ACEH).
b.Jembatan BATU PUDIENG yang menghubungkan Tapian Batu dengan Kampuong Pudieng.
c.Jembatan TANAH MALAKO yang menghubungkan Ujuong Tanah dengan Jirat Malako,tembuds ke Desa Sinunukan V.
dan jalur Nata-Singkuang (NATAS > Nata-Tabuyung-Singkuang). Juga dalam rangka mengatasi rawan bencana kiranya jaringan PLN jalur Natal Tabuyung Singkuang (NATAS) ke Tapanuli Selatan dapat dialihkan dari Natal Batang Natal. Sudah sama kita maklumi bersama bahwa untuk Ranah Nata atau Pabarling, PLN lebih banyak mati ketimbang hidup dan kalaupun hidup tidak dapat dipergunakan karena kurang arus (voltage).

Demikianlah se “ Genggam Harapan “ ini kami sampaikan dalam genggaman agungan atas Selamat Menjadi Kepala Daerah Kabupaten Mandailing Natal, semoga RANAH MADINA BENAR-BENAR MADANI, MAJU DAMAI & HARMONI.

RANAH NATA , 27 KANDUGHI KETEK 1432 h./29 JULI 2001 m.

Hormat kami : SRY FAHMY BATUBARA, SHAFF RA ALISYAHBANA DT.MALAKO & RIA SITTY CHANIAGO.

A. Shaffriachandranata@gmail.com > ( BLOGSPOT ) :

BADORANA NATA.com
BATU TUANKU NATA.com
BUKIK BANDERA NATA.com
DESIR NATA.com
MALAKO NATA.com
MUHAMMADIYAH NATA.com
MULTATULI NATA.com
SAIR NATA.com
SHAFF RIA NATA.com
SURAT NATA.com

B. Shaffraalisyahbana@yahoo.co.id > ( GRUP FACEBOOK ) :

AMBO BANGGA JADI URANG NATA.
BERNAS TUJUH BATU SIRAT MADINA.
BIJAKODAK SRY RECORD RANAH NATA.
CHINTO SEMBAGOES.
DUO RANAH SHAFF RIA RANAH NATA.
IKS BADORANA RANAH NATA.
KABA DI LAPAU SIMPANG.
LSM SATRIA PERKASA L.A.KAMPUG SAWAH
MALAKO MESIR MADINA.
MENCARI CARA MEMPROMOSIKAN KEINDAHAN KOTA NATA NAN RANCAK.
MUHAMMADIYAH RANAH NATA.
PESONA PARIWISATASIRAT MADINA SUTRA.
QURDIST SHAFF TELEDAKWAH.
SANGGAR CITRA KIRANA RANAH NATA.
TAMAN SI TIUOK 1886 DESIR PANTAI MESIR MADINA.
TP2 SAIR NATA SIRAT MADINA.

Selasa, 28 Juni 2011

MIMIK MOMOK 2011

“ MIMIK MOMOK, MUMUK MAMAK “
oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako

MIMIK MOMOK MUMUK MAMAK adalah campusari bahasa Nusantara. Mimik yang artinya suatu tatacara menggaet simpati orang lain. Momok adalah suatu siasat agar orang lain bisa tidak simpati kepada suatu yang diberikan momok. Mumuk adalah bahasa Mesir Ranah Nata yang berarti hancur dan lecet, sedangkan Mamak adalah kata lain orang pintar/cerdik pandai dalam Nagari dan bisa juga diartikan saudara kandung yang laki-laki dari pihak ibu.Tapi yang jelas, Mamak itu adalah orang yang mengurusi anak kemenakannya dalam satu keluarga di Ranah Nata maupun Ranah Minang dan Ulayat yang seadat istiadat dengannya.
Baru saja selesai dalam pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun 2011/2012, dimana untuk mendapatkan para pendaftar yang banyak disekolah tertentu dan memperta hankan keadaan sekolah/madrasah pada tahun sebelumnya, selalu dikaitkan dengan dua Organisasi Masyarakat yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dikancah periba datan atau amaliahnya.
Hampir setiap tahun dalam PSB, perseteruan dalam “ Mimik & Momok “ ini terjadi yang menyebabkan renggangnya persahabatan sesama Muslim yang sama bertuhankan Allah , ber Nabikan Muhammad SAW itu. Dengan “ Mimik “ mencari simpati orangtua calon siswa (dalam hal ini disebut “ Mamak “ ) para Pengurus atau Pimpinan dan Kepala Sekolah/ Madrasah (dalam hal ini disebut “ Mumuk “ ) pergi kedesa-desa dengan memberikan “ Momok “ yang pada saat sekarang ini tidak zamannya dan tidak berlaku lagi.
Kita sebut saja sebagai contoh dalam “ Mimik & Momok “ yang disampaikan oleh pihak ( Mumuk) bukan Muhammadiyah mengatakan “ Jangan anda masukkan anak anda menjadi siswa/siswi Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTsM) 20 Natal, nanti bila anda meninggal “ tidak di talqinkan dan kenduri “, “ Shubuh tidak berqunut “ dan lain sebagainya yang dijadikan momok di pedesaan, karena diranah itu sangat rentan sekali. Tetapi, setelah diberikan keterangan kepada mereka maksud sebenarnya dari Perguruan Muhammadiyah itu, merekapun berbondong-bondong memasukkan anaknya ke MTs M 20 Natal, sehingga untuk tahun ini mencapai 100% lebih dari tahun sebelumnya. Apakah ini karena adanya bantuan dari panitia berupa pakaian sekolah, tapi itu diributkan oleh orang yang bukan warga Muhammadiyah berstatus PNS, walaupun sudah puluhan tahun pekerjaan ini dilaksanakan oleh MTs yang bukan bercorak Muhammadiyah (sebut saja MTs NU Natal).
Penulis masih ingat pada suatu hari di akhir tahun 1970an, seorang penjaga lampu disebuat Masjid harus berurusan dengan polisi, gara-gara menanggapi pelaksanaan Idul Fithri yang lebih dahulu dirayakan oleh warga Muhammadiyah Cabang Natal , mengatakan “ Orang Muhammadiyah itu adalah orang-orang bodoh yang tidak tahu menghitung hari puasa “. Demikian juga dapat kita baca didalam Majalah Al-Muslimun No.185/Agustus 1985 dalam judul “ Khilafiyah ke Meja Hijau “ yang ditulis oleh Pencinta Al- Muslimun di Pedalaman, dimana seorang tokoh masyarakat mengatakan bahwa pengajian di Masjid Al-Huda itu adalah “ Jual Obat “, lalu sang Da'i melaporkannya kepihak yang berwajib , sehingga tokoh tersebut kalah dalam sidang meja hijau.
Apakah ini akan terulang kembali ... ???

Sekedar untuk diketahui bahwa seorang Guru PNS di sekolah Negeri berkata “ Muhamma diyah itu sudah buruk “ dan apa yang kalian cari di Muhammadiyah itu, guru Agamanya saja tidak sarjana, pulangkan pakaian itu dan lebih dari itu kalian dapatkan di sekolah ini. Tapi, suatu kenyataan yang tampak oleh penulis sendiri dimana jiran tetangga penulis memasukkan anak-anaknya ke SMP Negeri 1 Natal, MTs Muhammadiyah 20 Natal dan MTs NU Natal,dimana keadaannya jauh berbeda. Anak-anaknya yang dari MTs tetap melaksanakan shalat wajib di rumahnya, sebab di sekolahnya (Khusus MTs M 20 Natal), selalu diadakan Shalat Dzuhur berjama’ah di Masjid Taqwa Muhammadiyah Natal bagi seluruh siswa bersama guru-gurunya. Guru Agama bukan sarjana saja yang bisa mengajar, siapapun bisa asal Ilmu Agama dimilikinya.
apakah penerimaan calon siswa diluar rayon tidak menyalahi peraturan ... ? Salah satu sekolah menerima calon siswa sekitar 30% terdiri dari luar rayonnya, sedangkan Madrasah tidak ada sistem rayonisasi. Inilah yang dinamakan " Menampar air di dulang ".
Akhirnya, janganlah “ Momok “ > (khilafiah) dijadikan “ Mimik “ > (cari simpati ) oleh “ Mumuk “> (Pengurus/Pimpinan/Kepala/Guru) kepada “ Mamak “ > (Orang tua calon siswa-siswi) , tetapi berbuatlah di sekolahmu beberapa kegiatan yang bisa ditonjolkan dan membuat simpati para “ Mamak “ , orangtua calon siswa-siswimu , tanpa memburuk-burukkan teman lembaga pendidikan yang ada dimana kau hidup didalamnya.
Sekarang bukan zamannya lagi kita mempersoalkan Khilafiah atau orang yang berqunut, bershalat pakai celana panjang, yang bershalat dirumah atau dimasjid, tetapi bagaimana kah caranya agar “ orang yang tidak sembahyang itu menegakkan Shalat “.
Andai pada hari Jum’at seluruh lelaki yang berada di Ranah Nata ikut melaksanakan Shalat Jum’at, mungkin kurang Masjid yang akan menampung mereka, tetapi kenyataannya lebih banyak yang diluar masjid daripada didalam masjid.
Sebagai usul dalam pengajian wirid Yasin, sebaiknya jangan Takhtim Tahlil dan Baca Al – Qur”an melulu, tetapi laksanakanlah Kuliah/Ceramah Agama dengan Ustadz yang sefaham dengan kayakinanmu, agar telinga bisa tercongkel untuk mengurangi sikap “ Namimah “.
Wassalam , “ Tumo di subarang kanampakan, gajah dipalupuok mato diondokkan “.

Rabu, 15 Juni 2011

PENERIMAAN SISWA BARU

PENERIMAAN PESERTA DIDIK
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako

Alhamdulillah, pada hari Senin tgl.20 Juni 2011 semua SMP/MTs baik Negeri maupun Swasta akan melaksanakan Penerimaan Peserta Didik atau Penerimaan Siswa Baru (PSB) untuk Tahun Pelajaran 2011/2012. Untuk wilayah Ranah Nata khususnya di Iburanah Kecamatan Natal, para calon siswa menetapkan pilihannya pada salah satu SMP atau MTs yang berada di Iburanah Kecamatan Natal dan begitu juga di ulayat lainnya.
Untuk Iburanah terdapat beberapa SMP dan MTs antara lain sbb,;
1.SMP NEGERI 1 NATAL.
SMP ini adalah merupakan sekolah Negeri yang tertua di Iburanah Kecamatan Natal yang didirikan pada tahun 1965/1966 dan telah banyak alumninya yang menjadi orang-terkenal di Indonesia. Untuk tahun 2010/2011 telah meraih beberapa keberhasilan seperti kejuaraan Bidang Akademik dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tk Kabupaten Madina dan Perwakilan Kab.Madina di Prov. Sumut yaitu :
a.Juara III Matematika yang diraih oleh Nur Hasniah ,kls VIII.A
b.Juara III IPS yang diraih oleh Indah Kurnia Larasati, kls VIII.A
c.Juara VII IPA Fisika yang diraih oleh M.Harist Fikri Sulthoni, kls VIII.A
d.Juara XXVIII IPA Biologi yang diraih oleh Junaidah, kls VIII.A
e.Juara II Cerdas Cermat Tk.SMP se Madina tahun 2011.
Sedangkan dalam Non Akademik termasuk 8 Besar Kompetisi Sepakbola LPI Tk.SMP se Kabupaten Madina.
a.Juara II Volleyball Putra SMP se Kab.Madina tahun 2011.
b.Juara I Catur Putra SMP se Kab.Madina (pemain Zuhaeri Adi Parta Rambe,VIII.A)
c.Juara III Catur Putra Tk.Provinsi se Sum.Utara (pemain Zuhaeri Adi Parta Rambe,VIII.A).
Untuk TP.2011/2012 ini memberikan les tambahan ekstra kurikuler antara lain ;
1.Les Kompoter 2 kali seminggu.
2.Latihan Olahraga 2 kali seminggu.
3.Latihan Kepramukaan 1 kali seminggu.
4.Praktikum Lab 1 kali seminggu.
5.Bimbingan Olympiade 1 kali seminggu, dan
6.Latihan Kesenian/Keyboard 1 kali seminggu.

2.SMPS ISLAM NATAL
SMP Swasta yang bercorak Islam yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Islam Syekh Abdul Fattah Natal ini terletak di Kampung Bukik Desa Kampung Sawah Kec. Natal dengan ciri khusus ala Pesantren dengan ekstra kurikuler pelatihan Pencak Silat Ranah Nata dan lainnya.

03.MTs MUHAMMADIYAH 20 NATAL
MTs Swasta yang tertua di Ranah Nata dan merupakan Lembaga Pendidikan Pertama di Ranah Nata yang didirikan pada tahun 1921 dengan nama Maktab Soeboeloel Chaer yang didirikan oleh Djamijatoel Chaerijah Ranah Nata. Disamping ektra kurikuler biasa (Les Komputer,Kepramukaan,Olahraga) juga memberikan pelatihan Tapak Suci Putra Putri Muhammadiyah. MTs Muhammadiyah terletak di Jl.Tuanku St Muhammad Nata 125, Desa Pasar III Natal.
4.MTs NU NATAL
MTs NU Natal berada di Pasar Tambak Desa Setia Karya Natal, sama halnya dengan sekolah MTs lainnya, Cuma menyediakan pemondokan khusus bagi siswi saja.
5.MTs PANGGAUTAN NATAL.
MTs ini menompang di gedung Madrasah Desa Pantai Natal dimana sebenarnya sekolah ini adalah di Desa Panggautan, tetapi sampai saat ini belum dipindahkan ke tempat asalnya (Desa Panggautan). Lokasi MTs ini hanya berjarak lk.65 meter dari MTs Muhammadiyah 20 Natal (sangat berdekatan sekali dan mungkin menyalahi aturan tata letak atau jarak antara MTs yang satu dengan lainnya). Disamping kegiatan ekstra kurikuler biasa, MTs ini mengadakan pelatihan kesenian Drum Band.

Demikianlah beberapa lembaga pendidikan di Iburanah Kecamatan Natal yang bisa anda pilih tempat belajarnya putra-putri anda, semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

Rabu, 08 Juni 2011

DUO SHAF RA

DUO SHAF RA
Tindak Penanganan Kawasan Tradisional Ranah Nata
oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako

Sanak , Dosanak dan Badosanak baik yang berada diperantauan maupun yang berada di kampung halaman , Ranah Nata tercinta.Mungkin , dalam rangka menyambut kelahiran Kabupaten Ranah Nata atau Pantai Barat Mandailing , ibukota Ranah Nata sudah mulai dibenahi dengan beberapa pembangunan dalam kegiatan Penataan Lingkungan Pemukiman Sumatera Utara , SNVT Penataan Bangunan dan Lingkungan Sumatera Utara, Dirjen Cipta Karya Kemeterian Pekerjaan Umum.
Setelah diadakannya Koordinasi dalam rangka Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Tradisional di Kabupaten Mandailing Natal khususnya Ranah Nata ( Natal ) pada awal Juni 2010 (SPT No.168/SPT/PLP-SU/ 2010 tgl.01 Juni 2010 a.n. Ridwan , ST ( Asisten Perencana ) , Budi Alfianto , ST ( Tim Tehnis ) , Irma Juni , ST dan Riyandi Hanafiah , ST ( Konsultan ) dari Medan. Penulis ikut sebagai pemandu dalam penelitian di jalan menuju pemakaman Syekh H . Abdul Fattah Radhiallahu Anhu ( Shaf Ra ) Sinantiku di Bukik Tampat , Kampung Keramat Pincuran Dewa Kelurahan Pasar I Natal, benteng Jepang dan Portugis , jalan Puncak Bukik Bandera ( kecuali jalan menuju tempat wudhu’ Syekh H . Abdul Fattah Radhiallahu Anhu ( Shaf Ra ) Mardia di Sumur Batu , Banjar Aceh Kampung Sawah ).
Dalam perencanaan kegiatan tersebut adalah pembenahan disekitar Lapangan Merdeka Natal ( Lamerna ) , parit dikiri kanan jalan sekitar jalan perkotaan serta pembangunan jalan menuju pemakaman Shaf Ra Sinantiku dan jalan menuju tempat wudhu’ Shaf Ra Mardia ( DUO SHAF RA ) sebagai kegiatan tahap I, II dan III.
Sangat sewajarnyalah pembangunan menuju DUO SHAF RA ini dilaksanakan, sebab jalan menuju pemakaman Syekh H. Abdul Malik Baleo Nata telah lama di bangun atas prakarsa Bapak Drs . H . Ramli , MM beberapa tahun yang lalu dan harapan kita juga pembangunan jalan ke pemakaman Raja Kerajaan Malako di Jirat Malako , Mudiek Ayie Kampung Sawah tidak tertinggalkan nantinya dan juga tempat-tempat lain yang dianggap berpotensi dalam Pesona Wisata Sejarah di Ranah Nata khususnya.
Alhamdulillah, setahun setelah itu tepatnya awal Juni 2011 ini telah di mulai pelaksanaan kegiatan tahap I yaitu pembenahan/pembangunan sekitar Lamerna, parit kiri kanan jalan ibukota Ranah Nata ( Natal ) dan lainnya.
Khusus penggalian parit kiri kanan jalan HA Pawis Nasution SH di Simpang Ampek Kelurahan Pasar I Natal , tepatnya dimuka rumah kediaman penulis, penggaliannya dalam keadaan melengkung, dimana pada bagian hilir dan mudiknya agak tinggi , sehingga air pelimbahan dari jiran tetangga menggenang di parit pada halaman rumah kediaman penulis. Sementara menurut keterangan dari pengawas pemborong bahwa pesan dari atasan supaya di usahakan agar air tidak menggenang didalam parit dengan jalan meninggikan dasar parit dibagian sebelahnya , tapi itulah kenyataannya. Benar juga anggapan dari jiran sebelah ( sekitar 20 meter dari parit dimuka rumah penulis ) dengan menolak penggalian parit itu karena dikhawatirkan akan menjadi sarang nyamuk nantinya dan akhirnya terjadi yang dikhawatirkan itu.Sementara ditempat lain mengalami kendala dengan lahan pertokoan yang telah menutup parit yang akan digali.
Adapun dalam pembangunan disekeliling Lamerna dimana terjadi penyusutan luas lapangan dengan pembuatan jalan trotoar sekitar 1 meter di sekeliling pinggir lapangan bagian dalam , pembuatan meja kursi dipinggir lapangan, pembuatan panggung kehormatan sebanyak dua buah di muka Kantor Polsek Natal dan renovasi Panggung Hiburan/Acara dan Tugu Prokla masi 17 Agustus 1945 di pinggir bagian Barat Lamerna, bagian pinggir pantai.
Kita mendo’akan kegiatan pembangunan ini dapat selesai dengan baik dan lancar guna untuk memperindah ibukota Kabupaten Ranah Nata atau Pantai Barat Mandailing ( Pabarling ) yang sudah di ambang kelahirannya.

Dalam kesempatan ini , juga tidak berlebihan bila kita menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dirjen Cipta Karya Kementerian PU dan sebagai untuk menyongsong akan berdirinya Museum Pak Nas di Panyabungan yang di prakarsai oleh Rahmat Centre pimp. Bapak Rahmat Nauli Dalimunthe dkk. Di mana nantinya turut terpampang “ Duo Perdana Menteri dari Ranah Nata “ ( Sutan Sjahrir dan Muhammad Natsir ) serta pemuka Ranah Nata lainnya seperti St Nur Alamsjah, St Takdir Alisjahbana dan lainnya.
Apakah sudah ada yang berniat untuk memprakarsai berdirinya Patung Duo Perdana Menteri di Ranah Nata yang mewakili Putra Daerah ( Sutan Sjahrir ) dan Orang Sumando ( Muhammad Natsir ) yang sewajarnya telah berdiri dan diprakarsai oleh Ikatan Keluarga Natal ( IKN ) Jakarta dan Ikappenas Medan yang beranggotakan zuriat dari pejuang tersebut dan zuriat lainnya yang mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian itu adanya.Atau mendirikan Museum/ Balerong Ranah Nata & Dokumentasi Multi Data Tulisan & Lisan ( BARANDO MULTATULI ) RANAH NATA.

Semoga dan akan berlanjut ke kegiatan DUO SHAF RA nantinya.

Selasa, 07 Juni 2011

N A T A

N A T A
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako

Dalam Bahasa :
Bahasa Indonesia ;
Didalam bahasa Indonesia NATA adalah berarti Baginda Raja atau Tuanku Besar. Bila dibaca Sejarah dan Adat Istiadat Ranah ( SAIR ) Nata bahwa di Ranah Nata terdapat 6 buah kerajaan besar dan beberapa kerajaan kecil yang mempunyai lk.50 orang Baginda Raja atau Tuanku Besar. Adapun raja- raja tersebut adalah sebagai berikut ;
a).Kerajaan Malako di Padang Malako dan Kampuong Bukik di Palak Taleh , Ranah Nata


01.Datuk Imam Basya dari Kerajaan Ujung Gading, Air Bangis, Sumatera Barat.
02.Datuk Basya nan Tuo, anak Puti Ratiah
03.Datuk Basya nan Mudo, anak Puti Ratiah
04.Datuk Tama Musi Tuanku nan Kusuik, anak Puti Gumila.
05.Tuanku Sutan Sailan, anak Puti Tuo.
06.Tuanku Sutan Iskandar Gembok, anak Puti nan Kalam.
07.Tuanku Si Hintan, anak Puti nan Kalam.
08.Ratu Puti Junjuongm Nai Mangatas, anak Mangaraja Uhum.
09.Tuanku Sutan Muhammad Nata, anak Puti Junjuong.
10.Tuanku Rajo Hidayat, anak Puti Junjuong.
11.Tuanku Sutan Marah Ahmad Pansiun, anak Puti Gamdam Dewi.
12.Tuanku Muhammad Shaleh, anak Puti Sari Padang.
13.Tuanku Sutan Sri Dewa, anak Sutan Oseman.

b).Kerajaan Linggobayu di Simpang Bajambah di Linggobayu , Ranah Nata
14.Rajo nan Sutan/ Indra Sutan dari Indopuro, Sumatera Barat.
15.Tuanku Bandaharo, dari Indopuro, Sumatera Barat.
16.Tuanku Rajo Gunuong, dari Indopuro, Sumatera Barat.
17.Tuanku nan Mudo, anak Tuanku Rajo Gunuong
18.Tuanku Bagindo, anak Puti Baruaci
19.Tuanku Rajo Bujang, anak Puti Baruaci
20.Tuanku Sembah Alam Marahimpun, anak Si Kambuik
21.Tuanku H.Sutan Muhammad Amin, anak Tuanku Marah Himpun
22.Tuanku H.Sutan Muhammad Zahab, anak Raden Ayu Siti Hawa.

c).Kerajaan Batahan di Kampuong Godang dan Sopo Balo di Batahan , Ranah Nata
23.Ratu Puti Bulan Tersingit, dari Kerajaan Pidoli Lombang Panyabungan.
24.Tuanku Sutan Gagar Alam, anak Ratu Puti Bulan Tersingit.
25.Tuanku Ahmad Diraja Sotu , anak Naratap Intan Baiek.
26.Tuanku H.Abdur Rahman, anak Dan Dam.
27.Tuanku Muhammad Basyir Sutan Mulias Raja, anak Sutan Bainun.
28.Tuanku Abdul Muluk Sutan Bandaro Rajo, kemenakan Tuanku H.Abdur Rahman.
29.H.Sutan Amir Tuanku Oji, anak H.Sutan.
30.Muhammad Yunus Sutan Maharajo Adat.
31.Hasan Rancak Sutan Marah Alam Dunie, anak Fathimah Nuri.

d). Kerajaan Singkuang di Bukik Si Norpi di Singkuang , Ranah Nata
32.Raja Jalumuik dari Muara Batang Gadis , Panyabungan
33.Raja Merangkat dari Muara Batang Gadis, Panyabungan
34.Raja Sakban Jasa Murung, anak Raja Jalumuik
35.Raja Lukman Jandi Mora , anak Raja Merangkat
36.Raja Tohar Daulay, anak Sakban Jasa Murung.

e). Kerajaan Kinondom di Simpang Sao, Bintuas , Ranah Nata
37.Rajo Sutan Tiansyah dari Bangkahulu
38.Rajo Sutan Makhutur
39.Rajo Nazir
40.Rajo Tuo.
41.Rajo Mudo Maramik

f).Kerajaan Lubu di Simpang Talam, Batu Gajah , Ranah Nata.
42.Rajo Angkola Si Hitam Lidah dari Muara Sipongi, bermakam di Patiluban.
43.Rajo Baduraman ,bermakam di Batu Gajah
44.Rajo Baduralam , bermakam di Batu Gajah
45.Rajo Si Poncan , bermakam di Lancat
46.Rajo Nali Marah Sutan, bermakam di Batu Gajah

Disamping beberapa Raja-raja kecil diberbagai kerajaan kecil yang bertebaran dalam ulayat Ranah Nata sekitarnya.

II.Bahasa Arab :

Didalam bahasa Arab >Nata itu artinya “bukit kecil“ atau “onngokan anak gunung“. Sebutan ini diberikan oleh Ibnu Bathuthah ketika datang pada tahun 1325 – 1345 disebabkan oleh kesaksiannya melihat suatu proses hukuman terhadap seorang terhukum dengan hukuman dera diatas sebuah bukit kecil yang sampai sekarang bernama “ BUKIK BANDERA “, pergeseran dari nama semula yaitu bukik mandera ( bukit tempat mendera ). Itulah asal dari sebutan “ RANAR NATA “ yang berarti “Jeritan di atas bukit kecil “ yaitu rintihan dari terhukum tersebut yang di dengar oleh Ibnu Bathuthah. Dari sisi lain kita juga menyaksikan beberapa Nata (bukit kecil) yang berderet di sepanjang pantai Ranah Nata seperti Bukik Sikarakara di Sikarakara, Bukik Lansano, Bukik Kayubatu, Bukik Batu Kurisi di Jambuo Rao ,Bukik Malintang di Buburan , Bukik Sinanggalah di Batahan, Bukik Talena, Bukik Tamieng di Pulau Tamang ,Bukik Sinata di Taluok Sinata dan lainnya.


III. Bahasa Latin :

Didalam bahasa Latin kata Nata berarti kelapa atau isi buah kelapa, sebab sekarang sebutan Nata de Coco adalah “ air kelapa bersama isinya “ yang di Ranah Nata disebut “ ayie karambie mudo “.Di Ranah Nata banyak terdapat tanaman kelana di sepanjang Pantai Barat Madina dan juga dipedalaman seperti Kampuong Tangah, Kampuong Godang, Padang Malako pada zaman dulunya.
Tahukah anda bagaimana cara membuat Nata de Coco dan sampai dimana pelaksanaannya ?
Simak sebuah tulisan dibawah ini !
http://id.wordpress.com/tag/nata-de-cassava/Tim Cassava di Web TIP UGM
Posted on Juni 12, 2008 by natadecassava
Innovative Entrepreneurship Challenge ITB adalah lomba inovasi bisnis bagi mahasiswa seluruh indonesia. Pertama kali dilaksanakan pada tahun 2005-2006 untuk mendorong mahasiswa seluruh indonesia mencurahkan bakat, ide, dan usahanya untuk membentuk usaha baru dari inovasi yang mereka hasilkan. Diharapkan dari lomba ini lahir perusahaan-perusahaan baru yang terdepan dalam bidangnya.
Berikut ini adalah tim pemenang 10 besar IEC 3 ITB :
1. Chocolaa Food Manufacture
2. Dwi Rasindo Co.
3. F1kopy
4. FFS Company
5. La Tisha Beauty Co
6. MIY Corp.
7. Natta De Cassava
8. NUCI Makmur Sentosa
9. PT Jaya Pangan Sejahtera
10. WedOcaR
Tim Natta De Cassava dan NUCI Makmur Sentosa ini merupakan kelompok mahasiswa Teknologi Industri Pertanian FTP UGM. Tim NUCI Makmur Sentosa yang beranggotakan Arini Kusumaningtyas (TIP 05), Rosa Amalia S (TIP 06), dan Bunga Heni S (TIP 06) membuat produk gula semut. Sedangkan Kelompok Natta De Cassava yang beranggotakan N. Kartika Indah M (TIP 05), Indra (Biologi 05) dan Farid (Ilmu Ekonomi 05) membuat produk Nata yang hasilkan dari limbah tapioka. Tim-tim ini diuji melalui kemampuan untuk membuat Business Plan dan mempresentasikannya di hadapan tim juri.
Prestasi membanggakan di ajang IEC bukan kali pertama diraih oleh tim dari mahasiswa TIP. Pada tahun 2006, kelompok Dream Corporation dengan diketuai Andi Bagus (TIP 03) membuat EsKrim Yoghurt juga mampu unjuk gigi bersama tim mahasiswa kreatif lainnya dari seluruh Indonesia.
Mari dukung terus prestasi mahasiswa melalui ajang-ajang kreatif bergengsi seperti ini.
Sumber : TIP UGM
Filed under: Nata de Cassava
·Nata de Cassava
Nata de Cassava dibuat dengan fermentasi bertingkat secara mikrobiologis. Bahan baku yang digunakan dapat berupa ketela, limbah padat maupun limbah cair. Pada limbah cair untuk pembuatan nata dapat langsung ditambahkan sedikit gula dan stater Acetobacter xylinum karena sudah mengandung gula (glukosa).
Logo Nata de Cassava
Membuat Nata de Coco
Nata de Coco merupakan makanan pencuci mulut (desert). Nata de Coco adalah makanan yang banyak mengandung serat, mengandung selulosa kadar tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan dalam membantu pencernaan.
Kadungan kalori yang rendah pada Nata de Coco merupakan pertimbangan yang tepat produk Nata de Coco sebagai makan diet. Dari segi penampilannya makanan ini memiliki nilai estetika yang tinggi, penampilan warna putih agak bening, tekstur kenyal, aroma segar. Dengan penampilan tersebut maka nata sebagai makanan desert memiliki daya tarik yang tinggi. Dari segi ekonomi produksi nata de coco menjanjikan nilai tambah. Pembuatan nata yang diperkaya dengan vitamin dan mineral akan mempertinggi nilai gizi dari produk ini.

Nata de Coco dibentuk oleh spesies bakteri asam asetat pada permukaan cairan yang mengandung gula, sari buah, atau ekstrak tanaman lain. Beberapa spesies yang termasuk bakteri asam asetat dapat membentuk selulosa, namun selama ini yang paling banyak dipelajari adalah Acetobacter xylinum. Bakteri Acetobacter xylinum termasuk genus Acetobacter. Bakteri Acetobacter xylinum bersifat Gram negatip, aerob, berbentuk batang pendek atau kokus.

Pemanfaatan limbah pengolahan kelapa berupa air kelapa merupakan cara mengoptimalkan pemanfaatan buah kelapa. Limbah air kelapa cukup baik digunakan untuk substrat pembuatan Nata de Coco. Dalam air kelapa terdapat berbagai nutrisi yang bisa dimanfaatkan bakteri penghasil Nata de Coco. Nutrisi yang terkandung dalam air kelapa antara lain : gula sukrosa 1,28%, sumber mineral yang beragam antara lain Mg2+ 3,54 gr/l, serta adanya faktor pendukung pertumbuhan (growth promoting factor) merupakan senyawa yang mampu meningkatkan pertumbuhan bakteri penghasil nata (Acetobacter xylinum).
Adanya gula sukrosa dalam air kelapa akan dimanfaatkan oleh Acetobacter xylinum sebagai sumber energi, maupun sumber karbon untuk membentuk senyawa metabolit diantaranya adalah selulosa yang membentuk Nata de Coco. Senyawa peningkat pertumbuhan mikroba (growth promoting factor) akan meningkatkan pertumbuhan mikroba, sedangkan adanya mineral dalam substrat akan membantu meningkatkan aktifitas enzim kinase dalam metabolisme di dalam sel Acetobacter xylinum untuk menghasilkan selulosa.
Dengan perrtimbangan diatas maka pemanfaatan limbah air kelapa merupakan upaya pemanfaatan limbah menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Fermentasi Nata de Coco dilakukan melalui tahap-tahap berikut:

Persiapan bahan dan alat :
· Pemeliharaan biakan murni Acetobacter xylinum
· Pembuatan starter
· Fermentasi
· Pemanenan
· Pengolahan
· Pengemasan
Proses Pembuatan

Peralatan yang diperlukan:
1. Kompor
2. Panci untuk merebus media / air kelapa
3. Gelas ukur besar 1liter dan 250 mililiter
4. Pengaduk
5. Pisau pengiris nata
6. Plastik kemasan 1/2 kg
7. Saringan air kelapa/ ayakan tepung
8. Nampan/ wadah untuk fermentasi
9. Kain putih/mori untuk penutup 3 m
10.Tali pengikat/karet
11.Ember/baskom perendam/pencuci
12.Timbangan kue
13.Sealing cup ukuran aqua gelas

Bahan yang diperlukan:
1. Air kelapa 25 liter
2. Gula pasir 2,5 kg
3. Asam cuka (asam asetat 25%)/asam cuka dapur 400 mili liter
4. Urea 25 g
5. Sirup rasa dan warna disesuaikan kesukaan masyarakat
6. Kap gelas (ukuran aqua gelas)
7. llumunium foil satu gulung
8. Sendok plastik

Pemeliharaan Kultur Murni Acetobacter xylinum
Biakan atau kultur murni Acetobacter xylinum diperoleh di laboratorium Mikrobiologi Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian, Bogor. Kultur tersebut tumbuh pada media Hassid Barker. Koleksi kultur dapat dalam bentuk kering beku dalam ampul, maupun dalam bentuk goresan dalam agar miring (slant agar). Koleksi kultur dalam bentuk kering beku dalam ampul dapat bertahan hidup bertahun-tahun tanpa peremajaan. Sedangkan koleksi kultur dalam agar miring perlu peremajaan setiap 2-3 bulan. Kebanyakan koleksi kultur pemeliharaannya dengan cara peremajaan dilakukan pada media agar miring.
Pemeliharaan koleksi kultur yang dimiliki dapat dilakukan dengan cara: pembuatan media Hassid Barker Agar (HBA) dalam tabung reaksi dan peremajaan kultur setiap 2-3 bulan. Komposisi media HBA adalah sebagai berikut: sukrosa 10%, (NH4)2SO4 0,6 g/L, K2HPO4 5,0 g/L, ekstrak khamir 2,5 g/L 2 % asam asetat glasial, agar difco 15 g/L . Media HBA dimasukkan kedalam tabung reaksi dan disterilkan dalam autoclave 121 oC, 2 atm, selama 15 menit. Media dalam tabung reaksi masih panas diletakkan mring hingga membeku untuk menghasilkan media agar miring. Peremajaan dapat dilakukan dengan cara menggoreskan 1 ose kultur kedalam media agar miring yang telah dipersiapkan. Kutur baru diinkubasi pada suhu kamar, selama 2-3 hari. Kultur akan tumbuh pada media HBA miring dengan bentuk sesuai alur goresan. Kultur yang terlah diremajakan siap untuk kultur kerja, dan sebagian disimpan untuk kultur simpan atau kultur stok (Stock Culture).

Persiapan Substrat
Sustrat adalah media pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum, bentuk cair yang didalamnya mengandung nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum, untuk menghasilkan Nata de Coco.

Cara penyiapan substrat untuk pembuatan Nata de Coco dengan bahan baku air kelapa ádalah sebagai berikut; air kelapa yang diperoleh dari pasar disaring dengan menggunakan kain saring bersih. Ke dalam air kelapa ditambahkan sukrosa (gula pasir) sebanyak 10% (b/v). Gula ditambahkan sambil dipanaskan, diaduk hingga homogen. Urea (sebanyak 5 gram urea untuk setiap 1 liter air kelapa bergula yang disiapkan) ditambahkan dan diaduk sambil didihkan. Substrat ini didinginkan, kemudian ditambah asam acetat glacial (asam cuka ) sebanyak 2% atau asam cuka dapur 25% (16 ml asam asetat untuk setiap 1 liter air kelapa). Substrat disterilkan dengan cara dimasukkan dalam outoclave pada suhu 121 oC, tekanan 2 atm, selama 15 menit (atau didihkan selama 15 menit).

Penyiapan Starter
Starter adalah bibit Acetobacter xylinum yang telah ditumbuhkan dalam substrat pertumbuhan kultur tersebut sehingga populasi bakteri Acetobacter xylinum mencapai karapatan optimal untuk proses pembuatan nata, yaitu 1 x 109 sel/ml. Biasanya kerapatan ini akan dicapai pada pertumbuhan kultur tersebut dalam susbtrat selama 48 jam (2 hari).

Penyiapan starter adalah sebagai berikut: substrat disterilkan dengan outoclave atau dengan cara didihkan selama 15 menit. Setelah dingin kira-kira susu 40 oC, sebanyak 300 ml dimasukkan ke dalam botol steril volume 500 ml. Substrat dalam botol steril diinokulasi (ditanami bibit bakteri Acetobacter xylinum) sebanyak 2 ose (kira-kira 2 pentol korek api), bibit Acetobacter xylinum. Substrat digojog, sebaiknya menggunakan shaker dengan kecepatan 140 rpm ( secara manual digojog setiap 2-4 jam ). Starter ditumbuhkan selama 2 hari, pada suhu kamar.

Fermentasi
Fermentasi adalah suatu proses pengubahan senyawa yang terkandung di dalam substrat oleh mikroba (kulture) misalkan senyawa gula menjadi bentuk lain (misalkan selulosa / Nata de Coco), baik merupakan proses pemecahan maupun proses pembentukan dalam situasi aerob maupun anaerob. Jadi proses fermentasi bisa terjadi proses katabolisme maupun proses anabolisme.

Fermentasi substrat air kelapa yang telah dipersiapkan sebelumnya prosesnya sebagai berikut; substrat air kelapa disterilkan dengan menggunakan outoclave atau dengan cara didihkan selama 15 menit. Substrat didinginkan hingga suhu 40oC. Substrat dimasukkan pada nampan atau baskom steril dengan permukaan yang lebar, dengan kedalaman substrat kira-kira 5 cm. Substrat diinokulasi dengan menggunakan starter atau bibit sebanyak 10 % (v/v). Substrat kemudian diaduk rata, ditutup dengan menggunakan kain kasa. Nampan diinkubasi atau diperam dengan cara diletakan pada tempat yang bersih, terhindar dari debu, ditutup dengan menggunakan kain bersih untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Inkubasi dilakukan selama 10 – 15 hari, pada suhu kamar. Pada tahap fermentasi ini tidak boleh digojok. Pada umur 10-15 hari nata dapat dipanen.

Proses Pengolahan Nata de Coco
Nata de Coco yang dipanen pada umur 10-15 hari, dalam bentuk lembaran dengan ketebalan 1 - 1,5 cm. Nata de Coco dicuci dengan menggunakan air bersih, diiris dalam betuk kubus, dicuci dengan menggunakan air bersih. Nata de Coco direndam dalam air bersih selama 2-3 hari. Agar rasa asam Nata de Coco hilang perlu direbus hingga selama 10 menit. Hingga tahap ini telah dihasilkan Nata de Coco rasa tawar.

Untuk menghasilkan Nata de Coco siap konsumsi yang memiliki rasa manis dengan flavour tertentu perlu dilakukan proses lanjut. Nata de Coco direbus dalam air bergula. Penyiapan air bergula dengan cara menambahkan gula pasir sebanyak 500 gr ke dalam 5 liter air ditambahkan vanili atau flavour agent lain untuk menghasilkan valour yang diinginkan. Potongan Nata de Coco bentuk dadu dumasukkan kedalam air bergula selanjutnya direbus hingga mendidih selama 15 menit. Nata de Coco didingankan dan siap untuk dikonsumsi.

Pengemasan

Kemasan merupakan aspek penting dalam rangka menghasilkan produk Nata de Coco untuk keperluan komersial. Dengan demikian proses pengemasan perlu dilakukan secara teliti dan detai prosesnya sehingga menghasilkan nilai tambah yang optimal dari manfaat dan tujuan pengemamasan tersebut.
Kemasan terhadap produk Nata de Coco memiliki tujuan seabagai berikut:
a. Mengawetkan produk agar bertahan lama tidah rusak.
b. Memberikan sentuhan nilai estetika terhadap produk sehingga memiliki daya tarik yang lebih tinggi.
c. Meningkatkan nilai tambah secara ekonomi terhadap produk.
d. Memudahkan proses penyimpanan dan distribusi produk.

Pengemasan dapat dilakukan dengan kemasan yang sederhana dengan menggunakan kantung plastik kemasan dengan usuran bervariasi ½ kg, 1 kg dan seterusnya sesuai dengan keperluan pasar bila pengemasan bertujuan untuk komersial. Kemasan dapat pula dilakukan dengan menggunakan kemasan cup plastik, ukuran aqua cup atau yang lebih besar. Ragam bentuk dan ukuran sangat ditentukan oleh kebutuhan pasar.

Untuk menghasilkan kemasan yang baik dengan mempertimbangkan keawetan produk yang dihasilakan perlu diperhatikan hal-hal sabagai berikut:
a. Kemasan harus bersih atau steril.
b. Isi kemasan diusahakan penuh agar tidak ada udara tersisa dalam kemasan sehingga mikroba kontaminan tidak tumbuh.

Proses pengemasan produk Nata de Coco dapat dilakukan sebagai berikut; Nata de Coco yang telah direbus dengan penambahan gula dan flavouring agent tertentu didinginkan hingga suhu 40 oC (suma-suam kuku). Produk tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam kemasan plastik atau cup secara aseptik untuk menghindari contaminan. Pengisian produk kedalam kemasan harus penuh agar tidak tersisa udara dalam kemasan sehingga mikroba kontaminan tidak bisa tumbuh. Kemasan selanjutnya ditutup dengan menggunakan sealer. Setelah pengemasan selesai produk dimasukkan dalam air dingin hingga produk menjadi dingan dan segera ditiriskan. Selanjutnya produk yang telah dikemas dan didistribusikan atau disimpan dalam penyimpan berpendingin agar tetap segar dan lebih awet

Dalam Nama :
Nata
From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search
Nata could refer to:
Locations:
·Nata, Cyprus
·Natá, Panama
·Nata, Botswana
·Nata Island, Greece

Foods:
·Cajeta, a Mexican dessert or confection typically from burnt goat's milk (leche quemada)
·Gordita de Nata, a Mexican pastry made in soft or toasted variations
·Nata de coco, a jelly-like food common in East and Southeast Asia
·Pastel de nata, a Portuguese delicacy
Other:
·Nata, a Daoist protection deity
·National Athletic Trainers' Association a professional membership association for certified athletic trainers
·New Approach to Appraisal a framework for assessing transport projects and proposals in the United Kingdom
·National Association of Testing Authorities, Australia
·tryptophan analogue N-acetyl-tryptophanamide
Nata, Paphos
From Wikipedia, the free encyclopedia
  (Redirected from Nata, Cyprus)
Jump to: navigation, search
For other uses, see Nata (disambiguation).
Nata is a small village in the Paphos area of southwest Cyprus. It is a small relatively unspoilt traditional village situated on the south-eastern hillside of the Xeros River Valley with approximately 300 residents that is slowly growing due to the number of foreigners wanting to live there. The valley is green in winter but brown in summer. The Xeros river usually flows during the rainy season and is dry in summer, although it can sometimes flow in the summer if there has been heavy rain in the mountains[citation needed].
It has views to the Mediterranean sea and Troodos Mountains. It is approx 20 minutes from the centre of the town of Paphos and about 10 minutes to the sea. There is an international airport approx 15 minutes from Nata.
The biggest dam in Paphos starts at Nata and supplies water to the majority of Paphos District which has a population of 76,100.[1]
The village has a traditional village restaurant known as Perikli's tavern and about 4 traditional cafes.
It has numerous festivities during the year especially during mid August for Panagias (Greek: Παναγία) day which are festivities relating to the Virgin Mary.It has a beautiful church called St. Nicholas (Greek: Άγιος Νικόλαος , Agios Nikolaos) in the centre of the village and another Church under renovation built around the 14th century which is heritage listed.
Many persons left the Village in the 1950's & 60's where conditions were harsh and little opportunity existed. Most moved to Australia mainly to Melbourne and Perth. Some went to Germany, England, South Africa and Canada where they have prospered and educated their children who greatly contributed to the development of their adopted countries.
Natá, Coclé
From Wikipedia, the free encyclopedia
(Redirected from Natá)
Jump to: navigation, search
Natá is a small city on the Pan-American Highway in the Coclé province of Panama. The population is about 6,000 residents. The small town has a primary school, high school, bank, post office, and pharmacy.
The town is the oldest surviving town in Panama, having been founded by the Spanish on May 20 1522.[2]
It is home to a church which claims to be the oldest church still in "Tierra Firma". The church was thought to be built when Spanish invaders originally came through Central America conquering the Native Indian tribes. The church is believed to be from the 16th century. Currently, the church is in good condition, the roof was recently repaired with Nispero an extremely hardy and insect proof wood. thanks to care from the residents and frequent restorations. The church is used by residents of Natá every day for Catholic mass and festivals for the town.
The closest larger city is Penonomé. The city of Aguadulce is about 10 kilometers away. The beach is about 30 minutes away. Panama City is 176 kilometers from Natá.
Nata, Botswana
From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search
Location of Nata
Nata is a village in Central District of Botswana. It is located in the northern part of the district, and is served by Nata Airport. The population was 4150 in 2001 census.[1] The village of Nata lies along the Nata River which carries its rainy season flow to the Makgadikgadi Pans, a seasonal hypersaline lake.

Minggu, 05 Juni 2011

RATA DATA TATA NATA

RATA DATA , TATA NATA
Yang hilang dan terbilang
oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt.Malako

Bila kita bicara tentang Nata, sudah banyak yang di Tata dan bila kita bicara tentang Data pun sudah banyak yang Rata. Begitu banyaknya Data sebagai fakta Sejarah di Ranah Nata, kini telah hilang walau dia terbilang , dimakan oleh Tata sesuatu di Ranah Nata. Disebabkan adanya Tata yang tanpa menghiraukan Data , serta merta Rata dengan tanah untuk keperluan mereka yang dengan sengaja melupakan sejarah. Hanya orang – orang yang tak mengingat sejarah yang bisa menghilangkan fakta sejarah dengan alasan mengada-ada.
Ada orang berkata, untuk apa Data dari penjajah dan itu bukan fakta sejarah, tapi bekas luka yang dibacok oleh penjajah dan untuk itu harus di Rata kan dengan tanah untuk menata Ranah Nata. Tapi ada juga yang beralasan bahwa untuk perkembangan, semua yang lama diperbaharui dengan gaya merdeka, bukan Portugis , Inggeris atau Belanda.
Penulis menyayangkan pendapat itu karena sejarah tidak bisa dilupakan, apalagi di hilangkan karena itu fakta atau bukti sejarah. Darimanakah dan yakinkah kita bahwa itu benar Sumur Multatuli kalau tidak ada bekas Kantor dan perumahannya. Tahukah kita bahwa benteng yang terhadang ke Samudera Hindia atau Lautan Indonesia itu dibangun oleh Stamford Rafles tahun 1818 dahulu ?
Benarkah Cabang yang dipakai oleh pengantin, baik Anakdaro maupun Marapuley di Ranah Nata itu adalah imitasi dari topi baja orang Portugis yang dibuat dimasa kepemimpinan Ratu Tongga Kerajaan Malako Ranah Nata, Nai Mangatas Puti Junjuong ?
Tanpa mengenal sejarah yang memuat Data, kita tidak tahu dan mengenalnya.
Untuk itu penulis coba menyampaikan beberapa Data yang telah Rata oleh Tata di Ranah Nata, antara lain sebagai berikut :
KUBUR MADAM , terletak di Simpang Badanyuik Desa Pasar III Nata. Data yang ada adalah makam Yohanna Petronella (1866) , Pieter Leonard dan Pieter Meijer (kembar 18740 dan Nier Evenst (1878) ketiganya orang Belanda . Kini telah Rata dengan Tata Nata pembangunan Kantor PRPTE/ Disbun dan Kantor Kepala Desa Pasar III Nata.(terakhir pembongkaran di lakukan tgl.27 Januari 1992 , gara-gara dapat mimpi Porkas/SDSB).
KUBUR ANGGAREY , terletak di Pasar Benteng Kelurahan Pasar I Nata. Sekarang telah Rata karena Tata Nata yaitu perumahan penduduk.
TANGSI HITAM , terletak di pinggir Lapangan Merdeka Nata dengan Data yang dibangun oleh Belanda tahun 1864, kini telah Rata dan di Tata dengan bangunan baru Rumah Tahanan (Rutan) Nata.
KANTOR KONTELER , terletak dipersimpangan pinggir Lapangan Merdeka Nata. Sekarang telah Rata dengan Tata bangunan Kantor Telkom Nata.
BENTENG JEPANG , terletak di Sawah Niru Desa Setia Karya yang kini telah Rata dan di Tata Nata dengan bangunan rumah Bidan Desa.
BENTENG PORTUGIS , terletak di pinggir sungai Batang Nata, Pasar Benteng Kelurahan Pasar I Nata, kini sebagian sudah Rata dan di Tata dengan gudang ikan oleh penduduk.
BRANKAS , yang terletak di jalan Multatuli Kelurahan Pasar I Nata. Kini hampir Rata karena dimakan usia dan perlu pemugaran dan perbaikan sebagaimana bentuk aslinya ( beratap).
RUMAH/KANTOR KONTELER , terletak di jalan Multatuli Kelurahan Pasar I Nata. Kini telah di Tata dengan pembangunan RSUD Nata dan perumahan nya diambang kehancuran (sudah roboh).
POHON MAHONI , yang ditanam Belanda pada abad ke-i8 disekeliling lapangan Merdeka Nata. Sebagian sudah Rata dengan adanya Tata di Nata yaitu penataan bangunan perkantoran dengan alasan ancaman keselamatan. Terakhir penebangan di lakukan tgl.15 April 2007.

Selain dari yangb tersebut diatas masih ada beberapa peninggalan sejarah yang memerlukan usapan renovasi seperti :
Makam Syekh H.Abdul Fattah Sinantiku di Tampat, Bukik Simungkuk.
Makam Syekh H.Abdul Malik Baleo Nata di Paga Basi.
Makam Keluarga Syekh H.Abdul Fattah Mardia di Banjar Aceh.
Sumur Multatuli di pinggir Lapangan Merdeka Nata.
Meriam Rafles di pinggir pantai,Kelurahan Pasar II Nata.
Makam Rajo Malako di Jirat Malako, Palak Taleh Kampung Sawah.
Sumur Batu di Banjar Aceh, Palak Taleh Kampung Sawah.
Benteng Jepang di pinggir pantai, Pincuran Dewa dan Tapus.
Rumah Gadang Gajah Maharam Nata di Simpang Badanyuik Pasar III Nata.
Surau Tambak ( Masjid Syekh Abdul Fattah ) di Tambak, Setia Karya.
Makam Pejuang Kinondom di Lubuok Kase, Patiluban.
Makam Datuk Bandaharo Hitam di Bukik Simantuok Desa Buburan.
Makam Raja Merangkat di Tanah Lapang, Pasar I Singkuang.
Makam Raja Lingga Bayu di Bukit Aek Garingging, Linggabayu.
Makam Rajo Kinondom di Simpang Sao Desa Bintuas.
Makam Rajo Batahan di Kampuong Godang dan Sopo Balo Batahan.

Saya berkeyakinan, bila seandainya yang hilang terbilang itu masih ada dan utuh, akan menambah devisa dengan datangnya orang-orang Inggeris, Portugis dan Belanda untuk ziarah atau melihat makam nenek moyang mereka. Demikian juga makam-makam Raja yang ada di Ranah Nata, besar kemungkinan mereka akan datang ziarah ke makam nenek moyangnya, baik itu dari Air Bangis , Indopuro , Bengkulu atau Aceh.
Allahu ‘alam bishshawab.