Laman

Selasa, 22 Maret 2011

BINJEK I - X


B I N J E K
TULISAN TENTANG SEJARAH RANAH NATA
Kolektor : Shaff Ra Alisyahbana
I.
BUKU NAMA-NAMA GEOGRAFI/TOPONYM
Drs.Gele Haroen
NATAR = Hena Atar = ladang. Untuk kota kecil tempat di Lampung Selatan dan Tapanuli Selatan. Pendiri Drs.Gele Haroen.
(Buku Nama-nama Geografi/Toponym oleh Drs.P.Wayong – Editor Jakarta 1979 ).
II.
BUKU SEJARAH SUMATERA
Oleh Marsden
NATAL governed by Datus, chief of whom Datu Besar / Chief Magistrate.
Natal diperintahi oleh Datuk-datuk yang utama adalah Datuk Besar / Pembesar Utama = Tuanku Nata.
( Buku Sejarah Sumatera oleh Marsden tahun 1800-an ).
III.
BUKU PERIHAL BANGSA BATAK
Oleh : E.St Harahap Depdikbud 1960
Tahun 1492 – 1498, orang Portugis berlayar mengelilingi Afrika Selatan dan Timur.Pada tanggal 24 Desember ditemuinya suatu labuhan,lalu dinamainya NATAL,artinya kelahiran (24 Desember),sebe narnya nama negeri itu Durban. Orang Portugis kemudian sampai ke Tapanuli. Dilihatnya labuhan dan negeri kecil sama seperti Natal yang ada di Afrika Timur, lalu dinamainya NATAL. Nama itu kekal sampai sekarang ini.
( Bagian I Zaman Purba a.Apabilakah dating bangsa Batak ke Sumatera halaman 28.)
Kedatangan orang Batak ke Sumatera tidak terang diketahuan,kare na pada masa kedatangan orang Portugal ( ke India 1498,tahun 1511 sampai ke Malaka,tahun 1525 melinat NATAL ). Sudahlah ada negeri-negeri kecil di pantai lautan Hindia, Ingatlah NATAL …!
(Bag.B – Darima nakah dating orang Batak, halaman 34.).
Lalu mulai pada tahun 1610 mereka melantik P.Both menjadi Gubernur Jenderal atas jajahan ini. Kompeni Belanda berkuasa di tanah Batak pada waktu itu hanyalah di pesisir, misalnya di NATAL, Sibolga dan di Barus.
(Bag.II Pendja djahan Kompeni Belanda, halaman 42.)
Agama Islam dating ke Sumatera antara tahun 1350 – 1450. Sebelum itu sudah ada kerajaan kecil-kecil di Sumatera. Demikian di Tapanuli pada mulanya hanya di tepi pantai laut sa ja.duklu di bagian NATAL,Mandailing , Angkola dan Sipirok. Yang ketahuan seorang orang NATAL lah yang pertama suku Batak pergi naik haji ke Mekkah. Sepulangnya ia merambakkan Agama Islam, iapun digelar oranglah BALEO NATA ( beliau Nata yang dihormati,atau Ulama. Beliaulah sebagai Kepala Agama Islam di Tapanuli Selatan pada masa itu,kalau ada suatu pesannya dan kalau orang sebut pesan BALIOU NATA, seganlah orang melanggarnya.
(Bag.VIII. Agama Orang Batak, b.Agama Islam di tanah batak, halaman 60 ).
Agama Islam datang ke Sumatera antara tahun 1350 – 1450. Sebelum itu sudah ada kerajaan kecil-kecil di Sumatera. Demikian di Tapanuli pada mulanya hanya di tepi pantai laut sa ja.dulu di bagian NATAL,Mandailing , Angkola dan Sipirok. Yang ketahuan seorang orang NATAL lah yang pertama suku Batak pergi naik haji ke Mekkah. Sepulangnya ia merambakkan Agama Islam, iapun digelar oranglah BALEO NATA ( beliau Nata yang dihormati,atau Ulama) Beliaulah sebagai Kepala Agama Islam di Tapanuli Selatan pada masa itu,kalau ada suatu pesannya dan kalau orang sebut pesan BALIOU NATA, seganlah orang melanggarnya.
(Bag.VIII. Agama Orang Batak, b.Agama Islam di tanah batak, halaman 60 )
IV.
Buku A Descriptive Dictionary of the Indian Island & Adjacent Contries oleh John Crawfurd,Oxford University Press ,Kualalumpur 1971.Cetakan I tahun 1856 ).
NATAL , coorectly NATAR , meaning ground,surface or foundation, is the name of a place on the western coast of Sumatera.The inhabitants are Malays,of Minangkabo mixed with Achehnese, but those of the interior are of the Batak nation. The town is on the shore of an unsafe roadstead,not far from a small rivulet. It’s an emporioum fpr the gold, champor,& benzoin of the inland country,& for the iron,cotton fabrics,& opium given in exchange for them. North of NATAL, & distant about 30 miles from it,is the mount Siduwa - duwa (double mount ),7000 feet high, & east of it, at the distance of 75 miles,the volcanic mount of Seret Barapi (fiery flounce) estimated to be of the height of 5200. The settlement of NATAL founded by the English in 1762, is now a Dutch possession. Latitude north 32” 30” & longitutde east 99” 5”.
NATAL , seharusnya NATAR,berarti tanah,daytaran/permukaan atau dasar,adalah nama tempat di pantai barat Sumatera. Penduduknya adalah orang Melayu, Minangkabau campuran Aceh, tetapi dari daerah pedalaman adalah orang Batak. Kota itu terletak pada pantai yang pelabuhannya tidak aman,tidak jauh dari sebuah anak sungai. NATAL adalah pusat perniaga an untuk emas,kapur barus dan kemenyan dari daerah pedalaman dan untuk besi,kain-kain dan candu sebagai tukaran. Disebelah Utara NATAL pada kejauhan kk.30 mil adalah Gunung Siduwa-duwa (gunung kembar), 7000 kaki tingginya dan disebelah Timur pada kejauhan 75 mil adalah Gunung Seret Berapi (gerakan amarah),kk.5200 kaki tingginya. Pemukiman NATAL didirikan oleh Inggris pada tahun 1762 dan sekarang milik Belanda. Letak LU 32” 30” dan BT 99” 5”.
(terjemahan Buku A Descriptive Dictionary of the Indian Island & Adjacent Contries oleh John Crawfurd, Oxford University Press , Kualalumpur 1971. Cetakan I tahun 1856 ).
V.
BUKU ENCYCLOPEDIA VAN NAD INDIE
Oleh : Marsden
NATAL adalah sebagian dari Baros
( Buku Encyclopedia van Ned Indie – 8 jilid oleh Marsden )
VI.
BUKU TUANKU IMAM BONJOL
Oleh : Drs. Mardjani Martamin , Depdikbud 1085

Sewaktu Tuanku Imam Bonjol berkuasa sebagai pemimpin Kaum Paderi di Minangkabau, beliau melihat kegunaan daerah pesisir Barat itu, terutama untuk kebutuhan pemasukan barang-ba rang, kain dan senjata. Tetapi dalam Sejarahnya, Pantai Barat Pulau Sumatera selalu ber ada dibawah kekuasaan atau pengawasan bukan orang Minangkabau sendiri. Pada abad ke – XVII Pesisir Barat itu dikuasai oleh orang-orang Aceh.
(Bagian VI.Usaha Merebut Hegemoni Perdagangan di Pantai Barat, halaman 65.)
VII.
BUKU SEDJARAH INDOENESIA II
Oleh “ Sanusi Pane , Kementrian P & K 1956

Pada permulaan bulan Maret 1831 datang Letkol Elout,yang diangkat jadi Residen dan Panglima di Padang dengan pasukan-pasukan baru. Pekerjaan yang pertama ialah menyuruh pasukan-pasukan pembatu tangsi Belanda di Air bangis dan NATAL yang dikepung oleh Kaum Paderi dan orang Aceh. Air Bangis tidak usah di bantu lagi. NATAL dapat diselamatkan.
(Bag.IV. Perang Pidari dan Perang Minangkabau/Perang Tambuse di Tapanuli, halaman 93-94 ).
Perjuangan memperebutkan pantai ini dilanjutkan kembali. Tahun 1825, Belanda meningkat kan pengawasannya terhadap Air Bangis dan daerah pantai lainnya. Atas kelengahan Ingge ris, Belanda dapat menguasai NATAL dan pos-pos Inggeris di Tapanuli.
(Bag.VI. Usaha merebut Hegemoni Perdagangan di Pantai Barat, halaman 68).
Orang Aceh membantu kaum Pidari dan akhirnya menguasai Barus, Nias dan Pulau Mursala di teluk Tapian Nauli. Benteng Belanda di Pulau poncan, NATAL dan Air bangis kerap kali diancam orang Aceh.
(Bag.6. Andalas dan Semenanjung, halaman 116 – 117 ).
VIII.
BUKU MAX HAVELAAR
Oleh “ Multatuli ab.Prof.HB Jassin – Djambatan 1985

Bulan Juli 1842 Douwwes Dekker dtempatkan sebagai Kontler di NATAL, suatu jabatan yang bukan saja meminta segala tenaga kerjanya, tapi juga buat pertama kali membawanya berha dap-hadapan dengan penderitaan penduduk.
( Bag.pendahuluan hal.VIII – IX )
Bagi Dekker, NATAL menjadi pendahuluan duka cerita yang pertama dalam hidupnya sebagai antenar.
Mengenai pengalamannya di NATAL, lihatlah Bab 12 s.d.14.
Saya pernah mengenal seorang gadis di Sumatera, ia melanjutkan anak seorang “ Datuk “. Namanya si Upik Ketek.
Nah, kalau begitu anda tahu bahwa di daerah NATAL ada penanaman lada, kebun-kebun lada terletak di Taluk balai, disebelah Utara NATAL, di pantai.
Betapapun juga, kontler NATAL memihak mertuanya melawan yang dipertuan dan ini lebih- lebih karena kontler itu bersahabat rapat dengan seorang yang bernama Sutan Salim, seo rang kepala negeri NATAL yang juga benci sekali kepada kepala orang Batak itu.
Menurut keterangan saksi-saksi yang didengar oleh kontler NATAL, ia bersama-sama dengan saudaranya Sutan Adam.
Dan diperlihatkannya kepada saya Keputusan Rapat di NATALyang yang di ketuainya, berisi hukuman yang dijatuhkan atas orang yang bernama si Pamaga, yakni hukuman dera, diselar (waktu itu tahun 1842) dan saya kira, kerja paksa dua puluh tahun, karena percobaan mem bunuh TUANKU NATA.
( Binjek 14 s.d. 20 dari Buku Max havelaar oleh Multatuli, Djambatan 1985, bagian Penda huluan “ Ya,aku bakal di baca “ Max Havelaar, halaman VIII – IX, Bab XI hal.162 – 164, 205,206 dan 208 ).
IX
BUKU INDONESIANA
Oleh : Aswan Setiawan , Grafitipress 1985
Lembaga Pemasyarakatan (LP) NATAL, mungkin termasuk tertua di Indonesia, dibangun orang Portugis disekitar tahun 1864. Dilindungi beberapa pohon mahoni besar dan tua.
(bagian Samudera Tinja halaman 111 7 Tempo, 16 – 10 – 1982 ).
X
BUKU ANTARA KHAYAL DAN FAKTA TUANKU RAO
Oleh : Prof.DR HAMKA , Bulan Bintang 1974
Orang Aceh membantu kaum Pidari dan akhirnya menguasai Barus, Nias dan pulau Mursala di Teluk Tapiannauli. Benteng Belanda di Pulau Poncan, NATAL dan Airbangis kerap kali di ancam orang Aceh.
(bagian Benarkah ada penyerbuan di Air Bangis ? halaman 260).
Pagu Nasution diterima Syarif Ismail menjadi menantunya setelah ia lebih dahulu disuruh memeluk Agama islam,dikhitan dan di syahadatkan dan diberi nama Islam, Hassan Nasution. Dijelaskan oleh Parlindungan tanggalnya masuk Islam,yaitu 3 hari bulan Muharram 1186 H/ 1772 masehi.
(bagian XII.Nama-nama yang diragukan namanya, halaman 269).
Pada masa 200 atau 3oo tahun yang lalu huruf yang dipakai ialah huruf Arab, Bahkan sam pai tahun 30-an dari abad ini,terutama di Minangkabau,Aceh, Mandailing , NATAL, Barus dan Singkil masihlah dipakai huruf Arab dan bahasa Ilmu Pengetahuan Masyarakat tersebut adalah pula bahasa Arab.
(bagian XII.Khalijah,halaman 274).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar