Laman

Minggu, 06 Maret 2011

QAMUS SHAFF RA


QUIS SAIR
QAMUS UNCANG ISTILAH SEJARAH & ADAT ISTIADAT RANAH NATA


Oleh :
Shaff Ra Alisyahbana

SAGATOK PINANG SAPALIK SADAH

ALHAMDULILLAH

BUKU QAMUS UNCANG ISTILAH SEJARAH & ADAT IDTIADAT RANAH NATA ( QUIS SAIR )SELESAI DI ABJADKAN YANG BERSUMBER DARI SEMUA BUKU-BUKU YANG ADA DI PERPUSTAKAAN
“ BUKIK BANDERA “ RANAH NATA BEKERJASAMA DENGAN BIJAKODAK “ SRY RECORD “ RANAH NATA MUDAH-MUDAHAN ADA MANFAAT DAN MEMBERI MANFAAT DALAM RANGKA PENYUSUNAN BUKU “ SEJARAH & ADAT ISTIADAT RANAH NATA “ YANG DI SPONSORI OLEH TIM PENYUSUN PEMBUKUAN ( TP2 )“ SEJARAH & ADAT ISTIADAT RANAH NATA “ SIRAT MADINA , SUMATERA UTARA


Adat istiadat dalam suatu daerah tentu saja mempunyai arti pelambang baik dalam tatarias , nama , istilah , petitih dan peragat Adat Istiadat . Sekelumit penu lis sampaikan hal tersebut diatas yang berada di Ranah Nata sbb.:
RANAH

Dalam bahasa Indonesia berarti daerah , wilayah atau ulayat disuatu daerah. Dalam bahasa Arab berarti “ jeritan “.(baca Qamus Marbawy halaman 251).

NATA
Dalam bahasa Indonesia adalah Baginda / Tuanku Besar, sedangkan dalam bahasa Arab berarti“ bukit kecil “ ( baca Qamus Marbawy halaman 298 ).

RANAH NATA

Berarti “ Daerah Tuanku “ dan tentu saja berbentuk Kerajaan. Dalam bahasa Arab berarti “ jeritan diatas bukit kecil “. Inilah nama yang diberikan pada suatu tempat, dimana pada saat datangnya Ibnu Bathutah (1325 - 1345) , menyaksikan hukuman dera diatas sebuah bukit kecil dan itulah sekarang yang dinamakan Bukik Bandera .
RANAH NATA versi ARAB & INDONESIA saling mendukung yaitu DAERAH TUANKU (13 RAJO ) dan kenangan kisah “ JERITAN DIATAS BUKIT KECIL “.
Catatan : Disusun berdasarkan abjad.

ABU ATEH TUNGGUO
Status orang Sumando di Ranah Nata, dimana dia sebagai “ Kurang ka mambilei “. Selama masih tinggal di rumah mertua,statusnya tetap sebagai Abu diateh Tungguo. Statusnya berobah apabila telah mendirikan rumah sendiri sebagai Cancang Tarah dan Susuok Lantaknya. Abu Ateh Tungguo dalam artian tidak boleh mencampuri urusan keluarga isterinya dan dia hanya berstatus pembantu bila diperlukan.

ACEH
Salah satu Suku di Ranah Nata yaitu orang Sumando yang berasal dari Tanah Rencong.

ADAT
Adat adalah bahasa Sanskerta yang berarti a = tidak dat = datum yaitu raja, tanggal,terpedaya . Jadi, adat adalah (1) Tidak bertanggal, (2) Tidak teperdaya dengan (a) harta, (b) Benda ,(c) takhta, (d) wanita, (3) Tidak tertulis, (4) Tidak merajakan benda/orang Imaterialis / cultua individu).
Adat merupakan kebiasaan yang berulang-ulang,peradaban,lembaga atau peraturan. Adat Istiadat di Ranah Nata terbagi atas ;

• ADAT NAN SABANA ADAT ( hukum alam/ sacral )
• ADAT ISTIADAT, adat yang berbeda dengan adat lain seperti system matrilini.
• ADAT YANG DI ADATKAN yaitu hasil kesapakatan adat (musyawarah/ mufakat) tiap Ranah/ Nagari.
• ADAT NAN TERADAT, kebiasaan sewaktu-waktu (insidentil) karena meniru-niru.
• ADAT KEBIASAAN yaitu adat yang telah terbiasa dipakai seperti tepung tawar.
• ADAT ISTI’MAL yaitu adat yang cendrung/identik dengan hukum Islam seperti arak-arakan.
• ADAT ISLAMIYAH yaitu hukum Islam (Syara’) yang telah di adatkan seperti khatam Qur”an.

Sedangkan menurut umum, adat itu itu ada tiga model yaitu ;

• Adat Matri Lokal yaitu tinggal bersama dipihak isteri
• Adat Patri Lokal yaitu tinggal bersama dipihak suami
• Adat Neo Lokal yaitu tinggal bukan bersama pihak isteri dan suami.

Adapun dasar adat adalah Al-Qur”an surah al-“Araf ayat 199 yang artinya “ Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf “. Adat = “urf, menurut ushul fiqh. ‘urf shahih berdasarkan al-Qur”an dan al-Hadist seperti tando. ‘urf amm yaitu suatu kebiasaan yang sudah di sepakati oleh orang-orang dari berbagai negeri ( perbuatan dan perkataan). “urf shahih dapat dijadikan alasan untuk menetapkan hukum sejauh menyangkut soal-soal muamalah. Al-Adah Muhakkamah = adat kebiasaan itu dapat dijadikan landasan hukum. “ La yukar taqayyur al-hukm bi taqayyur al-amkan wa al-azman “ artinya tidak di ingkari perbedaan hukum disebabkan perbedaan tempat dan masa.

ADIEK GAHYO
Nama bulan kesebelas Hijrah (Dzul Qaidah) di Tahun Hijrat Ranah Nata

ADIEK MAULUIK
Nama bulan keempat Hijrah (Rabiul Akhir) di Tahun Hijrat Ranah Nata

ANGGAREI
Sebutan untuk bangsa Inggeris ( 1672 ) di Ranah Nata

AYIE CAPIOU
Air untuk melancarkan sebutan Ijab Qabul bagi Marapulei jika terjadi sesuatu hambatan.

AYIE SAMBILAN
Air Sembilan ialah air di dalam ceret digunakan untuk air wudhu si mayat. Dikatakan air Sembilan dikarenkan untuk Sembilan bagian badan yaitu (1) 4 potong tangan (2) 4 potong kaki dan (3) 1 potong badan.

ARAK
Acara mengarak pengaten atau tando dari rumah calom Marapuley kerumah Anakdaro atau sebaliknya. Acara arak-arakan ada beberapa macam yaitu ;
• ARAK TANDO yaitu mengarak Suntieng Tando beserta Jinamu untuk dihantarkan kerumah calon Anak daro,tanda resminya bertunangan yang diarak oleh Kongsi Dendang.
• ARAK HAJI yaitu mengarak Marapuley setelah acara kesenian Badikie di sekeliling pasar. Marapuley berpakaian seperti Haji yang diarak oleh Kongsi Dikir.
• ARAK PASUMANDAN yaitu mengarak Marapuley dengan iringan Pasumandan yang diarak oleh Kongsi Dendang dengan pakaian Cabang atau Ikek seperti Kontler Belanda.
• ARAK INEY yaitu mengarak Marapulei dipagi hari setelah selesai acara Basandieng Duo yang diarak oleh Kongsi Dendang.
• ARAK KUE yaitu mengarak kue untuk dihantar kerumah Marapuley dari rumah calon Anakdaro dimasa bertunangan.
-------------------------------------------------------------------------------------
BADENDANG
Acara Kesenian Daerah, berupa Tarian dan Lagu

BAGIMBA
Persta kesenian daerah dalam rangka menyambut keluarnya kaum suluk dari persulukannya

BAJODEN
Lagu mengayun anak yang di dendangkan oleh kaum ibu untuk menidurkan anaknya,

BABIBI-BIBI
Tacara turun ke air (aqiqah) dengan cara kaum ibu berbalas pantun nasehat yang di iringi oleh gong dan talempong.

BADAMPIENG
Lagu pengantar Marapuley untuk naik kerumah pihak perempuan (Anakdaro) dan sewaktu untuk pelaksanaan Nikah Adat ( Basandieng Duo).

BADIKIE
Acara kesenian Syiak yaitu alat rebbana dengan syair Arab Asrafal Anam.

BAGALOMBANG
Seni Beladiri secara berkelompok yang menghantar Marapuley disambut dengan silat berkelompok dari pihak Anakdaro sebagai sambutan yang melambangkan pertahanan kedua belah pihak.

BAGOTE
Tacara sang suami untuk mendapatkan ketenangan dalam percekcokan keluarga dengan kurun dari rumah isterinya untuk mendinginkan suasana.

BAJU TURKI
Yaitu baju bertabur untuk penganten pria yang terbuat dari kain beludru berwarna merah/kuning/biru yang pinggirnya diberi sulaman benang emas.

BAJU SONGKET PALEMBANG
Yaitu baju pendek untuk penganten wanita yang terbuat dari kain songket Palembang.

BAKURUONG
Adalah acara bergabung tidur Anakdaro dengan Marapuley didalam Tampek, sedangkan pada sekeliling tampek Anakdaro bergelimpangan Kaoum Kerabat kedua belah pihak yang merupakan Test Phisikologi Penganten.

BANDAR X.
Salah satu Suku di Ranah Nata yaitu orang Sumando yang berasal dari Pulau-pulau bagian Selatan Ranah Nata.

BANJA
Banja adalah banjar atau perkampungan kecil. Di Ranah Nata beberapa Banja seperti Banjar Aceh,Agam,Paku dan Banjar Awuo.

BANTA
Adalah bantal yang digunakan untuk menghiasi keberadaan Adat Istiadat di Ranah. Banta terdiri berbagai jenis yaitu :
• BANTA SUSUN yaitu kain hiasan berbentuk 4 persegi yang terletak pada bagian belakang Tampek.
• BANTA GADANG yaitu bantal bersulam benang emas
• BANTA KAPITIENG yaitu bantal yang dipakai sehari-hari
• BANTA KOPEK yaitu bantal bersulam benang emas,manic-manik dan benang perak dengan berbentuk balok sebagai bantal guling.

BALAPE-LAPE
Suatu acara didalam acara Mandi Tigo dimana diadakan lomba melepaskan ikatan antara Marapuley dan Anakdaro.

BARALEK
Yang berarti memakai alat/peralatan,karena cara pesta perka winan di Ranah memakai per4alatan adat istiadat disamping peralatan umum.yang berarti alat yaitu mengadakan suatu pekerjaan yaitu pesta perkawinan yang disebut Baralek.

BARAT
Salah satu Suku di Ranah Nata yaitu orang Sumando yang berasal dari Pulau-pulau bagian Utara Ranah Nata.

BATU
Adalah suatu kampung kecil yang biasanya disitu ada terdapat batu dan merupaka nama pada sebuah tempat seperti Batu Tuanku, Batu Mundam,Batu Gajah, Batu Madinding, Batu Sondat Batu Kurisi dan Batu Sondat.

BATUNANGAN
Masa pertunangan antara calon Marapuley dengan calon Anakdaro. Pada masa bertunangan terjadi beberapa acara yaitu :
• Ma Anta Limou Baukie pada 28 kandughi Gadang memasuki bulan puasa dari rumah calon Anakdaro.
• Ma Anta Dagieng pada 29 Kandughi gadang untuk memasuki puasa dari rumah calon Marapuley sebagai balasan dari Ma Anta Limou Baukie.
• Ma Anta Kain Baju kerumah calon Anakdaro untuk memasuki Hari Raya dari rumah calon Marapuley.
• Ma Anta Kue kerumah calon Marapuley untuk memasuki Hari Raya sebagai balasan dari Ma Anta Kain Baju.

BATANG
Batang di Ranah Nata adalah sungai. Di Ranah Nata terdapat 15 batang yaitu ;
• BATANG BATAHAN di Batahan
• BATANG SINUNUKAN di Sinunukan
• BATANG NATA di Nata
• BATANG KARAN di Panggautan
• BATANG PANGGAUTAN di Panggautan
• BATANG BUBURAN di Buburan
• BATANG BINTUE dI Bintuas
• BATANG KUNKUN di Kunkun
• BATANG SIRAPIK di Taluk Balai
• BATANG SUNDUIKTAN TIGO di Sunduiktan Tigo
• BATANG TABUYUONG di Tabuyung
• BATANG GADIH di Singkuang
• BATANG SIRIAM di Mubadis
• BATANG MARAIK di Mubadis
• BATANG MEDOM di Mubadis

BUA GOMBAK
Satuan hiasan laying-layang pada ikek

BUKIK
Adalah daerah perbukitan yang dihuni oleh manusia, tapi ada juga yang tidak seperti Bukik Bandera,Bukik Lansano, Bukik Simungkuk, Bukik Talena, Bukik Sinanggalah, Bukik Japang dan Bukik malintang serta lainnya.

BULAN CAREY
Nama-nama bulan pada tahun Masehi

BUNGO DURIAN
Hisasan sanggul yang berbentuk seperti bunga durian

BURAK
Topeng yang dibuat sebagai kenderaan keturunan Raja ketika di arak kerumah Anakdaro.

CABANG
Yaitu mahkota kebesaran yang pertama sekali direncanakan oleh Nai Mangatas Puti Junjung yang bentuknya mirip topi Portugis. Cabang terdiri atas tiga bagian yang melambangkan “ Tungku Tigo Sajarangan “ atau “ Tali Bapilin Tigo “ yaitu Niniek Mamak, Cadiek Pandei dan Alim Ulama.

CAMIN BAKILEK
Julukan bagi janda kembang yang pegawai dalam acara Baralek

CARANO
Tempat sirih terbuat dari kuningan

CANDEI
Kain kuno berbentuk selendang panjang untuk hiasan pada Tabuik dll.

CAWAN BASAOK
Bejana tempat nasi dan gulai untuk Marapuley. yang terdiri dari 5 buah yang melambangkan bahwa Marapuley harus menyatu dalam Suku, terutama Suku tempat dia bersumando.

CINDOBO
Masakan gonseng tepung sagu yang direbus dengan air atau santan kelapa

CUNGKIL
Permainan anak-anak dengan mempergunakan dua potong kayu kecil,satu di masukkan kelobang dengan posisi terjungkit dan memukulnya untuk disambut oleh kawan sepermainan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
DALAMAK
Tempat makanan Datuk-datuk.

DALANSIE
Kain berukuran empat persegi panjang bersulam benang emas berumbai-rumbai yang dipasang pada bagian atas pintu tengah dan kelambu.

DANAU
Suak besar yang kadang berpotensi di Ranah Nata seperti Danau Tujuoh, Danau Giter dll.

DATUK
Yaitu terdapat dua sebutan yaitu Datuk Suku Nagari dan Datuk Nagari yang memangku jabatan Daerah Tugas Keulayatan. Dibeberapa Daerah Tugas Keulayatan terdapat beberapa Datuk antara lain :

Datuk Panjang Gala di Balimbing Datuk Pangulu Kawa di Palak Taleh Datuk Bandaro Sati di Padanglawe Datuk Mudo di Jambu Datuk Rangkayo di Patiluban .

Adapun Datuk Suku adalah
(a) Datuk Sutan Pangulu di Suku Rao (b) Datuk Ketek di Suku Aceh (c) Datuk Sinaro Panjang di Suku Minang (d) Datuk Mudo di Suku Bandar dan (e) Datuk Putieh di Suku Barat.

DENDANG
Dendang adalah Seni Lagu Daerah Pesisir Nata ( SELADA PESTA ) yang biasa dilagukan dalam acara Baralek yaitu :
• SAGU JAO yaitu lagu minta diri untuk dihidangkan minuman
• PERAK – PERAK yaitu istirahat dalam penyuguhan tarian.
• SARUNEY ACEH yaitu istirahat dalam penyuguhan tarian.
• SI KAMBANG yaitu lagu pertanda agar disediakan makanan makan malam.
• SI MAMBANG yaitu lagu Nikah Adat ( Basandieng Duo).
• BURUONG PUTIEH yaitu istirahat dalam penyuguhan tarian.
• BADAMPIENG yaitu lagu pengantar Marapuley naik kerumah Anakdaro dan naik ke Tampek Anakdaro untuk melaksanakan Nikah Adat.
• BAJODEN / LAEK LAU yaitu lagu menidurkan anak dalam buaian.
• BABIBI – BIBI yaitu lagu Pantun Nasehat kepada kedua orangtua si anak.

DEMANG
Demang adalah seorang pemimpin yang diangkat oleh Kolonial untuk memimpin sebuah wilayah. Demang di Ranah Nata adalah Indang Sabalaon, Sutan Naparas, Parlindungan, Ali Hanafiah dan Muda Siregar.

DEWAN
Dewan juga sebuah jabatan yang memimpin suatu wilayah. Ranah Nata dibagi atas 3 Kedewana yaitu Natal, Batahan dan Singkuang pada tahun 1947. Kedewanan Nata dipimpin oleh Arif Fa Dillah dan H.Sutan Chaidir. Kedewanan Batahan dipimpin oleh Zainal Bahri dan Jabaruddin, sedangkan di Singkuang adalah Abdul Aziz dan Ahmad Mandor.

DUDUOK URANGTUO
Acara sebelum Baralek untuk menentukan Tua Alek, Acara Adat dan sebagai nya sebagai resminya Alek di Kacak.

DULANG
Talam bertangkai yang terbuat dari Loyang

GABOYO
Kain empat persegi sebagai pelengkap hiasan Tampek diatas Banta Susun

GAJAH
Suatu bentuk menam-menan atau topeng di Ranah Nata, yaitu
• GAJAH MENONG ,hiasan Tampek yang berbentuk gajah laut yang melambangkan bahwa Ranah Nata memiliki hasil sumber dari laut.
• GAJAH PUTIEH ,yaitu topeng yang akan dikendarai oleh keturunan Datuk/ Sutan ketika diadakan acara Arak Pasumandan.

GALAH
Kain Sampe yang dipasang/digantung pada langit-langit Tampek.

GALOBOK
Sejenis penutup kepala yang terbuat dari kulit pelepah rumbia

GAMBUONG-GAMBUONG
Karisiek (daun pisang) yang dibungkus pada kain kuning dengan bertonggak buluh bergelembung sebanyak 7 buah (Raja) dan 5 buah (Datuk/Sutan).

GARAK GAMPO
Sejenis Suntieng ( cucuk sanggul) dibagian ujungnya terdapat hiasan yang bergerak-gerak karena gerakan pemakainya.

GOSONG
Adalah terunggu karang di dalam laut yang di Ranah Nata terdapat antara lain :
• KARANG SANUR di Batahan
• KARANG CENGKONG
• KARANG BABARAN
• KARANG BAYANG
• KARANG MALINTANG
• KARANG IYU
• KARANG SIKUNDAM
• KARANG TOMPEK
• GOSONG PULO UNGGEH di Nata
• GOSONG KARANG LAWE
• GOSONG PULO KAPECONG
• GOSONG PIDADO
• GOSONG GADANG
• GOSONG KARANG BAYANG
• GOSONG PULO TANGAH di Mubadis
• GOSONG PANJANG

GOYANG-GOYANG
Hiasan yang terpasang pada kiri kanan Sangguo Gadang.

GHAYO
Nama bulan kesepuluh Hijrah (Syawwal) di Tahun Hijrat Ranah Nata

GHAYO HAJI
Nama bulan keduabelas Hijrah (Dzul Hijjah) di Tahun Hijrat Ranah Nata

GUDIE
Masakah cendol yang terbuat dari tepung sagu,santan dan gula aren

GULETA
Jenis piala yang terbuat dari kaca sebagai tempat air.

GUGUONG
Yaitu bukit kecil yang di Ranah Nata ternama Guguong Bangey,Punei,Ransam dan Guguong Buluoh
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
IKEK
Yaitu perhiasan mahkota Marapulei yang berbentuk lingkaran yang mengikat dengan memakai Tajuk yang diselipkan di dekat daun telinga. Ikek ini melambang bahwa calon Suami telah di ikat dalam satu ikatan perkawinan yang harus bertanggung jawab dalam keluarga karena telah merobah status hubungan dari Sudaro Manjadi Dosanak ( Suman do ).

JAMBA
Porsi hidangan khusus yang dihidangkan kepada tetamu atau orang tertentu. Jamba terdiri dari beberapa jenis yaitu :
• JAMBA ANYUIK, masakan yang dihidangkan kepada para pekerja Alek ketika awal acara Baralek dan dirumah Marapuley diadakan acara Badikie.
• JAMBA NASI KUNIK PANGGANG AYAM dengan Suntieng yang dipe runtukkan untuk acara Upah-upah (Tepung Tawar), Minta Nama dan Tamat Kaji.
• JAMBA MANJALANG yang diperuntukkan/dihantar kepada orang yang akan dikunjungi seperti Datuk, Mamak,Ayah dan Mande.
• JAMBA TONGGA ,paket makanan khusus diatas dulang yang diperuntuk kan bagi Raja yang piring mangkuknya berlilit kain kuning.
• JAMBA RAPIK yaitu, paket makanan Sutan-sutan.

JANANG
Pelayan penyajian makanan pada Makan Baradat dan pada acara Badendang disebut Jenang.

JANGGUIK JIHIN
Hiasan Tampek yang dipasang paling ujung dan terjurai, terbuat dari benang bola yang beraneka warna

JARUOK
Gulai yang dimasak dengan bumbu gonsengan kelapa dicampur dengan alba.

JINAMU
Uang hantaran atau Tando, pemberian dari pihak laki-laki

JIRAT
Tempat pemakaman umum di Ranah Nata. Jirat di Ranah Nata ada 2 tempat yaitu :
• Jirat Malako , tempat pemakaman Raja Pertama dan kedua Kerajaan Ranah Nata yaitu Datuk Imam Basya dan Datuk Basya nan Tuo serta Raja pertama Kerajaan Lingga Bayu, Pangeran Indra Sutan
• Jirat Panggautan , tempat pemakaman umum di pinggir Sungai Panggautan.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
KABEK PINGGANG PATAH SAMBILAN
Yaitu ikat pinggang yang terbuat dari perak sebanyak 9 lipatan. Ikat pinggang ini melambangkan bahwa calon Bundo Kanduong harus menguasai 9 Sifat yaitu
(1) Putui Rundieng di Sakato
(2) Dilahie alah samo nyato
(3) Didalam Cupak jo Gantang
(4) Rancak Rundieng di Pakati
(5) Dalam kanduongan Adat jo Pusako
(6) Di lingkuong Barih jo Balabeh
(7) Talatak suatu di tampeknyo
(8) Dibatin samo dihati dan
(9) Nan dimakan mungkin jo patuik.
12

KABUOK
Bejana tempat minum Datuk-datuk

KACILI
Buahan yang direbus dengan air gula pasir dicampur bumbu jahe,lengkuas, cengkeh, kulit manis ditambah dengan laksa/mie putih.

KAIN
Kain berbagai bentuk ,ukuran dan kegunaannya di Ranah Nata antara lain ;
• KAIN PANURI , kain kafan yang diperuntukkan untuk menutup mayat sesudah dimandikan dan kain ini akan diberikan kepada pengurus mayat.
• KAIN SAPRA , kain panjang putih yang dibentangkan ditengah-tengah jamuan makan beradat sebagai alas hidangan.
• KAIN SAMPE ,
• KAIN ANAKDARO , kain tenunan Silungkang atau Kalimantan yang disebut Kain Samarenda dan kain palekat berwarna merah.
• KAIN MARAPULEY, kain palekat tenunan Sulawesi yang disebut Kain Bugih dan Kain Samarenda atau Silungkang.

KAMBA
Terdapat beberapa jenis Kamba dan kegunaannya di Ranah Nata yaitu ;
• KAMBA SIRIEH ddalah tempat/tepak sirih, keturunan Sutan.
• KAMBA BODI yang berbentuk kotak-kotak yang digantung pada Bungo Suntieng di muka Tampek.
• KAMBA BASILANG yaitu tempat sirih untuk Raja.
• KAMBA JAPUI yaitu tempat sirih menjemput Marapuley.

KAMPIE
Tas /kantongan kecil yang terbuat dari anyaman daun pandan/mensiang dengan berbagai bentuk/ukuran yaitu ;
• KAMPIE GARAM ,khusus untuk tempat garam.
• KAMPIE SIRIEH , khusus untuk tempat sirih
• KAMPIE NASI , khusus untuk tempat nasi.

KAMPUONG
Adalah satu perkampungan yang di Ranah Nata banyak sekali antara lain Kampuong Awuo, Kampuong Baru, Kampuong Solok, Kampuong Bukik, Kampung Tangah, kampuomng Tenggi dan Kampuong Sawah, Kampuong Darek.

KARAK-KARAK
Tepung sagu dicampur dengan parutan kelapa muda dan ditambah dengan gula aren.

KARAMALEI
Hiasan Tampek seperti untaian tali yang menghubungkan Onde-onde dari tiga kelompok untaian Onde-onde yang dipasang di Bungo Suntieng yang terbuat dari inti kayu Subang.

KARETA-KARETA
Sebentuk Kelambu yang terdapat di samping Tampek Lua (Laki-laki), tempat penyimpanan peti/bag Marapuley.

KAKEK
Makanan buah-buahan yang di campur dengan air santan kelapa dicampur dengan gula aren.

KALIO
Masakan gulai yang dicampur dengan bumbu kelapa yang digonseng.

KADANGAN
Kotak silinder yang terbuat dari kulit kayu

KANDUGHI BUNGO
Nama bulan kelima Hijrah (Jumadil Awwal) di Tahun Hijrat Ranah Nata

KANDUGHI BUAH
Nama bulan kelenam Hijrah (Jumadil Akhir) di Tahun Hijrat Ranah Nata

KANDUGHI KETEK
Nama bulan ketujuh Hijrah (Rajab) di Tahun Hijrat Ranah Nata

KANDUGHI GADANG
Nama bulan kedelapan Hijrah (Sya’ban) di Tahun Hijrat Ranah Nata

KAIN
Kain di Ranah berbagai macam bentuk dan namanya antara lain ;
• KAIN KUADEY yaitu kain yang dipasang di Papan Talauopk, 24 helai yakni kiri kanan 7 lembar dan muka belakang 5 lembar.
• KAIN BUGIH yaitu kain yang berasal dari Sulawesi.
• KAIN SAMARENDA yaitu kain yang berasal dari Kalimantan.
• KAIN PANURI yaitu kain pengering si mayat dan diberikan kepada pegawai Syarak yang memandikan mayat.
• KAIN SAMPEY yaitu kain yang dipasang pada galah di Tampek.

KAPUOK
Bak yang terbuat dari kulit kayu

KARANJANG
Hisanan tampek yang melambangkan bahwa Ranah Nata banyak hasil hutannya.

KASUO
Adalah tilam yang terdiri dari berbagai jenis yaitu ;
• KASUO PANDAK untuk tempak duduk dan bersandar Marapuley.
• KASUO PEREY untuk tempat tidur Anakdaro bila waktu datang bulan atau tempat Bagaluik dan hubungan suami isteri bila Parate dikha watirkan menimbul bunyi-bunyian yang akan terdengar oleh orang lain.

KATAN
Nasi yang terbuat dari beras pulut

KATIDIENG
Tempat yang terbuat dari anyaman bambu seperti bakul

KONDEI
Memotong rambut di bagian muka dengan sejajar (sama rata ).

KATO
Kato di dalam Adat Istiadat di Ranah Nata terdapat 4 tingkat yaitu :
• KATO MANDAKI yaitu komunikasi kepada orang tua
• KATO MANURUN yaitu komukasi kepada yang muda
• KATO MALERIENG yaitu komuikani kepada sumando ( ipar bisan ).
• KATO MANDATA yaitu komukasi kepada sesama.sebaya ( sesame besar ).

KOLAK
Makan yang direbus dengan air bercampur dengan air gula aren,jahe,kulit manis dan cengkeh.

LAMBOU
Tempat bergantungnya Siku Kaluang.

LANGIK-LANGIK
Yaitu kain empat persegi untuk penutup bagian loteng yang benbentuk seperti tabie, tetapi lidahnya dipasang sekeliling pinggirnya.

LANGGUEY
Tempat sirih untuk datuk-datuk sebangsa Carano sebagai tempat Sirieh seleng kapnya,dimana pada bagian-bagian Sirih terdapat tempat masing-masing bagian yang terbuat dari perak seperti tempat Sada (kapur sirih), Daun Gambie, Pinang, Timbako (tembakau). Langgue ada beberapa macam yaitu untuk Datuk dan Lembaga Adat.

LIDAH-LIDAH
Hiasan pada Tabie (pinggir bagian atas) dan Langik-langik ( sekeliling pinggir).

MAMBANG
Perempuan-perempuan muda yang baru kawin dan anak-anak gadis sebagai penonton dalam acara Badendang.

MANJALANG
Acara Silaturrahmi dengan memperkenalkan urang Sumando kepada kaum family kedua belah pihak dengan mengadakan kunjungan Anakdaro memakai Cabang,sedangkan Marapuley memakai Jas Hitam dan menyandang Rantei.

MANDI TIGO
Acara memandikan Pengaten yang dimandikan oleh inang pengasuh.

MARUYAN
Dampak dari suatu penyakit yang bertanbah parah

MAULUIK
Nama bulan ketiga Hijrah (Rabiul Awwal) di Tahun Hijrat Ranah Nata

MARISIEK
Tatacara untuk menyiasati keadaan calon Anakdaro yang dilakukan oleh seorang Talangkey (utusan). Marisiek diadakan pada tapian mandi, pondok sawah atau di palanta.

MANENDEY
Kelanjutan dari tatacara Marisiek yaitu melamar calon Anakdaro dan pada acara ini ditentukan Jinamu (uang hantaran). Manendey di ikuti oleh Ninik Mamak calon Marapuley yang disambut oleh Ninik Mamak calon Anakdaro.

MENAN-MENAN
Yaitu perlatan perhiasan yang dipasang di sekitar Tampek, baik Tampek Anak Daro (dida lam) maupun Tampek Marapulei (diluar) yang beranekan ragam bentuknya.

MINANG
Salah satu Suku di Ranah Nata yaitu orang Sumando yang berasal dari Ranah Minang.

MUAGHAM
Nama bulan pertama Hijrah (Muharram) di Tahun Hijrat Ranah Nata
--------------------------------------------------------------------------------------------------
NAIEK PAMBALI
Acara pemberitahuan kepada masyarakat bahwa orang Sumando sudah mulai member nafkah dirumah tangganya dengan acara syukuran makan bersama Alim ulama,Cerdik Pandai,Ninik Mamak dan kaum Keluarga.

NATAL
Sebutan nama Ranah Nata oleh bangsa colonial dikarenakan pelabuhan Ranah Nata sama indahnya dengan Natal yang ter5dapat di Prov.Durban Afrika Selatan dan yang ada di Amerika Selatan. Portugis singgah pada tahun 1525, Inggeris tahun 1672 dan Belanda pada tahun 1762.

NATOLU
Sebutan nama Ranah Nata bagi bangsa Batak dikarenakan Ranah Nata di aliri oleh tiga sungai yaitu Batangnata, Batang Batahan dan batanggadis.

NATAR
Sebutan nama Ranah Nata oleh bangsa Mandailing dikarenakan mereka melihat pemandangan yang “ terindah “ dari puncak Tor Pangolat, ketika rom bongan Mangaraja Uhum ( orangtua Nai Mangatas Puti Junjung ) singgah sejenak disana dan terus pindah ke Ranah Nata pada tahun 1720.

OPOK-OPOK
Hiasan pada kelambu Penganten.

PACAK
Masakan yang didiang diatas api dengan diberi bumbu serta dipercak dengan air santan kelapa.


PAKAOUMAN
Pakaouman adalah hubungan Sanak,Dosanak dan Badosanak. Sanak adalah perkauman dalam satu tarombo, Dosanak adalah perkauman antar tarombo, sedangkan Badosanak adalah perkauman antar sumando manyumamndo.
Dalam hubungan perkauman terdapat 7 hubungan yaitu :
• Batali Darah yaitu satu kaum bersanak seibu, sebapak,bersaudara ibu, bersaudara bapak atau sa nenek.
• Batali adat yaitu beberapa kaum dalam satu suku (sasuku).
• Sumando Manyumando ( abu diateh tungguo ).
• Andan Pasumandan (saudara yang sumando).
• Bako Mambako yaitu sudara mamak dan mande.
• Ipa Bisan yaitu isteri atau syaminya kakak beradik.
• Banapak baranak yaitu saudara bapak dan sebapak.

Yang dimaksud dengan ANDAN yaitu dosanak karena perkawinan, PASU MANDAN yaitu perempuan yang menjadi isteri dari laki-laki se kaum kerabat/sesuku. IPA adalah saudara suami atau isteri. BISAN yaitu suami atau isteri dari ipa, sedangkan BAKO adalah keluarga dari pihak Bapak.

PALANGKO
Tempat uduk penganten laki-laki (Marapuley) dai kalangan Raja-raja.

PALEI
Masakan yang berbumbu dan dibungkus dengan daun, lalu dibakar diatas bara api.

PANGEK
Masakan yang dikeringkan dengan panasnya bara api

PARAGAT
Yang berarti peralatan adat istiadat yang beberapa acara atau persembahan acara adat. Di Ranah Nata ada 3 macam peragat yaitu :

(1)Paragat Tujuoh yaitu yang biasa dipakai oleh pihak Kerajaan yang terdiri 7 bentuk peragat yaitu ;
1. Memakai Puah Mamak , Bendera Suku, Jerek Bundo Kanduong, Kabou
Sibinuang, Aguong/Canang.
2.Memakai Bendera terdiri dari bendera lima suku ( Aceh, Minang, Rao,
Barat dan Bandar X ditambah dengan bendera Merah Putih, Baruaci,
Candei, Salendang Batik , Salendang Bacuei (tanah liek), Salendang
Andalas dan Salendang Pucuok Aru.
3. Memakai Payuong Kunieng dan Payung Ubur-ubur.
4.Memakai Aguong dan Canang pemanggil
5. Memakai meriam/ bedil peletus
6.Memakai Pedang Bacabuik
7. Memakai Labah Mangirok di serambi rumah. Peragat ini terdapat di
halaman/luar rumah.

PASUMANDAN
Inang-inang pengiring Marapuley ketika di arak kerumah Anakdaro.

PAYUNG
Paying di Ranah Nata terbagi atas beberapa bentuk yaitu ;
• PAYUONG BAROMBAK yaitu payung berwarna kuning ukuran besar untuk memayungi Marapuley.
• PAYUONG BARAPIK yang payung berlapis dua untuk paying Marapulei.
• PAYUONG SITIN untuk payung Anakdaro dan Pasumandan.
• Payuong hitam untuk memayungi keranda mayat.

PERAK-PERAK
Salah satu irama lagu kesenian daerah Ranah Nata

PINTU GADUONG
Yaitu sebuah alat berbentuk pintu gedung dan dibawah nya berbentuk tiga segi. Bahan terbuat dari belahan bambu yang dijalin dengan kain tiga warna. Kain tiga warna melambangkan bahwa orang Sumando harus tunduk dengan ketentuan hokum yaitu Hukum Adat, Hukum Agama dan Hukum Negara, sedangkan yang berbentuk tiga segi melambangkan bahwa orang Sumando harus patuh kepada Tiga Raja yaitu Raja Adat, Raja Agama dan Raja Negara.

PISANG SATANDAN
Yaitu setandan pisang yang digantung pada tiang tengan rumah yang didirikan sebagai pelambang agar yang menghuni rumah mendapatkan anak yang banyak.

POCI
Permainan anak-anak dengan memainkan batu pecah kecil

PUA BAMAMAK
Batang puah yang dimamak/ditokok dan dipancangkan pada Paragat Tujuoh yang diujungnya dipasang Jarek Bundo Kanduong (jerak dari rotan).

PUASO
Nama bulan kesembilan Hijrah (Ramadhan) di Tahun Hijrat Ranah Nata

PULOU
Pulou di Ranah Nata ada 15 belas buah dan satu jenis lagu di Ranah Nata yaitu ;
• PULOU PINANG, yaitu salah satu irama lagu kesenian daerah Ranah Nata
• PULOU TAMANG di Kec.Batahan
• PULOU RUBIAH di Kec.Batahan
• PULOU KARANGGO di Kec.Batahan
• PULOU UNGGEH di Kec.Nata
• PULOU KAPECONG di Nata
• PULOU PALINTANGAN di Kec. Nata
• PULOU TALUO di Kec.Nata
• PULOU BUAYO di Kec.Nata
• PULOU KETEK di Kec.Nata
• PULOU GADANG di Kec.Nata
• PULOU KADENUI di Kec.Nata
• PULOU RINGAWAH di Kec.Nata
• PULOU ILIEK di Kec. Mubadis
• PULOU SADAKAH di Kec. Mubadis
• PULOU TANGAH di Kec. Mubadis

PUSAKO
Pusako adalah harta warisan yang ditinggalkan oleh orang terdahulu atau nenek moyang. Pusako di Ranah nata terdiri atas ;
• PUSAKO TENGGI (cancan latieh, tambang taruko ) yaitu hutan, tanah, sawah, ladang,keris,tombak,pedang,golok,cerana,dulang,cabang,ikek,sangguo gadang,saluok,subang dll.
• PUSAKO RANDAH , baru saja turun atau belum turun temurun dan apabila telah turun temurun di dalam kaum, dia menjadi Pusako Tenggi. Kemudian dipindahkan ke kaum lain seperti dihibahkan kepada anak, dia kembali menjadi Pusako Randah.
• PUSAKO GUNTUONG, yaitu harta pusaka dari orang yang telah “ punah “ dan tidak ada bertali darah lagi

PUTI BAGEREY
Hiasan tampek yang terbuat dari ikatan benang, pelambang Bundo Kanduong di Ranah Nata
-------------------------------------------------------------------------------------------------
RANDUO
Makanan yang dimasak dengan cara memasukkannya kedalam nasi yang sedang mendidih,

RANGKOK
Kain bersulan benang emas sebagai alas Dulang.

RAO
Salah satu Suku di Ranah Nata yaitu orang Sumando yang berasal dari Mandailing atau campuran perkawinan Mandailing dan minangkabau.

ROGAK
Tas/bag yang terbuat dari jalinan kayu-kayu (ranting) atau bambu

RORO
Makanan/ikan yang dikeringkan dalam kuali/belangan dikeringkan dengan panasnya wajan tersebut.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
SAKO
Sako adalah gelar bangsawan atau kepanggakatan yang diberikan

SAPA ( SAGHANG BAGHE )
Nama bulan pertama Hijrah (Shafar) di Tahun Hijrat Ranah Nata

SALAPA
Tempat menyimpan pucuk dan tembakau perokok

SAMBAM
Makanan yang dibakar dengan panasnya api tanpa menyentuh jilatan api.

SALE
Masakan atau bahan yang dikeringkan dengan asap api.

SANDANGAN
Tas bertali yang terbuat dari daun pandan
SARUNEI ACEH
Salah satu irama lagu kesenian daerah Ranah Nata

SAGU JAO
Salah satu irama lagu kesenian daerah Ranah Nata

SANOK
Makan yang direbus dengan air santan dan gula aren dicampur dengan jahe, kulit manis,cengkeh dan lainnya.

SANGGUO GADANG
Adalah mahkota perhiasan Anakdaro yang dipakai dalam acara Baralek sebagai pelambang Bundo Kanduong di Ranah Nata. Sangguo Gadang terdiri atas 7 tingkatan yang melambangkan bahwa calon Bundo Kanduong (Anak daro) harus mempunyai 7 Sifat/Sikap yaitu :
(1) Bundo Kanduong adalah Limpapeh di Rumah Gadang
(2) Bundo Kanduong adalah Hiasan Kampuong
(3) Bundo Kanduong adalah Semarak Nagari
(4) Bundo Kanduong Pandei Maatak Maetongkan
(5) Bundo Kanduong Urun Puro Pamacik Kunci
(6) Bundo Kanduong adalah Pusek jalo Himpunan Tali, dan
(7) Bundo Kanduong adalah Nan Gadang Basah Batuah.

SALENDANG
Kain selendang yang melambang kasih sayang. Salendang bermacam ragam jenisnya. Salendang Manduara bersulam benang perak sebagai penutup tubuh Anakdaro. Salendang Baruaci,Tanah Liek, Batik,Pucuok Aru, dan Salendang Andalas adalah bendera Suku. Ada pula Salendang Banang Ameh.

SALIMUIK BAGOBA
Kain selimut penganten yang seperti Tabie, tetapi tidak berlihah pinggirnya.

SALENDANG
Kain selendang yang melambang kasih sayang. Salendang bermacam ragam jenisnya. Salendang Manduara bersulam benang perak sebagai penutup tubuh Anakdaro. Salendang Baruaci,Tanah Liek, Batik,Pucuok Aru, dan Salendang Andalas adalah bendera Suku. Ada pula Salendang Banang Ameh.

SALUOK
Penutup kepala Marapuley dan Datuk, terbuat dari kain biasa atau kain Batik.

SARI BULAN
Gelang Anakdaro yang berbentuk Bula.

SAOK KABUOK
Hiasan Inai berbentuk empat persegi

SAOK LIMO
Alas Cawan Basaok

SAREWA GUNTIENG ACEH
Yaitu celana untuk penganten pria yang berwarna hitam/biru yang berbentuk kecil kebawah dan pinggirnya bersulam benang emas.

SARI DUDUOK SARI BAINEY
Acara Baralek yang dilaksanakan hanya sehari semalam saja.

SIKAMBANG
Salah satu irama lagu kesenian daerah Ranah Nata

SIMAMBANG
Salah satu irama lagu kesenian daerah Ranah Nata

SIPATOKAH
Sebutan untuk bangsa Portugis di Ranah Nata

SINGGANG
Gulai yang dimasak dengan kebanyak bumbu kunyit dan cabe yang dibelah.

SITINJOU
Permainan remaja dengan melangkah memakali alat tongkat sebagai galah yang dibuat memakai tunas buatan.

SENGGEK
Permainan anak-anak dengan mempergunakan batu – batu kecil

SINDUANG
Salah satu permainan Remaja di Ranah Nata yang melambang Persatuan Etnis dan Profil/Jabatan di Ranah Nata.

SURAI
Sebangsa ceret yang terbuat dari bahan keramik

SIPADAN
Sisi Pancang Kedaulatan yaitu tapal batas yang ditentukan oleh adat antara nagari ber tetangga berupa anak sungai,lereng bukik,hutan lebat yang tak tertembus oleh perjalanan manusia. Didalam adat dipetitihkan “ Ka ateh indak bapucuok, kabawah indak ba aka “ atau “ Ka bukik bagulieng ayie, ka lurah ba anak sungei “.

SIMPANG
Simpang adalah merupakan suatu tempat yang diramaikan. Di Ranah Nata ada beberapa Simpang yang bersejarah yaitu ;
• SIMPANG BAJAMBAH , yaitu ibu kota Kerajaan Linggo Bayu di Kecamatan Linggabayu.
• SIMPANG SAO yaitu ibukota Kerajaan Kinondom di Desa Bintuas.
• SIMPANG TALAM yaitu ibu kota Kerajaan Lubu di Desa Batu Gajah.

Disamping itu masih banyak nama Simpang seperti Simpang Sordang,Durian,Duku,Sirah, Gambir dan lain sebagainya.

SIPADE
Hiasan tampek yang melambangkan bahwa rakyatnya mempunyai sifat keberanian (panas).

SIKU KALUANG
Hiasan dari Kain Caney yang berbentuk Kaluang yang dipasang pada Banta Susun.

SI RANCAK ADAT
Tata aturan dalam berseni budaya dengan ketentuan menurut adat istiadat yaitu :
• Elok Didanga yaitu syair,irama dan lagunya pantas didengar masyarakat.
• Rancak Diliek yaitu gaya,lenggang lenggok dan rentaknya pantas dilihat masyarakat.
• Patuik Didanga jo Diliek, seni budayanya pantas di dengar dan dilihat dan tidak menyalahi adat istiadat Ranah Nata.

SIPASAN
Hiasan tampek seperti seekor lipan yang melambangkan bahwa hutan Ranah Nata adalah subur.

SUMANDO
Adalah dalam bahasa Batak berarti “ serupa itu “, tetapi dalam pelaksa naannya bearti Sudaro Manjadi Dosanak (Sumando). Semula hubungan hanya sebatas Sudaro (saudara) yaitu hubungan kemanusiaan beralih menjadi Dosanak (suami) karena ikatan perkawinan. Orang yang datang berkahwin atau nikah dengan seorang perempuan Ranah Nata di sebut Sumando. Setiap orang sumando diberi bersuku sesuai dengan daeral asalnya. Adat Sumando disahkan pada tahun 1851 oleh..

SINGKADU
Alat music sebangsa suling

SUAK
Adalah danau kecil tetqpi dapat memerindah kawasan itu. Di Ranah Nata ada beberapa Suak yang ternama seperti Suak Malako,Sangka Ju’u,Awuo Duri,Paku Lauik,Galinggang, Balibi, Kadondong, Nipah ,Balanti dll.

SUKU
Yaitu nama etnis seseorang yang diberikan menurut jalus ibu yang terdapat di Ranah Nata. Suku yang ada di Ranah Nata terdapat 5 suku yaitu :
• Suku Aceh yang berasal dari Tanah Rencong dengan Kepala Sukunya Datuk Ketek
• Suku Minang yang berasal dari Ranah Minang dengan Kepala Sukunya Datuk Sinaro Panjang

• Suku Rao yang berasal dari Rura Mandailing atau campuran
perkawinan Mandailing – Minang dengan Kepala Suku Datuk Sutan Pangulu .
• Suku Bandar berasal dari Pulau-pulau bagian Selatan dengan Kepala
Sukunya Datuk Mudo.
• suku Barat dari Pulau-pulau bagian utara dengan Kepala Sukunya Datuk Putieh.

SUNTIENG
Sejenis bunga untuk hiasan. Suntieng Tando sebagai tempat Jinamo yang terdiri dari bunga-bunga hidup seperti bunga kembang setahun,bunga karnyam, bunga mawar,bunga cempaka,kenanga dan lainnya yang di rakit di atas baki dengan hiasan bunga Jaruju, Cincin Mastura dan Buayo Manggulampey.

SURAI
Sebangsa ceret yang terbuat dari bahan keramik, tempat minuman keturunan Datuk/Sutan.

TABAK
Baskom yang terbuat dari akar kayu

TABIE
Yaitu kain lebar penutup dinding satu warna dan dibagian tengahnya ditambal dengan kain berbunga dalam posisi persegi panjang sebagai hati. Biasanya kain tersebut berwarna kuning atau warna yang menunjukkan kebesaran Adat Istiadat Ranah Nata. Pada bagian pinggir atas dibuat lidah- lidah yang berbentuk dasi yang dijahit berdempetan dari kain perca.

TABU-TABU
Permainan anak-anak dengan cara mencari kawan yang bersembunyi

TANJUONG
Tebing yang terdapat pada pembelokan sungai. Di Ranah Nata terdapat beberapa Tanjung seperti Tanjung Balaey dll.

TALAM LOYANG BADAUN PISANG
Tempat duduk Marapuley sebelum duduk di Tampek. Marapuley diselimuti oleh Kain Sampei atau Kain Batik untu acara Tapuong Tawa.

TALANGKEI
Perwakilan atau utusan untuk menyelesaikan suatu urusan kepada pihak tertentu.

TALAPUOK
Yanitu sejenis jemuran kain yang dipasang sekeliling Tampek dan seluruhnya di pajangkan berbagai kain songket berbagai etnis di Ranah Nata seperti Kain Sulawesi (Bugih), Kaliman tan (Samarenda), Minang (Silungkang), Melayu (Batubara0 dan lain-lainnya.

TAPAK-TAPAK
Sandal terbuat dari kayu

TAMPEK
Suatu tempat diperagakannya Marapuley sebagai tempat dia bernaung yang tempatnya rendah, sedangkan tempat pelaminan Anakdaro ditambah dengan parate/rosbang sebagai tempat bersanding dan memakai kelambu Tingkok Marpati.

TABU SABATANG
Yaitu sebatang tebu yang ditegakkan pada tiang utama sebuah rumah yang didirikan sebagai pelambang agar yang menghuni berkehidupan yang manis.

TAPUONG TAWA
Suatu peragat untuk acara tepung tawar dengan peragat sitawa sidingin, linjuang sugi-sugi, bareh kunik dan ayie di tembokkan. Peragat diletakkan diadats dulang bertangkai dan Suntieng.

TAMAT KAJI
Acara membaca/menamatkan pengajian Al-Qur”an dirumah pihak Anakdaro yang dibaca oleh Anakadro dimuka Marapuley dan Guru Mengajinya.

TAMPANG KARAMBIE SABUAH
Yaitu sebuah kelapa yang digantungkan pada tiang utama rumah yang didirikan sebagai symbol agar penghuni rumah berumur panjang.

TAMPAT
Tempat pemakaman ulama terkemuka Sumatera Utara yaitu Syekh H.Abdul Fattah Sinantiku, Syekh H.Abdul Rauf dan Syekh Alwi di Bukik Kampung Keramat, Pincuran Dewa, pinggi sungai Karan.

TAMPUOK PANITIK
Jenis sulaman yang terbuat dari benang emas yang bermotif seperti peniti.

TANDO
Yaitu sebentuk kemasan yang didalamnya berisi uang hantaran untuk calon penganten wanita. Tando terdiri atas tiga macam yaitu
( 1 ) Tando Bakapik yang tando biasa yang bertempat pada sebuah kampie.
( 2 ) Tando Suruok yaitu tando yang tanpa diarak dan jambangan tando
( 3 ) Tando Arak yaitu sebentuk jambangan bunga hidup yang menghan tarnya dengan acara di arak
kerumah calon penganten wanita, sebagai tanda pertunangan.

TINGKOK MERPATI
Kelambu pada Tampek Anakdaro yang berbentuk seperti gerbang Masjid atau sangkar merpati.

TOTOPAN
Kain kuning yang diikatkan pada teko,mangkuk,piring tempat makanan Raja

TUANKU
Tuanku adalah merupakan Raja dari sebuah Kerajaan. Di Ranah Nata terdapat beberapa Kerajaan dengan Raja-rajanya sebagai berikut :

• Kerajaan Ranah Nata di Malako yang di dirikan oleh Datuk Imam Basya dari ujung Gading bersama saudaranya Puti Ratiah, Puti Rani, Gumala dan Hindun. Pangeran Indra Sutan dari Indrapura bersa ma saudaranya Tuanku Bandaharo, Tuanku Radjo Gunung, Puti Baruaci dan Tuanku nan Mudo. Urutan mana-nama Rajanya adalah :
• Datuk Imam Basya` ,bermakam di Jirat Malako, Mudiek Ayi
• Datuk Basya nan Mudo ,anak Sitty Ratiah , bermakam di Jirat Malako,
• Tuanku Tamamusi nan Kusuik ,anak Gumila , ibu kotanya pindah ke Kampung
Bukik.
• Datuk Basya nan Tuo , anak Sitty Ratiah
• Tuanku Sutan Sailan ,anak Puti Tuo
• Tuanku Sutan Iskandar Gembok , anak Puti nan Kalam
• Tuanku Si Hintan , anak Puti nan Kalam
• Puti Junjung Nai Mangatas , anak Mangaraja Uhum
• Tuanku Sutan Muhammad Nata , anak Puti Junjung
• Tuanku Rajo hidayat, anak Puti Junjung
• Tuanku Sutan Marah Ahmad Pansiun , anak Puti Gandam Dewi
• Tuanku Muhammad Shaleh , anak Puti Sari Padang
• Tuanku Sutan Sri Dewa bin Sutan Oesman.

• Kerajaan Lingga Bayu di Simpang Bajambah yang merupakan pemekaran dari Kerajaan Ranah Nata dengan Raja-rajanya ;
01. Rajo nan Sutan ( Indra Sutan )
02. Tanku Bandaharo
03. Tuanku Radjo Gunung
04. Tuanku nan Mudo
05. Tuanku Bagindo
06. Radjo Budjang
07. Tuanku Marah Himpun
08. H.Sutan Muhammad Amin
09. Tuanku H.Sutan Muhammad Zahab


• Kerajaan Kinondom di Simpang Sao di dirikan oleh Rajo Sutan Tiansyah dari Bengkulu dengan Raja-rajanya sbb.;

• Rajo Sutan Tiansyah
• Rajo Makhutur
• Rajo Nazir , ibu kotanya pindah ke Bintuas
• Rajo Tuo
• Rajo Mudo Maramik

• Kerajaan Singkuang di Singkuang di dirikan oleh Raja Merangkat dengan Raja-rajanya :

• Raja Merangkat
• Raja H.Rasa Murung
• Raja Lukman Daulay
• Raja janda Mora
• Raja Tohar Daulay

• Kerajaan Batu Gajah / Lubu di Simpang Talam di dirikan oleh Si Hitam Lidah dari Muara Sipongi,dengan Raja-rajanya :

• Rajo di Angkola gelar Si Hitam Lidah, bermakam di Patiluban
• Rajo Baduraman, bermukim di Batu Gajah
• Rajo Baduralam, bermakam di Batu Gajah
• Rajo Si Poncan , bermakam di Lancat
• Rajo Nali Marah Sutan, bermakam di Batu Gajah

• Kerajaan Batahan di Kampuong Godang di dirikan oleh Sutan Rangkayo Majo Dirajo dari Indrapura, dengan Raja-rajanya :

• Sutan Rangkayo Majo Dirajo di Sopo Bolo.
• Sutan Mangatimbuong Dilauiktan ( Aceh Selatan ) di Koto Labu.

TATAK KONDEY
Kain yang di ikatkan pada kening Anakdaro yang berhiaskan Goyang-goyang sebagai alas Sangguo Gadang.

TAJUK
Tusuk rambut yang pada bagian ujungnya terdapat rantai-rantai kecil, hiasan disamping kepala Anakdaro.

TALUO BARASO
Bo;a kaca yang beraneka warna dan ukuran untuk hiasan Tampek.

TARI
Tari-tarian di Ranah Nata yang telah dimasukkan kedalam Seni Budaya Daerah Ranah Nata yaitu ;
• TARI BUNGKUY yang melambangkan pertemuan sepasang remaja saling mengenal kan antar jenis, seiring dan bertentangan yang dilambangkan dalam gerakan tari.
• TARI BARAMPEK , yang melambangkan kesepakatan antara kedua ninik mamak pemuda dan pemudi.
• TARI SALAPAN , yang melambangkan persatuan dan kesatuan delapan etnis suku penggagas Seni Tari Dendang Asli ( SENTRA DELI ) yaitu (1) Aceh (2) Minang (3) Rao (4) Indrapura (5) Bengkulu (6) Sulawesi (7) Palembang dan (8) Kalimantan.
• TARI PAYUONG yang melambangkan kasih sayang suami isteri, pemegang paying se bagai suamiyang melindungi dan yang memakai selendang si isteri yang menyayangi suami dan anak-anaknya.
• TARI SALENDANG yang melambangkan kasih sayang antara keduanya.
• TARI INEY yang melambangkan pembauran Datuk-datuk dimana Marapuley dikelilingi oleh empat orang yang mewakili Datuk Suku yang lainnya. Tari ini merupakan tari wajib atas Marapuley, sebab orang Sumando harus mengetahui Sentra Deli, tempat dia bersumando.
• TARI DUO BALEH yang melambangkan etnis penghuni Ranah Nata dari 8 suku yang tersebut diatas ditambah dengan 4 etnis lainnya yaitu (9) Nias (10) China (11) India dan (12) Jawa.

TAROMBO
Silsilah keturunan dari satu kaum mulai dari Andung,Neneik,Nenek,Angku, Ayah/Ibu, Anak/Kemenakan/Menantu ,Cucu,Cicit dan Piuik.

TINGKOK MERPATI
Kelambu pada Tampek Anakdaro yang berbentuk seperti gerbang Masjid atau sangkar merpati.

TUGHUN KA AYIE
Acara aqiqah untuk pemberian nama kepada anak yang di aqiqahkan dengan berbagai acara antara lain :
• Badikir dang mengarak anak disekeliling Ranah sampai ketempat nazar.
• Turun Mandi dengan berp[ayung Sitin dan Colok Limou.
• Marhaban untuk member nama dengan jamba Mintak namo.

TUA ALEK
Pejabat yang mengatur tatacara pada acara Baralek

--------------------------------------------------------------------------------------------------



ULAYAT
Tanah Ulayat ialah tanah yang belum diusahakan yaitu milik Ranah atau Nagari. Jadi setiap Ranah atau Nagari mempunyai tanah-tanah ulayat dengan mempunyai batas-batas sesuai dengan situasi alam sekitarnya. Kata adat “ Ka bukik bagulieng ayir, ka lurah bagulieng sungei”. Kata ulayat berasal dari bahasa Arab yaitu wilayah. Luas wilayah seuatu Ranah atau nagari tidak sama dan batas-batasnya ditentukan sebagai :
• Dibatasi oleh nagara-nagari yang menjadi tetangga.
• Jika tidak ada nagari lain yang membatasi, maka luasnya ditentukan oleh batas kemampuan perjalanan seseorang dan mungkin sampai ke ;
• Puncak bukit
• Tebing yang curam
• Sungai
• Hutan lebat yang tidak tertembusi.

Ulayat terbadi dua yaitu ;
• Ulayat Nagari berupa hutan yang jadi cagar alam dan tanah cadangan nagari, disebut Hutan Tenggi.
• Ulayat Kaoum berupa hutan yang dapat dimanfaatkan tetapi belum di olah, disebut Hutan Randah

UJUONG GAJAH MAHARAM
Sebutan untuk Rumag Gadang Kerajaan Ranah Nata di Padang Malako dekat Suak Malako, Mudiek Ayie perlak Talas kampong Sawah

ULANDO
Sebutan untuk bangsa Belanda di Ranah Nata

UTAN BAKOU
Adalah mangrove di Ranah Nata yaitu ;
• LANGGUNEY di Batahan
• TALUOK ILALANG
• KIKIRAN
• PASIE TAMING
• SINUNUKAN di Nata
• UJUONG KARAMBIE TENGGI
• BINTUE
• KUNKUN
• SIRAPIT
• UJUONG RAKAT
• KUALO TUNAK di Mubadis
• AYIE BATU
• NIPAH KETEK
• NIPAH GADANG

UJUONG
Tanah yang mencuat kelaut yang di Ranah Nata tempat itu seperti Ujuong Karambie Tenggi, Ujuong Rakat.

UWOK
Sayuran yang dicelupkan kedalam air masakan yang sedang mendidih.
----------------------------------------------------------------------------------

RANAH NATA, 01 MUAGHAM 1432 h.
07 DESEMBER 2011 m.
SAGATOK PINANG SAPALIK SADAH

ALHAMDULILLAH

BUKU QAMUS UNCANG ISTILAH SEJARAH & ADAT IDTIADAT RANAH NATA ( QUIS SAIR )SELESAI DI ABJADKAN YANG BERSUMBER DARI SEMUA BUKU-BUKU YANG ADA DI PERPUSTAKAAN
“ BUKIK BANDERA “ RANAH NATA BEKERJASAMA DENGAN BIJAKODAK “ SRY RECORD “ RANAH NATA MUDAH-MUDAHAN ADA MANFAAT DAN MEMBERI MANFAAT DALAM RANGKA PENYUSUNAN BUKU “ SEJARAH & ADAT ISTIADAT RANAH NATA “ YANG DI SPONSORI OLEH TIM PENYUSUN PEMBUKUAN ( TP2 )“ SEJARAH & ADAT ISTIADAT RANAH NATA “ SIRAT MADINA , SUMATERA UTARA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar