Laman

Senin, 22 Agustus 2011

7 MUARO


KUALO TUO
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako

              1. Kepiting Godang  2. Kapal Keruk  3.Pinggir Sungai Jambuoh Rao 4.Pasir Kerukan 5.Muara yang dikeruk                                                    6. Jalan Pinggir Pantai  7. Penambakan Pasir  8. Muara Batang Natal  9.Tumpikan pasir kerukan                                                                       10. Jalan Pantai (perlu dipertimbangkan untuk dibangun secara baik.                                                                                                        ( Kodak : BARANDO MULTATULI RANAH NATA – Shaff Ra Alisyahbana ).
Kualo Tuo adalah sebuah muara sungai di Ranah Nata (Natal) yang merupakan jalur perhubungan antara pelaut dengan masyarakat pedalamanan sampai ke Batang Nata.
Oleh sebab itulah dikatakan Batang Nata, karena uratnya adalah berada di 
Kualo Tuo dan sebutan Batang sama dengan Kali,Banyu atau Sungai dan Wai.

Setelah mengecilnya Kualo Tuo,muara berpindah ke Muaro Kajei yang sekarang 
dinamakan Muara Batang Nata yang saat sekarang sedang dilaksanakan 
pengerukan pasir untuk memperdalam muara tersebut.

Menurut hemat penulis bahwa pelaksanaan ini tidak mendapat hasil 100 %, 
sebab pada induk permasaalahannya tidak ditinjau 
atau kurang peninjauan oleh peneliti.

Yang utama diperhatikan adalah asal datangnya pendangkalan
muara tersebut berasal dari mana ??
Menurut pendapat penulis yang awam dan tidak mengetahui tentang ilmu ini
yaitu berasal dari arus derasnya sungai Batang Nata dari mudik (hulu), 
sebab biasanya sifat air itu adalah mencari yang terendah 
dan airpun tidak mau mendaki kecuali meluap
seperti galodo , galoro dan pasang naik.
Arus deras air mulai dari Kubuo Gadang lalu ke Kampuong Awuo, 
ke Kampuong Baru, Kampuong Solok dan Jambuo Rao, 
Pasa Benteng dan Pasa Jirak akan habis dikikis 
derasnya arus sungai Batang Nata. Kenapa tidak... ???

Seingat penulis bahwa jalan Imam Bonjol Pasa Panjang,
Setia Karya dulunya sampai menembus ke Pasa Benteng (Pelabuhan)
dengan jembatan Ayie Cama,dimana pada pinggiran jalan 
sebelah Selatan berbaris rumah-rumah penduduk,tempat jualan,
benteng dan tangki minyak, tapi sekarang mungkin berada 
ditengah-tengah sungai Batang Nata, termasuk rumah 
kediaman orangtua Sutan Takdir Alisyahbana
yang ditanami beberapa rumpun bambu 
tempat bermainnya Pak STA dimasa kecilnya.

Jadi, kampung-kampung yang berada di sebelah Utara
Sungai Batang Nata, lambat laun akan habis terkikis,
sebelum arus aliran sungai itu lurus menembus Samudera Indonesia.

Sebaiknya adalah menembus parit Kualo Tuo yang berada
di Kubuo Gadang dengan memindahkan beberapa
( sebagian kecil) rumah di Jambuo Aceh (Pasar V Natal)
ke Pasa Jambuoh Aceh, dimana keberadaan tanah-tanah 
yang seberang adalah tanah datang dari
kikisan aliran deras sungai Batang Nata.

Jadi, dengan sedidkit mengorbankan tanah-tanah datang
di seberang, kita menyelamatkan Pusat Pasar Natal
yang dulu disebut Jambuoh Rao itu. 
Apabila hal ini dilaksanakan, maka Pasa Jambuoh Aceh
kembali berada dipinggir sungai Batang Nata
dan seberang menjadi delta nantinya (kemungkinan).

Kalau kita membaca sejarah Ranah Nata bahwa Tujuh Kualo
di Ranah Nata mempunyai nilai sejarah kedatangan
Peneroka Ranah Nata.

1.Kualo Tuo adalah jalur masuknya rombongan Datuk Imam Basya
dan Pangeran Indra Sutan dari Indopuro dan Ujung Gading
dengan meneroka berdirinya Kerajaan Ranah Nata di Malako 
dan Kerajaan Linggabayu di Simpang Bajambah.

2.Kualo Karan yang lebih sering disebut Muaro Karan
yaitu jalur masuknya Jebak Sinantiku (orangtua)
Syekh H.Abdul Fattah Sinantiku yang datang
dari Tiku atau Payakumbuh.

3. Kualo Salayan atau lebih dikenal Muaro Salayan yaitu
jalur masuknya orangtua Syekh H.Abdul Fattah Mardia
yang datang dari Muara Tais dan menetap di Sumuo Batu,
Banja Aceh Palah Taleh Kampung Sawah.


4.Kualo Bintue atau Muara Bintuas yaitu jalur masuknya 
Sutan Tiansyah dari Bengkulu dan mendirikan 
Kerajaan Kinondom di Simpang Sao, 
Bintuas Kecamatan Natal.

5.Kualo Singkuang, jalur masuknya Merangkat dan
Jalumuik dari Indopuro mendirikan Kerajaan Singkuang
di Bukik Morpi, Singkuang.

6. Kualo Batahan,jalur masuknya Rangkayo Maharajo Dirajo
dari Indopuro dan Ibrahim Mangatimbuong Dilauiktan
dari Aceh Selatan,mendirikan Kerajaan Batahan
di Kampuong Godang dan Sopo Balo.

7.Kualo Buburan, jalur masuknya Datuok Bandaro
Hitam di Buburan mendirikan Kerajaan Sunguik Hitam
di Buburan Kecamatan Natal.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar