Laman

Senin, 18 April 2011

PEMBACOKAN DI TABUYUNG

Friday, 08 April 2011 13:19
Empat warga Tabuyung dibacok OTK
Warta
WASPADAONLINE
MANDAILING NATAL – Empat warga Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), dianiaya orang tak dikenal (OTK) kemarin pagi.
Para korban pengeroyokan yakni, Zarobaton,50, dan istrinya Nur Asmi,60 yang masih kritis; serta Zulham,25.Ketiganya dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan. Sementara satu korban lagi, ibu Nur Asmi,yakni Masdalifah,70, dirawat di kampungnya karena hanya mengalami luka ringan.
Zarobaton menuturkan, peristiwa pengeroyokan tersebut berawal saat sekelompok OTK yang diperkirakan tiga orang dan mengendarai mobil masuk ke rumah mereka lewat pintu belakang sekitar pukul 04.00 WIB kemarin.Setelah berhasil masuk, mereka langsung memukuli Zarobaton secara membabi buta. Istri dan mertuanya juga turut dianiaya. “Saya tidak dapat berbuat apa-apa.
Saya hanya bisa berteriak minta tolong dan pasrah jadi bulanbulanan penjahat,” ujar Zarobaton kemarin. Teriakan korban akhirnya didengar tetangganya di seberang jalan, Zulham yang langsung bergegas datang ke rumahnya. Begitu sampai di rumah Zarobaton, Zulham pun langsung dibacok OTK. Usai menghajar para korban,OTK tersebut kabur dengan mengendarai mobil.
“Saya tidak kenal dengan para pelaku. Saya heran dengan kejadian ini karena selama ini keluarga saya tidak punya musuh atau terlibat persoalan dengan siapa pun di desa ini,”ujarnya. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Madina Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hirbak Wahyu Setiawan yang datang melihat kondisi korban mengatakan, sampai saat ini, mereka masih melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut. Dugaan sementara, penganiayaan itu bermotifkan dendam.
Mereka juga sedang mengkaji ada tidaknya motif perampokan dalam peristiwa itu.Namun,menurut dia motif itu sangat tidak mungkin karena korban berasal dari kalangan ekonomi lemah yang tinggal dalam rumah gubuk. “Polisi sudah ke lokasi kejadian untuk olah tempat kejadian perkara (TKP),” tuturnya.
Sampai saat ini,warga yang berada di kampung tersebut masih merasa heran dan penasaran atas penganiayaan yang dilakukan pelaku kepada ketiga korban. Pasalnya, ketiga korban merupakan petani biasa dan sepengetahuan mereka tidak pernah mempunyai musuh. “Satu keluarga itu terkesan pendiam dan tidak pernah ada masalah dengan yang lain. Itu sebabnya kami merasa heran kenapa mereka dibacok,” ungkap salah seorang warga..

Editor: PRAWIRA SETIABUDI
Koleksi Foto : Shaff Ra Alisyahbana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar